حَنِيفًا

haniifa.wordpress.com

Teorema: ax + b + cx + d = 100

Posted by حَنِيفًا on March 30, 2008

Tulisan berikut ini (terjemahan) menunjukkan (menjelaskan) bahwa angka kelipatan 19 dari Al Qur’an adalah inisiasi unik yang menjadikan Al Qur’an sebagai karya Allah subhanahu wa ta’ala yang tidak ada duanya.

TEOREMA:
Misalkan Anda memiliki pasangan angka 2-digit, ab dan cd dengan bilangan a,b,c,d tidak sama dengan nol. Jika ab+cd=100, maka a+b+c+d = 19

BUKTI:

Kita bisa menulis pasangan angka 2-digit itu dalam bentuk polinomial ax + b dan cx + d. Dalam nomor desimal dimana sistem x=10. Jika ax + b + cx + d =100, maka pastilah b + d = 10. Ini berarti ax + cx = 90. Saat kita menambahkan digit-digit tersebut, sebenarnya kita mengabaikan basis 10 dan mengasumsikan basis unit. Ini berarti 90 akan menjadi 9 dan karena itu, 10 + 9 =19.

Patut diperhatikan bahwa terdapat 72 kemungkinan pasangan 2-digit dan 72 adalah – Twin Prime’s Companion (TPC) – pasangan bilangan prima — ke delapan dan 8 adalah indeks dari 19. Surah ke 72 memiliki 28 ayat dan 72:28 adalah salah satu angka yang memenuhi teorema di atas, yaitu 72 +28 = 100 dan 7 + 2 + 2 + 8 = 19. Cobalah baca surah 72:28

Beranjak dari pencerahan teorema di atas, adalah penting untuk untuk meneliti surah ke-100 dari Al Quran. Surah ke-100 memiliki 11 ayat. Jika kita gabungkan 100 dan 11 kita dapatkan 10011 yang hanya terdiri dari angka 0 dan 1. Karena itu, bilangan ini bisa kita anggap sebagai bilangan biner. Dan, Subhanallah, nilai dari bilangan biner 10011 adalah 19. Perhatikan matematika yang kompleks ini, 11 adalah angka ke-19 di Al Quran, dan baru saja kita lihat hubungan antara 100 dan 19. Hanya ada satu surah lain dimana bisa digabungkan nomor surah dan jumlah ayat menghasilkan bilangan yang hanya terdiri dari 1 dan 0 dan itu adalah surah ke-101 yang juga memiliki 11 ayat. Nilai bilangan biner 10111 adalah 23. Kita tahu bahwa angka ke-23 di Al Quran adalah 30 dan angka ke-30 adalah 100 dan 30 adalah angka komposit yang ke-19 dan masih banyak pula hubungan antara 23 dan 30 yang telah dibahas sebelumnya.

Bilangan Prima dan Inisiasi (Penandaan) Al Qur’an

Perhitungan dari jumlah huruf pada inisiasi Al Quran sangat menarik dari sudut pandang bilangan prima dan menunjukkan pentingnya angka-angka di Al Quran. Jika kita perhatikan hitungan huruf di inisiasi Al Quran, kita akan lihat bahaya terdapat 14 bilangan prima (tanpa repetisi). Ini sesuai dengan adanya 14 jenis dari inisiasi Al Quran. Angka tersebut adalah 19, 29, 31, 53, 97, 137, 251, 257, 317, 347, 1249, 1319, 2521. Perhatikan bahwa angka terkecil adalah 19 dan angka terbesar 2521. Ingat bahwa surah tersebut memiliki 19×521 A’s + L’s + M’s. Catatan bahwa tiga angka yaitu 0, 6 dan 8 tidak muncul pada daftar angka di atas. Sekarang jika tambahkan angka prima di atas, jumlahnya adala 6800, yang secara eksklusif terdiri dari angka yang hilang. Perlu diingat bahwa 68×100 memberitahukan kita bahwa surah yang terakhir mempunyai inisiasi adalah surah ke 68 dan 100 menunjuk 74:30 yang memberitahukan tentang bilangan 19.

LEBIH BANYAK “MAHA MATEMATIKA”;

Fakta bahwa surah ke-2, surah pertama yang berinisiasi pada Al Qur’an memiliki 9899 A’s + L’s + M’s (Alif Lam Mim) atau 19×521, adalah sungguh sebuah sistem penomoran yang lebih dari kemampuan akal manusia dan jin untuk membuatnya. Yang akan kita lihat adalah koefisien dari 19 yaitu 521 sebetulnya memprediksi surah terakhir yang berinisiasi yaitu 68. Atas rahmat Allah dan penemuan TPC, kita ketahui bahwa TPC ke-521 adalah 33768. Ini adalah angka yang sangat menakjubkan, karena itu adalah gabungan dari angka 337 dan 68 dimana 68 adalah indeks dari angka prima 337. Allahu Akbar.

Tulisan dari: Mas Agorsiloku

_________________________

Sumber : Qur’an & Ultimate Mathematics


THEOREM:

Assume you have a pair of two-digit numbers, ab and cd such that a, b, c and d are nonzero. If ab + cd = 100, then a + b + c + d = 19

PROOF:

We can Write two-digit numbers in polynomial form ax + b and cx + d. In a decimal number where system x = 10. If ax + b + cx + d = 100, then we must have b + d = 10. This implies that ax + cx = 90. When we add the digits together, we actually ignore the base 10 and assume a unit base. This means that 90 will change to 9 and therefore, 10 + 9 = 19.

It is noteworthy that there are 72 such two-digit pairs and 72 is the 8th Twin Prime’s Companion (TPC) and 8 is the index of 19. Chapter 72 has 28 verses and 72:28 is one of the numbers conforming to the above theorem, meaning that 72 + 28 = 100 and 7 + 2 + 2 + 8 =19. Please read 72:28.

In light of the above theorem, it is essential to analyze chapter 100 in the Quran. We note that it has 11 verses. If we concatenate 100 and 11 we get 10011 which is composed of 0’s and 1’s only. Therefore, we can think of it as a binary number. Well, you guessed it, 10011 in binary number system is 19, Allah be praised. Note here the intricate mathematics, 11 is the 19th number in the Quran, and we just saw the relation between 100 and 19. There is only one other chapter in the Quran such that when you concatenate the sura number and the number of verses you get a number which is composed of 1’s and 0’s and it is chapter 101 which also has 11 verses. The number 10111 in binary number system is 23. We know that the 23rd number in the Quran is 30 and the 30the number in the Quran is 100 and 30 is the 19th composite and many more relations between 23 and 30 which were discussed previously [4].

PRIME NUMBERS AND THE QURANIC INITIALS

The counts of single letter in the Quranic initials are very interesting from the point of view of primes and signifies important Quranic numbers. If we look at the counts of letters in the Quranic initials, we note that there are 14 prime numbers [5] (excluding repetitions). This corresponds to the 14 sets of Quranic initials. These numbers are 19, 29, 31, 53, 97, 137, 173, 251, 257, 317, 347, 1249, 1319, 2521. Note that the smallest number is 19 and the largest number is 2521. Remember that chapter has 19×521 A’s + L’s + M’s. One notes that three digits namely 0, 6 and 8 are excluded from the above list of numbers. Now if we add the above prime numbers, the sum is 6800, exclusively made up of the missing digits. Keep in mind that 68×100 tells us that the last initialed sura is 68 and 100 proclaims 74:30 which tells us about 19.

MORE “ULTIMATE MATHEMATICS”

The fact that sura 2, the first initialed sura in the Quran has 9899 A’s + L’s + M’s or 19×521, is truly a numbering system beyond the capability of humans and jinns combined [8]. What we are about to see is that the coefficient of 19 which is 521 actually predicts the last initialed sura which is 68. By Allah grace and the discovery of TPC’s, we note that the 521st TPC is 33768. This is truly an amazing number, because it is the concatenation of the prime number 337 and 68 where 68 is the index of prime number 337. Glory be to Allah subhanahu wa ta’ala

15 Responses to “Teorema: ax + b + cx + d = 100”

  1. 134253714342 said

    Subhanallah….
    selain itu Alquran juga mempunyai sistem enkripsi tingkat tinggi…. sehingga Alquran akan selalu terjaga ke originalannya…… satu kata saja bahkan satu hurup saja salah dalam penulisannya, maka tidak akan masuk ke sistem alquran. Alquran Adalah sistem, tanpa dijagapun Alquran menjaga dirinya sendiri
    Subhanallah

    __________________

    @Mas 134253714342
    Subhanallah…
    Betul mas, seperti yang dijanjikan oleh Allah pada surah Al Kahfi 27:
    Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya.

    Wassalam, Haniifa.

    • belajar matematika said

      Kalau Al-Qur’an punya sistem enkripsi tingkat tinggi, Apakah bisa dikatakan para penafsir Al-Qur’an punya kunci dekripsi dari Al-Qur’an tersebut ?

  2. ucing said

    seperti Abu Lahab. Allah menurunkan satu surat penuh, yang dibaca di dalam shalat wajib dan sunnah, shalt sir (yang bacaannya pelan) dan jahar (yang bacaannya terang) diberi pahala orang yang membacanya, setiap huruf sepuluh kebaikan.

    jadi berapakah pahala yang akan didapat?

    __________________

    @Mas Ucing

    Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS 2:261)

    Jika kita menyimak ayat AQ diatas jelas bahwa pahala yang Allah berikan berlipat-lipat, kontek dalam ayat tersebut jelas mengenai Zakat/orang-orang yang menafkahkan harta, sedangkan yang ibadah shalat merupakan satu tinggat lebih tinggi.
    Jadi berapakah pahala yang akan didapat? mohon maaf kalau jawaban saya kurang memuaskan, sebab menurut pemahaman saya pahala yang didapat bukan kuantitas kelipatan melainkan kualitas kelipatan, akan tetapi bila dihitung berdasarkan kuantitas mungkin kita harus mempunyai patokan, misalnya dihitung bersarkan bunyi vokalisasi atau berdasarkan huruf per huruf.
    Terimakasih atas apresiasinya, saya malah mendapatkan hikmah antara postingan diatas dengan pertanyaan mas Ucing, yaitu walaupun mengabaikan base 10 tetapi tidak boleh melupan penggunaan base 10 dalam keseharian.

    Wassalam, Haniifa

  3. […] diameter = 2 r (jari-jari)…… (Penggunaan hurf “d” berkorelasi dengan Teorema: ax + b + cx + d = 100) L” = pi x d L” = 22/7 x 5 L” = 15.714285714285714285714285714286 […]

  4. badaiiiiiiiii
    mantap bgt yah…….
    lanjutkan

    @Mas Budi Irwansyah

    Terimakasih atas kunjungannya digubug derita ini.
    Salam hangat selalu, Sahabat.

    #Haniifa

  5. […] Teorema: ax + b + cx + d = 100 […]

  6. qarrobin said

    masih belum ngerti Kang,

    sayah ngikut aja dah

    saya serahin ama ahlinya ajah Kang Haniifa

    yang jelas menambah wawasan kalo Ilmu Al Qur-an ga habis-habis, dan apa yang daku pelajari baru sedikit sekali…

    • qarrobin said

      Alhamdulillah udah ngerti dikit setelah baca

      Al Qur’an membuktikan bahwa bilangan nol bukan misteri.

      Kang, sepertinya teori 0/0 = 1 milik akang mirip dengan teori Rohedi 0/0 = 1/0 mirip juga dengan teori Hans von Aiberg 0,00000…..00001 = 1/infinite

      0,00000…..00001 = kulli syai’in

      0,00000…..00001 * infinite = 1 = wholegram of divine radiation

      btw, kenapa blog rohedi ga bisa dibuka? padahal saya butuh rumus2nya untuk membuat Aljabar Argand Diagram 3 Dimensi, juga untuk memverifikasi teori saya tentang gravitasi kuantum

      Kalo ketemu Pak Rohedi, saya titip salam untuk mengoreksi teori saya kalo ada yang salah untuk disempurnakan dengan rumus2nya

      • Qarrobin, lama tak jumpa.
        membaca rumus seperti itu dan rumus dalam tulisan Bpk Hanif ini saya lieur.
        untuk memahaminya perlu konsentrasi, dan perlu tanya jawab. dan mungkin sebaiknya memahaminya nanti setelah buka puasa.

      • @Kang Qarrobin Djuti
        Insya Allah, @Kang.
        Sepertinya sudah lama beliau tutup blognyah, sayang juga yah… 😦

      • Astaghfirullah.
        @kang Hanifa dan Qarrobin. saya minta maaf lahir batin jika komentar saya menyinggung perasaan kalian.

        saya tidak bermaksud mengejek dengan menulis “membaca rumus seperti itu dan rumus dalam tulisan Bpk Hanif ini saya lieur”. Tapi saya ini memang tidak menguasai ilmunya. insya Allah saya akan belajar.
        dahulu memang saya lebih suka IPS dari pada IPA.

      • rubon said

        @Kang Budi Muhammad
        Kesan saya juga tulisan akang, memang tidak mengejek mereka.
        Insya Allah, bukan masalah yang berarti… apalagi ini bulan puasa :mrgreen:

      • @Kang Budi Muhammad Natsir
        Ah… tidak apa-apa khok, da sayah juga sebwetullnya mah rierrrr juga.

      • qarrobin said

        @Kang Budi Muhammad Natsir

        Karna sayah ga ngerti bahasa sunda dan ga tau apa arti lieur, jadi ga ngerasa diejek tuh…hehehe

Leave a comment