حَنِيفًا

haniifa.wordpress.com

Re: Menjawab tentang ‘Kami’ yang merujuk kepada Allah di Al Qur’an

Posted by حَنِيفًا on August 5, 2011

Assalaamu’alaikum,

Karena tidak bisa me replay di artikel Answering.wordpress.com oleh hujatan kaum kafirun munafikun, maka biyar lah sayah copas full….

Aneh bin ajaibun para penghujat Al Qur’an (Ahlul Kitab) bungkam seribu basa ketika mereka menguji kata “Kita” yang ternyata tidak terdapat Alkitab dalam bahasa Ibrani (Hebrew).

حَنِيفًا
July 20, 2011 at 8:09 am | #323 Reply | Quote

@Bapake Kristen:
Keluarga saya adalah satu, tetapi terdiri dari tiga oknum yaitu :
Bapak, anak dan istri, tetapi tidk bisa dijumlahkan menjadi tiga keluarga yaitu keluarga Bapa, keluarga anak dan keluarga ibu

_____________________
@Haniifa:
Jelas beliau lupa anggauta keluarga yang lain, seperti Adik, Kakak, Cucu dan Eyang..hehehe… belum lagi kalau istrinya banyak bijimana ?!
Apalagi di Agama mereka men-syahkan nikah sejenis 😦 , singkat kata silogisme yang buruk.

@Bapake Kristen :
Coba simak ayat ini :
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia.

___________________
Mari kita simak, ini saya copas menurut Al Kitab sampean lho… hehehe…

וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים, נַעֲשֶׂה אָדָם בְּצַלְמֵנ
“Dan Tuhan berkata, Biarkan orang seperti diri mereka sendiri …

atau…
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים נַֽעֲשֶׂה אָדָם בְּצַלְמֵוּ
Dan Tuhan berkata, Biarkan manusia itu menurut gambar-Nya(Nya = manusia )

Dari mana tuh kata “Kita” ?! 😦

Note:
צלם => tselem (Gambar), tsalmo (Rupa)
=> betselem (rupa/ wajah-nya), betsalmo (Gambaran-nya)

Sinonim dengan kata דמות => Demut

Ps:

ID AMOR (“Muslim Syi’ah”) lebih menyenangi post Kaum Agama Kristen, Hindu, Budha dari pada post-post Umat Islam 😦

.:: Begin ::.

Menjawab tentang ‘Kami’ yang merujuk kepada Allah di Al Qur’an

Banyaknya Ayat Al Qur’an tentang Allah dengan menggunakan kata ” KAMI” seringkali dipersoalkan oleh para misionaris maupun penghujat Islam.

Bagi penghujat Islam persoalan Kata Kami di banyak ayat Al Qur’an dituduh sebagai sebagai bukti adanya ayat ayat Al Qur’an yang bertentangan dengan ayat ayat Al Qur’an lainnya yang sangat jelas dan tegas bahwa Allah adalah Esa.

dan Bagi Misionaris adanya kata kami yang merujuk kepada Allah dijadikan pembenaran kalau ayat ayat Al Qur’an membenarkan konsep ketuhanan Trinitas.

tuduhan tuduhan tersebut hanya berdasarkan argumentasi yang sangat dangkal dalam memahami kata “KAMI”,yang mereka simpulkan secara absolut bahwa kata kami merujuk kata ganti jamak.

Didalam kitab “Fatawa al Azhar” disebutkan bahwa sesungguhnya Al Qur’an al Karim diturunkan dari sisi Allah swt dengan bahasa arab yang merupakan bahasa Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan diturunkan dengan tingkat balaghah dan kefasehan tertinggi.

Artinya : “Dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy Syuara’ : 195)

Dan merupakan suatu kebiasaan dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara mengungkapkan tentang dirinya dengan menggunakan lafazh أنا (saya) dan jika terdapat orang lain bersamanya maka menggunakan lafazh نحن (kami) sebagaimana lafazh نحن (kami) digunakan si pembicara untuk mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri dikarenakan dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.

Bisa jadi hal itu dikarenakan dia memiliki jabatan, reputasi, kedudukan atau nasab lalu dia membicarakan tentang dirinya itu sebagai bentuk keagungan dan kebesaran. Bisa jadi juga untuk memberikan perasaan takut didalam hati orang lain seakan-akan dirinya sebanding dengan beberapa orang bukan dengan hanya satu orang. Bisa jadi seseorang mengungkapkan dirinya dengan lafazh نحن (kami) karena begitu banyak keahliannya seakan-akan beberapa orang ada didalam diri satu orang. Sehingga bentuk plural dan jama’ itu adalah pada pengaruhnya bukan pada si pemberi pengaruh.

Bentuk pengagungan diri pembicara atau orang yang diajak bicara terdapat pula didalam bahasa-bahasa lainnya bukan hanya didalam bahasa arab dan digunakan pula untuk tujuan-tujuan seperti disebutkan diatas.

Apabila Allah swt Tuhan Pemilik Keagungan berfirman :

Artinya : “Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.” (QS. Al Insan : 28)

Posisi Allah di situ sebagai pemberi karunia kepada semua makhluk, pemberi nikmat, memberikan perasaan takut dan membuat lari orang-orang kafir sesuai dengan kata ganti pengagungan terhadap diri-Nya yang memberikan makna kuat dan gagah.

Dan apabila Allah berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(QS. Al Hijr : 9)

Posisi di situ sebagai pemilik kemampuan yang mampu memberikan ketenangan berupa pemeliharaan Allah terhadap Al Qur’an yang telah diturunkan dengan kekuasaan dan hikmah-Nya. Dan apabila Allah berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat),” (QS. Ghafir : 15)

Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan, bukan pula banci (na’udzubillah minta dzalik).

Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki.

Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki-laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci.

Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki.

Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya.

Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak.

Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa.

Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang menggunakannya.

Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan begini, “Kami menyampaikan salam kepada kalian”, apakah berarti jumlah presiden negara itu ada lima orang? Tentu saja tidak. Sebab kata “kami” yang digunakannya menggambarkan kebesaran negara dan bangsanya, bukan menunjukkan jumlah presidennya.

Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin ada lima. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan presiden ada lima. Dan hanya orang bodoh tidak pernah makan sekolahan saja yang mengatakan bahwa Allah itu ada banyak, hanya gara-gara Dia menyebut dirinya dengan lafadz KAMI.

Ini adalah logika paling gila yang pernah diucapkan oleh hewan yang merayap di muka bumi yang mengaku bernama manusia. Dan sayangnya, dengan logika jungkir balik tidak karuan seperti ini, masih saja ada orang yang mau melahapnya mentah-mentah. Masih saja jatuh korban kesesatan tidak lucu dari massa mengambang muslim.[eramuslim/admmuslim menjawab]

.:: End Artikel ::.

  1. Stain Remover
    July 23, 2011 at 8:33 pm |

    baru kali ini pertamax..,

  2.   jack
    July 23, 2011 at 9:38 pm |

    hihihihihihi logika ajaibkan emang kegemaran orang ……..

  3. jun
    July 26, 2011 at 7:26 am |

    …..dan hanya orang bodoh aja yang mengatakan KAMI itu tunggal…..kalau seorang presiden menggunakan kata “KAMI” itu untuk mewakili ” rakyat/bangsa”…bukan pribadi presiden oom!

    •   jack
      July 26, 2011 at 7:57 am |

      tapi hanya pembual saja yang menggunakan kata “Aku” sedangkan ada oknum lain yang ikut campur

  4.   tulalit
    July 26, 2011 at 8:30 am |

    dan bisa jadi juga kami itu adalah : Allah + Jibril dan …………..( yang nggak pernah makan sekolahan sehingga nggak bisa baca tulis )

    •   faham
      July 26, 2011 at 8:53 am |

      dengan tidak bisa baca tulis maka makin sempurnalah bahwa AlQur’an bukan karangan manusia….. dan cocok dengan wahyu yang diwahyukan…..

      bukan hasil : menurut kata orang, menurut kesaksian orang, isinya bukan tulisan ntah berantah dan khayalan serta mimpi orang….

    •   jack
      July 26, 2011 at 9:01 am |

      yoi, kalau berbicara masalah turunnya wahyu emang kata “kami” yang dipakai karna malaikat ikut campur dalam penyampaiannya, kalau pakai kata “aku” jadi bo’ong dunk

    • حَنِيفًا
      July 26, 2011 at 2:40 pm |

      hehehe… reprot’s dah kalau tidak bisa mengkonter kata “Kami” terus membenarken bahwa Nabi Muhammad s.a.w tidak bisa baca tulis !!! 😦

      Silahken sampean simak dan samak ayat berikut and jangan lupa penyampai Wahyu adalah MALAIKAT !!!!

      Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS 35:1)

      Kami = Utusan-utusan Allah (Para Malaikat dengan Moderator Wayhu = Malaikat Jibril)

      Bukti bilangan : Dua, Tiga dan Empat(Bukan bab Poligami lho .. hehehe )

      Zzzzzzz’ssss….. pada kemana neeh, penghujat ayat-ayat Al Qur’an ?!

  5. حَنِيفًا
    July 26, 2011 at 3:01 pm |

    Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin ada lima. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan presiden ada lima. Dan hanya orang bodoh tidak pernah makan sekolahan saja yang mengatakan bahwa Allah itu ada banyak, hanya gara-gara Dia menyebut dirinya dengan lafadz KAMI.
    ______________
    😀 hehehe… term inilah yand disebut WAHID bukan AHAD, coba sampean cek di Sarapan Pagan Sex Orgy (Sarapanpagi.org)

    Hati-hati lho !!!
    Silogisme yang sama dengan DNA atau sidik jari sampean

    Lanjut ahhh…  😀

    Bisa jadi hal itu dikarenakan dia memiliki jabatan, reputasi, kedudukan atau nasab lalu dia membicarakan tentang dirinya itu sebagai bentuk keagungan dan kebesaran. Bisa jadi juga untuk memberikan perasaan takut didalam hati orang lain seakan-akan dirinya sebanding dengan beberapa orang bukan dengan hanya satu orang. Bisa jadi seseorang mengungkapkan dirinya dengan lafazh نحن (kami) karena begitu banyak keahliannya seakan-akan beberapa orang ada didalam diri satu orang. Sehingga bentuk plural dan jama’ itu adalah pada pengaruhnya bukan pada si pemberi pengaruh.
    _________
    Kampret’s ahhh …

    Silahken simak !!!
    Katakanlah: “Ruhul Qudus menurunkan (Bil Haqq => ) Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS 16:102)

    Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, (QS 26:192)
    dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin , (QS 26:193)

    Al Qud’s + Al Amin = Kami (Nahnu) … 😀 😀

    Salam hangat buwat semua, selamat menyongsong ibadah syiam.

  6. rohkuduskulumpaulusmabokspritus
    July 26, 2011 at 9:20 pm |

    komengnye bang @jack ama @haniifa keren2 para kristener lngsung ngacir ngdpin mrk b2, ngemeng2 blognyga bang jack apasih namanya ….jd pngn liat yg ngakak2 😀

    • حَنِيفًا
      July 27, 2011 at 7:20 am |

       😀

    •   jack
      July 27, 2011 at 2:28 pm |

      hihihihi blog gue udah ancur kena gempa, makanya jadi gelandangan di blog lain. mampir aje ke bloh @ Hanifa

  7. heber
    July 27, 2011 at 12:56 pm |

    July 23, 2011 MUSLIM berkata :
    Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu).

    Komentar saya :
    Orang arab yang terpingkal-pingkal itu adalah orang arab yang bodoh, Dia tidak tahu bahwa tata bahasa orang arab sangat berbeda dengan tatabahasa orang Indonesia.
    Rakyat Indonesia yang menghargai bahasanya, tidak akan mau mengikuti tata bahahasa orang arab yang mengatakan bahwa kata “Kami” itu tunggal,sampai matipun dia akan tetap mempertahankan untuk mengatakan bahwa kata “kami” itu adalah jamak.

    MUSLIM berkata :
    Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa.

    Komentar saya :
    Yang salah adalah penterjemahnya, kalau sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, seharusnya diterjemahkan 100% sehingga walaupun tertulis kkata “kami” dalam bahasa arabnya, seharusnya diterjemahkan jadi Aku kedalam bahasa Indonesia,

    Yang menjadi pertanyaan :
    Tetapi kenapa banyak ayat-ayat lain menggunakan kata Aku sebagai kata pengganti untuk menunjukkan diri Allah ??

    Contoh :
    Q!S 20:12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu

    QS 20:13. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).

    QS 20: 14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

    QS 5: 110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu)

    QS 5: 115. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia”.

    Dan sangat banyak lagi

    MUSLIM berkata :
    orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan ungkapan ini

    Komentar saya :
    Makanya diterjemahkanlah kedalam bahasa Indonesia yang benar, jangan mengikuti selera arab.

    MUSLIM berkata :
    seorang presiden dari negara arab mengatakan begini, “Kami menyampaikan salam kepada kalian”, apakah berarti jumlah presiden negara itu ada lima orang? Tentu saja tidak. Sebab kata “kami” yang digunakannya menggambarkan kebesaran negara dan bangsanya, bukan menunjukkan jumlah presidennya.

    Komentar saya :
    anda sendiri sudah mengatakan : bukan menunjukkan jumlah presidennya.

    Karena Yang biara itu bukan Pribadi, tetapi wakil Negara yang penduduknya sangat banyak, maka untuk menunjuk kepada diri negaranya, digunakanlah kata “Kami”

    MUSLIM berkata :
    Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin ada lima.

    Komentar saya :
    Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa jumlah penduduk tiap-tiap negara diseluruh dunia ini pastilah jumlahnya tidak cuma satu, tidak mungkin satu.

    MUSLIM mengcopas
    “Dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy Syuara’ : 195)

    Komentar saya :
    Tidak jelas juga, karena sangat banyak ayat-ayat quran yang sangat sulit dipahami.

    • حَنِيفًا
      July 27, 2011 at 1:06 pm |

      MUSLIM mengcopas
      “Dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy Syuara’ : 195)

      Komentar saya :
      Tidak jelas juga, karena sangat banyak ayat-ayat quran yang sangat sulit dipahami.

      _______________
      Makanya kalau belajar IQRO sambil mendengarken bijimana lidah (lisani) guru sampean mengucapken dunk … hehehe….

    • jack
      July 27, 2011 at 2:42 pm |

      @Heber

      ah jangan mimpi di siang buolong dong

      Orang arab yang terpingkal-pingkal itu adalah orang arab yang bodoh, Dia tidak tahu bahwa tata bahasa orang arab sangat berbeda dengan tatabahasa orang Indonesia.
      =====================================
      jangankan orang arab yang ngerti bahasa arab, la gue aje yang kagak ngerti bahasa arab aje bisa ngakak, la wong udah tahu beda kok mau disamakan, kalau belum tahu gue sih bisa maklum

      Rakyat Indonesia yang menghargai bahasanya, tidak akan mau mengikuti tata bahahasa orang arab yang mengatakan bahwa kata “Kami” itu tunggal,sampai matipun dia akan tetap mempertahankan untuk mengatakan bahwa kata “kami” itu adalah jamak.
      ======================================
      makanya temen2 sampeyan diberi wejangan, supaya jangan menyamakan bahasa arab dengan bahasa indonesia

      Yang salah adalah penterjemahnya, kalau sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, seharusnya diterjemahkan 100% sehingga walaupun tertulis kkata “kami” dalam bahasa arabnya, seharusnya diterjemahkan jadi Aku kedalam bahasa Indonesia,
      ==============================
      blegedug, itu namanya malah minus 100%

      Tetapi kenapa banyak ayat-ayat lain menggunakan kata Aku sebagai kata pengganti untuk menunjukkan diri Allah ??
      ==========================
      kan udah dibuilang dimana malaikat ikut serta maka kata yang dipakai itu “kami”, mudeng apa mubeng?

      Makanya diterjemahkanlah kedalam bahasa Indonesia yang benar, jangan mengikuti selera arab.
      =================================
      wah kalau menurut selera orang arab bukan menterjemahkan lagi namanya ber

      Tidak jelas juga, karena sangat banyak ayat-ayat quran yang sangat sulit dipahami.
      ==============================
      Sulit dipahami bagi orang yang mencari2 kesalahannya, ya kagak???

  8. حَنِيفًا
    July 27, 2011 at 1:04 pm |

    Sayah orang indonesia yang super terpingkal-pingkal membaca komeng sampean

    Yang salah adalah penterjemahnya, kalau sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, seharusnya diterjemahkan 100% sehingga walaupun tertulis kkata “kami” dalam bahasa arabnya, seharusnya diterjemahkan jadi Aku kedalam bahasa Indonesia,
    ____________
    Sebab “aku” jadi “kami” kaze… 😀 hua.ha.ha.ha….. Idiot tenan 😀 😀 😀 😀    

    Heber bisa bahasa Arab
    Heber modar karena bisa ular arab… hehehe….. *** Ngarti nggak maksud sayah ?! 😀  ***

  9. Siti
    July 29, 2011 at 8:52 am |

    Memang klo komentar nggak pake ilmu itu LUCU ya…
    jadi ASBUN (asal bunyi).
    Yang jadi Provokator pada ngibrid tuh….. !!!

  10. faham
    July 29, 2011 at 3:31 pm |

    Hati-hati buat umat muslim, ini kelakuan para iblis yang selalu ingin menyesatkan umat beriman :

    Awas Al-Quraan palsu buatan Amerika !

    Inilah Al-Quran Palsu Bernama Al-Furqon Al-Haq

    memberitakan kepada seluruh teman-teman tentang Al-Qur’an palsu yang diberi nama Al-Furqon Al-Haq yang pertama kali dicetak dan diterbitkan dinegara muslim yaitu Kuwait dan Iraq. yang disebarkan dan dicetak oleh Amerika dan saudaranya yaitu Israel.

    Al-Qur’an palsu (Al-Furqon Al-Haq) yang diterbitkan dalam bahasa arab dan telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris itu memiliki 77 surat buatan dalam 366 halaman, diantara nama-namanya adalah : Al-Fatihah, An-Nur, As-Salam, Al-Mahabbah, Al-Masih, Ats-Tsalluts, Al-Mariqin, Az-Zina, Al-Makirin, Ar-Ruat, Al-Injil, Al-Asatir, Al-Kafirin, At-Tanzil, At-Tahrif, Al-Jannah, Al-Adha, Al-Abas, Asy-Syahid.

    الفاتحة، النور، السلام, المحبة، المسيح، الثالوث، المارقين، الصَّلب، الزنا، الماكرين، الرعاة، الإنجيل، الأساطير، الكافرين، التنزيل، التحريف، الجنة، الأضحى، العبس، الشهيد

    Dengan menggunakan basmalah yang membingungkan yang menggabungkan 3 agama, Islam, Kristen dan Yahudi. inilah basmalahnya :

    بسم الأب الكلمة الروح الإله الواحد الأوحد مثلث التوحيد موحد التثليث ما تعدد

    Artinya : “dengan nama bapak kalimat ruh tuhan yang esa tiga dalam satu satu dalam tiga yang berbeda-beda”

    Dan inilah contoh ayat-ayat dalam al-qur’an palsu itu :

    * Dalam surat Al-Muftarah :

    يا أيها الناس لقد كنتم أمواتا فأحييناكم بكلمة الإنجيل الحق، ثم نحييكم بنور الفرقان الحق

    Artinya : “wahai manusia sungguh kamu telah mati dan kami hidupkan kembali dengan kalimat injil al-haq kemudian kami hidupkan (kembali) dengan cahaya al-furqon al-haq”.

    * Dalam surat Al-Masih :

    وزعمتم بأن الإنجيل محرف بعضه فنبذتم جُلَّه وراء ظهوركم

    Artinya : “dan kalian mengira bahwa al-injil itu telah dirubah (palsukan) sebagiannya dan kemudian kalian mengingkarinya dibelakang punggung-punggung kalian.”

    وقلتم: آمنا بالله وبما أوتي عيسى من ربه، ثم تلوتم منكرين، ومن يبتغ غير ملتنا دينا فلن يقبل منه، وهذا قول المنافقين

    Artinya : “dan kalian mengatakan : kami telah beriman dengan Allah dan apa-apa yang diturunkan Musa dari Tuhannya kemudian kalian mengingkarinya, dan barang siapa yang menjadikan selain dari agama kami sebagai agamanya maka tidak akan diterima darinya dan inilah perkataan orang-orang munafiq.”

    mohon di sebarluaskan..!!
    Dan ini semua ternyata ayat-ayat palsu buatan Amerika dan musuh-musuh Islam yang lainnya.

    http://beritanyata.blogspot.com/2011/05/awas-al-quraan-palsu-buatan-amerika.html

    • jack
      July 29, 2011 at 7:12 pm |

      kalau nggak salah buatan anis shoros ya? yang dikepret ahmat deedat di inggris

    • alfa
      July 30, 2011 at 1:23 am |

      Hehehe lucu ya…sampai segitunya.
      Nuhun kang Faham atas infonya.

    • حَنِيفًا
      July 30, 2011 at 7:45 am |

      @Oom Faham
      Subhanallah wa Alhamdulillah,… sudah sayah gebugki tuh.. para penerus peles setan nyah…

      @Haniifa Say:
      Mereka bertiga adalah berpura-pura :

      Windyayu : Beragama Syi’ah

      Paklekgokil: Beragama Suni

      Fajar Yehuda : Beragama Yahudi … (babak belur go blognyah @Mas Wedul Sherenian by Islam… hehehe….

      Alkitab Al Mahdi Al Yesus Al Yahudi :

      Terbit dalam dua bahasa –Arab dan Inggris– The True Furqan kemudian resmi diterbitkan oleh WinePress Publishing pada Juni 1999 dengan ISBN 1579211755. Buku itu dijual dengan harga 16.04 dolar melalui Amazon.com [Internet] atau 19,95 dolar melalui Omega 2001 PO Box 293627 Sacramento, CA 95829.

      Sumber:
      https://haniifa.wordpress.com/2010/10/29/al-mahdi-alaihi-salam/

  11. faham
    July 29, 2011 at 3:54 pm |

    Lucu juga…. ada orang kafir maksa terjemahan KAMI agar dirubah jadi AKU…….
    hehehe…. emangnya umat muslim mau ngikut umat kristen yang nerjemahin seenak udelnya…..!!

  12. July 31, 2011 at 5:58 am |

    tapi kalau manusia jangan menyebut diri sendiri “kami” di jepang karena bahasa jepang kata “kami (神)” artinya “tuhan/dewa”. wwwww

    • faham
      August 2, 2011 at 10:39 pm |

      @Kyubi
      kalau ngomong “kami” di jepang yang artinya “tuhan/dewa” bisa-bisa ntar saingan dengan Tuhannya umat kristen dong….
      hehehe….

  13. rahman
    August 3, 2011 at 2:20 am |

    yang jelas al-quran ntu pake bahasa arab!!! dan cuma ada satu versi!!! jadi klo ada kesalahan dalam menerjemahkan tinggl balik aj lagi ke teks arab…di kajilah unsur bahasa…sejarah turunnya al qur’an yang berturut-turut (asbabun nuzul)…klo masih belum jelas juga di carilah penjelasannya di hadist….

    lah klo kitab mu ituloh….klo ada kesalahan terjemahan mau ngerujuk dan mencari kebenaran mau ke VERSI yang mana???? ada ribuan loh…puyeng lah kau cari kebenaran karena satu versi ke versi yang lainnya beda beda….

    http://izmi.wordpress.com/hadhari/

    http://en.wikipedia.org/wiki/Bible
    bos klo2 ada kata2 ane yang g sesuai dengan peraturan edit aj ikhlas kok…tapi jangan sam,pai intinya ilang ya…

  14. Yogi
    August 4, 2011 at 3:32 pm |

    ooooo…..Aku = kami ????
    kalau dalam bahasa Indon ini jelas beda
    tapi
    dalam bahsa Arab itu sama!!!!

    yang idiod orang arab atau islam indonesia????

    contoh : bahasa indonesia ; Jamin tidak luntur
    bahsa arab : luntur tidak jamin
    artinya sama?

    hahahahahahahahahahaaa……..

Replay by Haniifa
@Budha Kristen Syi’ah Yogi
contoh : bahasa indonesia ; Jamin tidak luntur
bahsa arab : -luntur tidak jamin
_______________
Karena pembacaan bahasa Arab kaidah tangan kanan atau dari Kanan ke Kiri maka: 
Bahasa Arab : rutnul kadit nimaJ … hehehe… singkat kata mirip tulisan di mobil Ambulance 😀 😆

Jadi kapan neeh, sampean mau masuk Agama Islam ?!

Wassalam, Haniifa.

74 Responses to “Re: Menjawab tentang ‘Kami’ yang merujuk kepada Allah di Al Qur’an”

  1. Filar Biru said

    Sering kali penggunaan kata KAMI dalam Al Quran adalah sebuah bukti dari kejujuran Allah sendiri. Tidak mungkin Allah SWT ngatar Al Quran kepada Rasulullah jalan kaki sambil berkata “Neh…Mad ayat berikutnya”. Maha Suci Allah yang telah menciptakan pembendaharaan kata.

    Kata KAMI memang sering mereka gunakan untuk pendangkalan umat islam dengan tujuan agar umat murtad dan bergabung ama antek2 kristenan. Padahal kalau ingin sedikit ‘mengintip ayat ini:

    2:34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

    Ketika Allah berfirman sama Malaikat Ibunya Nabi Isa juga belum lahir. Wong Nabi Adam baru aja selesai di ‘bikin kok. Lalu siapa yang anda maksud dengan kata kami pada ayat di atas?

    Jadi bagi para krestener yang sok ebat basa arab jelaskan padaku arti kata KAMI pada ayat 2:34 di atas?

    Buat sahabatku Hannifah…Apa kabar Mas? Saya doain kamu tahun ini puasanya tamat heheheh

    SALAM

  2. Patel said

    Sebaiknya tak usah pada bertikai, Allah sudah sediakan EMPAT surga lho! Semua kebagian, jangan risau!
    QS.55:62.Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.

    @Oom Patel
    Mosok seeh cuma disediaken 4, rasanya lebih lho… cek ajah sendiri disini 😀
    Bus on the way..
    SurgaNya Orang Kristen cuma SATU dan penuh Peperangan (setara keadaan di Neraka) !!! 😦
    SurgaNya Orang Hindu-Budha cuma Satu dan sangat tidak jelas.. hehehe…
  3. Patel said

    Dan Muhammad menyembah DUA ILAH;
    QS.6:99. Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
    DIA dan KAMI. Kami adalah istilah baku di dalam Quran untuk menunjuk kepada Allah. Lalu sembahan yang satu lagi, DIA, yang menurunkan air hujan dari langit…
    Jelas sekali Muhammad mengenal DUA ILAH, bukan Tauhid dia!
    Dari pada ribut berdebat tidak karuan, lebih baik kembali kepada Tauhid (Ibrahim): Sembahlah DIA (tanpa nama), Pencipta dirimu!

    @Oom Patel
    Mosok seeh bejituh 😦 , mungkin maksud sampean menyeru DUA ASMAUL HUSNA yah… hehehe….

    Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (QS 17:110)

    • Awal kebijaksanaan adalah memanggil sesuatu dengan namanya yang benar. (Pepatah Cina)

      Tuhan? TUHAN? Allah? TUHAN Allah? ALLAH Tuhan? TUHAN ALLAH? Allah Bapa? Allah Yahweh? Bapa Yahweh? Tuhan Yahweh? Tuhan Yesus? Allah Yesus?

      Kalau menurut Pendeta A. H. Parhusip, dalam sebuah buku kecil yang ditulisnya, dengan judul Waspadalah terhadap Sekte Baru, Sekte Pengagung Yahweh (2003), menulis tentang kebebasan menyebut nama Tuhan ini:

      ”Lalu mungkin ada yang bertanya: Siapakah Pencipta itu dan bagaimanakah kalau kita mau memanggil Pencipta itu? Jawabnya: Terserah pada Anda! Mau panggil; Pencipta! Boleh! Mau panggil: Perkasa! Silahkan! Mau panggil: Debata! Boleh! Mau panggil: Allah! Boleh! Mau panggil: Elohim atau Theos atau God atau Lowalangi atau Tetemanis…! Silakan! Mau memanggil bagaimana saja boleh, asalkan tujuannya memanggil Sang Pencipta, yang menciptakan langit dan bumi… Ya, silakan menyebut dan memanggil Sang Pencipta itu menurut apa yang ditaruh oleh Pencipta itu di dalam hati Anda, di dalam hati kita masing-masing. Lihat Roma 2:14-15.”

      Jadi bisa ditarik kesimpulan Kaum Kristen menggunakan nama Tuhan sesuai dengan budaya setempat dan untuk tujuan tertentu, seperti tujuan misi Kristen.Contoh kasus di Bali, digunakan istilah Hindu untuk menyebut Tuhan kaum Kristen, seperti “Sang Hyang Yesus”, “Sang Hyang Allah Aji”, “Ratu Biang Maria”, dan lain-lain. Akhirnya umat Hindu sadar dan Tahun 2011 ini, Penerbit Paramita Surabaya, menerbitkan buku berjudul “Membedah Kasus Konversi Agama di Bali: Kronologi, Metode, Misi dan Alasan di Balik Tindakan Konversi Agama dari Hindu ke Kristen dan Katolik di Bali serta Pernik-pernik Keagamaan di Dunia”, karya Ni Kadek Surpi Aryadharma.

      Jadi, Patel kalau DIA tidak bernama, lalu menyembah siapa? DIA? DIA siapa? berarti kalau doa, “Wahai DIA…”

      @Kang Usup Supriyadi
      Mantab’s tenan neeh 😀
  4. Patel said

    Mengaku Tauhid (Ke-esa-an Tuhan), tetapi ada DUA SESEMBAHAN. Lalu mengaku Pemilik Surga, ternyata sediakan EMPAT SURGA, maka banyaklah muslim akan tertipu, bingung, akan memasuki Surga asli atau Surga tiruan, yang tiga lagi?
    Siap-siaplah untuk ditipu Allah, sebab
    QS.8:30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
    Memang Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya kok (ini kesaksian Quran lho!)

    @Oom Patel
    😀 hahaha… apaan seeh maksudnya kesaksian Quran ?!
    Si Quran anake siyapa ?! 😆
    • Jack said

      @patel

      Komik Kejadian

      21:1. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
      21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.

      wah tuhan sampeyan mata keranjang juga yah??

  5. Patel said

    ABU BAKAR, PANGLIMA PERANG MUHAMMAD PUN RAGU AKAN KESETIAAN ALLAH:
    Setiap kali Abu Bakar teringat akan posisinya di hadapan Allah, dengan penuh kesangsian ia akan berucap: ”Demi Allah! Aku takkan merasa terjamin dan aman dari makar-Nya Allah (Arab: ’la amanu limakr Allah’) kendati satu kakiku sudah berada di dalam Surga!” ” (Sumber: Khalid Muhammad Khalid, Successors of the Messenger, translated by Muhammad Mahdi al-Sharif [Dar al-Kotob al-Ilmiyah, Beirut Lebanon, 2005], Book One: Abu Bakr Has Come, p. 99).
    Dengan sebelah kakinya masuk Surgapun, Abu Bakar masih belum yakin akan benar-benar memasuki Surga! Apalagi sebelum Abu Bakar meninggal dunia, lebih besar lagi kesangsiannya. Abu Bakar tidak merasa aman dari ‘makar’nya Allah. Nampaklah, di ‘belakang-otaknya’ Abu Bakar paham bahwa Allah adalah penipu.

    @Oom Patel
    😀 Sejaratul apaan tuh, bijinih yah @Om… Khalid bin Walid, Abu Bakr, Umar ibn Khathab, Usman bin Afan dan ‘Ali bin Abi Thalib masih ada, padahal Nabi Muhammad s.a.w memilih Usama bin Zaid yang menjadi PANGLIMA PERANG untuk melawan KAFIRUN ROMAWI hehehe….
    And jangan lupa usia beliau ketika itu hanya sekitar 25 taoen, track record putra Zaid bin Harits ini ketika usia 19 tahun sudah menaklukan Kerajaan Mesir.

    Bus on the way…
    Kata siyapa Abu Bakr itu Panglima Perang ?! 😦

  6. Patel said

    DAN MUHAMMAD JUGA SAMPAI BERMOHON-MOHON AGAR JANGAN DITIPU ALLAH!
    Dalam kumpulan hadits shahih oleh Ibnu Abbas (3551) dicatat doa permohonan yang biasa dipanjatkan oleh Muhammad… “Rabbi A‘inni Wa La Tu‘in ‘Alayya, Wansurni Wa La Tansur ‘Alayya, WAMKUR Li Wa La TAMKUR ‘Alayya, Wahdini Wa Yassir Lil-Huda, Wansurni ‘Ala Man Bagha ‘Alayya. Rabbiy‘alni Laka Shakkaran, Laka Dhak-karan, Laka Rahhaban, Laka Mitwa‘an, Laka Mukhbitan, Ilaika Awwahan Muniba. Rabbi Taqabbal Tawabati, Waghsil Hawbati, Wa Ajib Da‘wati, Wa Thab-bit Hujjati, Wa Saddid Lisani Wahdi Qalbi, Waslu Sakhimata Sadri.”
    Dalam bahasa Indonesia… “Ya Rabbi belalah aku dan jangan membela lawanku, buatlah aku jadi pemenang, bukan pecundang, rancanglah pengelabuan (tipu-daya) bagiku dan bukan melawan aku, tuntun dan berilah bimbingan untukku, berilah kemenangan untukku dan bukan untuk mereka yang menentang aku. Ya Rabbi, biar aku senantiasa bersyukur kepadaMu, senantiasa mengingat Engkau, selalu takut akan Engkau, selalu taat kepadaMu, senantiasa merendah di hadapanMu, selalu kembali kepadaMu. Ya Rabbi, terimalah taubatku, sucikanlah aku dari dosa-dosaku, jawablah doa-doaku, kokohkanlah kesaksianku, teguhkanlah ucapan-ucapanku, bimbinglah kalbuku dan singkirkanlah sifat khianat (penohok) dari hatiku.”

    @Oom Patel
    Lho kok beda dengan ketetapn Allah dalam Al Qur’an .

    Hai Nabi (MUHAMMAD), kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (QS 8:65)

    Fakta sejarah:
    1. Kafirun Syi’ah (PERSIA, IRAN, INDIA, CINA TIMUR)… Modar sama pasukan Mu’min Al Islam
    2. Kafirun Kristen (Romawi, Turki, Spanyol)… Modar juga sama pasukan Mu’min Al Islam

    Jadi siyapa neh , yang menifu tifu itu.. hehehe ?! 😀 😆

  7. Patel said

    KETAHUILAH, POSTING-POSTING DI ATAS hanya sebagian dari Buku yang sudah diterbitkan, menelanjangi semua tipuan Allah dan Muhammad terhadap umat muslim.
    Buku itu berjudul “Yang Haq dan Yang Batil”, yang dapat Saudara peroleh dengan bantuan mbah Google.
    Judul itu saja Saudara key-in, untuk di search oleh Google.
    Atau search duluan ‘Bukti dan Saksi’, di dalamnya ada juga Buku itu!
    Sampai jumpa di Surga Adn, jumpa dengan Teman yang tertinggi (Yesus Kristus)!

    @Oom Patel

    ” Bukti dan Saksi ”

    Judul : Hinduism – Culture & Society

    Kesaksian : Hindu Budayut
    Naiklah Yesus ke atas keledai betina. Seperti biasa Yesus selalu memasukkan jari telunjuk dan kemaluannya nya ke dalam lobang kemaluan keledai betina 😆 yang baru saja dicuri dari Betfage hingga Yesus mengeluarkan cairan rupa mani. Semua orang Israel melihat hobi Yesus sambil berseru :”Inikah kerjaan mesias?” (Matius 20:22)

    Pada Al-Kitab terbitan 1928 sebelum akhirnya diedit oleh Pendeta Albert D. Meyer dari Gereja Reformis Belanda yg melakukan perubahan total terhadap Injil, termasuk dengan menendang ayat Matius 20:22 tersebut dari Al-Kitab.
    (Jangan lupa, al-kitab terbitan 1928 tersebut kini tersimpan di Nationalbibliothiek, Vienna, Austria.)

    Cover Hindu boy’s : Hinduism – Culture Animal Sex

  8. Roy Rey said

    si @patel kayanya stress abis…. karena gagal total jadi misi on narsis..
    Ngelamar jadi biku kayanya juga ga bakal diterima (narsis gila)
    ;
    ;
    Mending si patel jadi kasim ajah… karena udah punya bakat homo warisan tuhannya..

    • @Kang Roy Rey
      Beliau ternyata makhluk hemaprodit lho.. 😀
      @Oom Patel itu Hindu yang menyamar Kristen tapi bisa Kristen yang mengaku Hindu…. mirip @Oom Teroris diblognya @Mas Wedul Sherenian … hehehe..

      • Roy Rey said

        Kayanya ih kresten mantan hindu…

        Padahal gw dah sering bilang Jangankan Yesus, bahwasanya gw lebih hebat dari Vhisnu..

        Secara gw “DEWA KWA-CI”….(Lagi nunggu promosi jadi Dewa Kopi)

        HAHAHAHAHAHA….!!! GOD MODE ON

  9. agorsiloku said

    Assalamu’alaikum Kang….
    Mulai meramaikan lagi…., kiranya selalu sehat dan bersemangat dan selalu terjaga syiar Islam yang kokoh ya. Semoga puasa yang sedang kita jalani menjadikan ibadah yang memperkuat keimanan dan keislaman kita.

    Kalau melihat kata “kami” dan “aku” dalam kitab petunjukNya, tidak ada yang keliru, bahkan ummat bisa merasakan perbedaan kapan kata ganti “kami” dan “aku” digunakan, baik dalam uraian maupun dalam ranah yang bersifat keputusan. Menjelaskan rangkaian keterlibatan mahluk-mahluk yang diciptakanNya, utusan-utusannya, termasuk juga hamba-hambaNya yang masih urun rembug di urusan dunia. Penggunaan kata “kami” dan “aku”, sembahlah Allah makin memperjelaskan keluasan logis dan penyikapan yang diambil dalam petunjukNya. Dari kedua kata itu juga, tersimpan informasi pemilihan kata yang unik dan tegas, yang kebanyakan kita kerap khilaf membedakannya….

    Wassalamu’alaikaum
    agor

    • Wa’alaikum Salam @Kang Agorsiloku
      Alhamdulillah, kita bisa betutur sapa kembali di bulan yang penuh rakhmat ini…. semoga keadaan Kang Agor and Keluarga sehat wal afiat.
      Hatur tengkiu penjelasan kata “Kami” dan “Aku” yang sederhana tapi penuh makna. 😉 😀

  10. Barnabas said

    Dalam ajaran ketiga agama samawi (yang besumber dari pewahyuan dari Tuhan) terdapat suatu kesamaan bahwa kehidupan manusia dimulai oleh Adam dan Hawa, sepasang manusia yang dulunya hidup di sorga, namun karena bujuk rayu Iblis, telah melanggar larangan Allah, akhirnya dihukum, dilemparkan ke dunia, menjalani kehidupan penuh keringat, susah payah, perjuangan, beranak pinak, saling bermusuhan dan membunuh, sampai sekarang.

    Juga terdapat suatu kesamaan, bahwa kemudian Allah selalu mengiringi sejarah kehidupan manusia dengan petunjuk-petunjuk-Nya agar manusia punya panduan, mana cara menjalani hidup yang benar menurut Allah, mana cara yang salah. Disini kemudian terjadi ‘persimpangan jalan’. Fakta yang ada sekarang, ketiga agama samawi itu punya konsep yang berbeda tentang tata-cara menjalani hidup, bahkan juga konsep yang berbeda tentang eksistensi Allah. Padahal secara logika, kalau ketiganya sama-sama punya nenek moyang yang satu, maka ajaran yang diturunkan dari nenek moyang tersebut seharusnya sama, terutama ajaran tentang bagaimana gambaran Tuhan. Disini hanya ada 2 kemungkinan, hanya ada SATU ajaran yang benar, yang sama sejak manusia pertama ada, atau ketiga-tiganya salah semua, artinya baik Islam, Kristen maupun Yahudi nyasar semua, tidak sama lagi dengan apa yang dituntun Allah sejak dulu.

    Tulisan ini akan mencoba mengungkapkan apa nama ajaran Allah yang dimulai sejak manusia pertama tersebut, dan kemudian dilanjutkan kepada kaum-kaum berikutnya, sampai dalam bentuk yang ada sekarang, tentunya dalam perspektif Al-Qur’an.

    Adalah tidak mungkin ketika Allah memberikan sekumpulan petunjuk-Nya kepada manusia, mulai dari manusia pertama dan memberikan ‘judul’ terhadap petunjuk itu dengan sebuah nama, lalu disaat selanjutnya, Allah juga memberikan ajaran lain yang berbeda, lalu juga memberi ‘judul’ yang lain terhadap ajaran tersebut. Al-Qur’an mengistilahkan kata agama dengan ‘diin’ sesuatu yang menggambarkan hubungan antara dua pihak, dimana yang satu mempunyai posisi lebih tinggi dari yang lain. Ada juga istilah lain untuk kata agama ini, yaitu ‘millat’ yang berarti membacakan kepada orang lain. Ar-Raghib al-Asfahani mendefinisikan kata diin adalah menggambarkan keseluruhan suatu agama termasuk rinciannya, sedangkan millat menggambarkan keseluruhan suatu agama tidak dalam rinciannya, Diin bisa diartikan suatu sistem kepercayaan yang sudah terstruktur, milllat artinya suatu ajaran. Menurut Al-Qur’an, dari dulu hanya ada satu nama agama yang benar-benar berasal dari Allah, yaitu Islam.

    19. Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imran)

    innadiina = sesungguhnya agama, indallaahi = disisi Allah, al-Islaam = Islam

    Dalam ayat ini kata Islam dikemukakan dengan ‘al-Islaam’ berupa kata benda yang mengartikan sebuah nama.

    84. Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”

    85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran)

    waman = dan barang siapa, yabtagi = mencari, gaira = selain, al-islaami = Islam, diinan = agama.

    Dari kedua ayat tersebut disimpulkan bahwa petunjuk-petunjuk Allah mulai dari manusia pertama, dijuluki oleh Allah dengan ‘al-Islam’. Yang merupakan ‘diin = agama’, dan adanya ketegasan bahwa dari dulunya apa yang diajarkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul adalah sama, dalam konteks gambaran eksistensi Allah dan penyembahan kepada-Nya. Pemeluk agama Islam tersebut dinamakan ‘Muslim’

    78.(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu..(Al Hajj)

    millata = agama, abiikum = bapakmu, Ibraahiima = Ibrahim, huwa = Dia, sammaakumu = menampakkan kamu, al-muslimiina = orang-orang muslim.

    Kata ‘al-muslimiina’ juga merupakan kata benda, yang berarti : orang yang memeluk agama Islam, dan ini sudah dinamai Allah bagai pemeluk Islam sejak dahulunya. Dari uraian ayat-ayat Al-Qur’an diatas, sebenarnya kita mendapat gambaran yang jelas, bahwa dilihat dari sisi ‘penamaan’, yaitu diin atau millah, al-Islam, dan al-Muslimiin, serta pernyataan Allah bahwa yang diakuinya sebagai agama yang Dia turunkan dari dulunya, adalah Islam.

    Nabi Ibrahim adalah ‘al-Muslimiin’, anak keturunannya juga, Ismail, Ishak, Ya’kub, Musa, ‘Isa, adalah ‘al-Muslimuun’ pemeluk Islam. Semua nabi dan Rasul itu termasuk dalam keluarga para Rasul, yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya, tentang eksistensinya, yang sama dari dulunya, dan ajaran Islam tidak membeda-bedakan antara satu nabi dengan nabi yang lain :

    136. Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Al Baqarah)

    Jadi ketika Nabi Ibrahim, dan Nabi Ya’kub berwasiat kepada anak keturunannya :

    132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub : “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. (Al Baqarah)

    Kalimat ‘Allah telah memilih agama ini’, menarik sekali karena wasiat Nabi Ibrahim memakai kata ‘diin’ untuk menyatakan ‘agama’, bukan millat, sedangkan dalam surat al-Hajj 78, Al-Qur’an memakai kata ‘millat’ dalam kalimat ‘agama orangtuamu Ibrahim’. Bisa ditafsirkan bahwa ketika mewasiatkan anak keturunannya, nabi Ibrahim sudah mengetahui bahwa adanya suatu ‘sistem kepercayaan’ yang diridhoi Allah, dan millatnya punya intisari yang sama dengan sistem kepercayaan tersebut. Untuk menghubungkan millat (ajaran) Ibrahim dengan Islam sebagai suatu sistem kepercayaan, maka diakhir ayat tersebut dikatakan : “kecuali dalam memeluk agama Islam”. Al-Qur’an memakai kata ‘muslimuuna’ untuk kata yang diartikan ‘agama Islam’, kata muslimuuna adalah kata sifat diartikan = orang yang tunduk/berserah diri.

    Lalu muncul pertanyaan, bagaimana mungkin Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, ‘Isa, dikatakan memeluk agama Islam, padahal mereka sudah ada sebelum nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam diturunkan. Para nabi dan Rasul tersebut juga tidak melaksanakan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, haji, dll seperti ritual yang dilakukan oleh umat Muhammad SAW, bahkan tidak mengucapkan shahadat ‘Ashadu Allailaaha illa Alllah, wa’ashadu anna Muhammad Rasulullah’, yang merupakan ‘proklamasi’ seseorang memeluk agama Islam.

    Yang pasti semua nabi dan Rasul tersebut mengucapkan ‘Tidak ada Tuhan selain Allah’, anda bisa menemukan banyak ayatnya dalam Al-Qur’an, suatu pernyataan bahwa dari dahulunya eksistensi Allah tidaklah berganti, dan penyembahan terhadap-Nya juga tidak berubah. Namun untuk setiap umat, Allah menetapkan SYARI’AT yang berbeda-beda, syari’at disini bisa diartikan : tata-cara penyembahan, aturan-aturan menjalani kehidupan, mana yang boleh mana yang tidak, dll :

    67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. (Al Hajj)

    Itulah makanya untuk kaum Yahudi dan Nasrani, disyari’atkan mengkuduskan hari Sabbath, untuk umat Islam tidak, atau sebaliknya untuk umat Islam disyari’atkan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, dll, untuk umat sebelumnya tidak. Ada juga syari’at umat Muhammad yang terkait dengan syari’at nabi terdahulu :

    13. Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Asy Syuura)

    Maka kata-kata ‘Wa ashadu anna Muhammad Rasulullah’, artinya sipengucap sumpah ini menyatakan dirinya adalah penganut agama Islam dan menjalankan syari’at yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW, sedangkan nabi dan rasul sebelumnya, beserta pengikut-pengikutnya adalah penganut Islam yang menjalankan syari’at sesuai ajaran masing-masing. Namun semuanya dinyatakan sebagai penganut agama Islam, satu-satunya agama yang diakui Allah, dan disebut sebagai Muslim.

    Yang jadi pertanyaan sampai sekarang, apakah ketika nabi Musa menyampaikan Taurat, dan nabi ‘Isa Almasih menyampaikan Injil, menerangkan apa nama agama yang mereka bawa..??, apakah ada pernyataan nabi Musa misalnya yang menyatakan : “Inilah ajaranku, yaitu AGAMA YAHUDI..”, atau nabi ‘Isa Almasih menyatakan :”Inilah ajaran AGAMA KRISTEN..” Al-Qur’an sering menyinggung kata : Yahudi dan Nasrani, namun itu merujuk kepada nama suatu kelompok atau kaum, bukan nama agama, lalu apa nama agama yang dibawa oleh nabi Musa dan nabi ‘Isa Almasih tersebut..???

    • @Mas Barnabas
      Duh… mohon maaf, dengan sangat menyesal masalah yang sampean utaraken diatas sudah sayah bahas diblognya @Oom Muslim (ID AMOR), yang mana beliau mengambil dari sumber sbb:

      http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=3861_0_15_0_M

      Silahken jawab pertanyaan sayah ini, jika sampean mau berdiskusi kembali.

      1. Muslim dan Mu’min itu merujuk kepada nama suatu : Kelompok (golongan) atau Agama ?!

      Nabi Ibrahim a.s mempunyai 2 anak laki-laki:
      a. Nabi Ismail a.s di baitullah (baca: Rumah Allah) Masjidil Haram (Mekah)
      b. Nabi Ishaq a.s di baitullah (baca: Rumah Allah) Masjidil Aqsha (Palestina)

      2. Apakah benar mereka mempunyai DUA KALIMAT SYAHADAT yang sama ?!
      misal: “Tiada Tuhan selain Alloh, dan Ibrohim itu utusan Allah “

      3. Jika benar (no:2) berarti mereka melakukan SHALAT dengan gerakan serta bacaan yang sama dunk, Apa menurut sampean ?!

  11. @All

    Sekedar melengkapi ini ada link agar bisa dibaca tentang makna KAMI. Meski singkat tetapi semoga jelas.

    http://vilaputih.wordpress.com/2010/01/21/mesias-vs-iblis/#comment-3011

    Salam Buat @Bro Hanifa & Teman2 🙂

  12. […] yang dijawab dari ragam sumber termasuk juga dijadikan pembenaran bahwa Al Qur’an menjadi sulit dipahami, menjlimet atau dipakai oleh kaum yang menyekutukan tuhan, untuk menegasi bahwa Tuhan itu artinya lebih dari […]

  13. Wilujeung tepung deui, Kakang Haniifa…

    Selamat berpuasa Ramadanlah.

  14. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Haniifa…

    Subhanallah, terlalu lama tidak menyapa di sini. Sepertinya sudah berkurun lama tidak mendengar khabar mas Haniifa di sana. Kok tidak memaklumkan ada tulisan2 baru mas. Saya pula jarang BW lantaran sangat sibuk dengan kerja yang harus dilakukan. Cuma aktif di blog sendiri menyambut tetamu yang hadir bertandang dan membalas mana yang sempat.

    Alhamdulillah, dipertengahan bulan Ramadhan ini, tergerak hati untuk berkunjung bagi mengetahui perkembangan yang mungkin ada ceritanya. Maaf kalau tidak sempat membaca kerana mengambil sedikit masa rehat di kantor untuk menukil sedikit kata. Ucapan selamat menyambut ramadhan yang mulia dan selamat berpuasa. Semoga selalu dalam rahmat dan redha Allah set. maaf zahir bathin jika ada silap salah selama ini. Mudahan kebaikan selalu menyusuri kehidupan kita semua di dunia ini. Aamiin.

    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀

    • Wa’alaikum Salam wr. wb Saudariku @Mba SFA
      Subhanallah, … padahal baru saya rasani (terbesit kenangan bertutur sapa) ternyata datang juga.
      Alhamdulillah, sesekali saya kadang membaca artikel @Mba SFA …. hanya membaca lho 😀 dan memang sekarang blognya jadi ramai sekali.

      Ucapan selamat menyambut ramadhan yang mulia dan selamat berpuasa. Semoga selalu dalam rahmat dan redha Allah set. maaf zahir bathin jika ada silap salah selama ini. Mudahan kebaikan selalu menyusuri kehidupan kita semua di dunia ini. Aamiin
      __________
      Aamiin Yaa Allah yaa rabb’alamin

      Salam hangat selalu dari Bandung, Jabar

      ps:
      Selamat ulang tahun yang pertama Web Ct Fatimah yang sangat ramah dan meriah, semoga semakin jaya selalu.

      • Assalaamu’alaikum wr.wb, Mas Haniifa yang dihormati…

        Alhamdulillah, senang mendapat balasan dan khabar dari sana. Hehehe… masa sih ada bersitan demikian. Bisa aja. Walau bagaimanapun, terima kasih kalau mengingat dan juga ucapan doanya. Semoga silaturahmi ini diberi kebaikan oleh Allah swt. Didoakan mas juga baik dan sihat dalam menjani ibadah puasa di bulan bahagia ini.

        Terima kasih lagi untuk ucapan penghargaan buat blog saya yang sangat ramah. 😀 Juga telah hadir meraikan ULTAH LMGS G2 yang pertama. Sangat senang atas kunjungan mas Haniifa.

        Aamiin… Ya Rahmaan Ya Rahiim. Semoga atas doa2 baik dari sekalian sahabat, saya dapat menulis di masa depan dan berbagi dengan baik dan seadanya dari ilmu Allah ini.

        Hadir ini untuk mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 66 tahun kepada mas dan sahabat yang lain. Semoga rakyat Indonesia akan bertambah makmur hidupnya dan negara Indonesia bertambah maju selalu.

        Salam hangat kembali dari Sarikei, Sarawak. 😀

      • Wa’alaikum Salam wr.wb @Mba SFA
        Amiin Yaa Allah yaa rabb’alamin.

        Hatur tengkiu sekali 😉 😀

  15. abifasya said

    Assalaamu ‘Alaikum
    Lama bangeet gak kesini, eehhh masih rame … khas banget blognya kang haniifa.
    Salam hangat slalu

    *abifasya*

  16. Samaranji said

    Assalamu’alaikum,,, Abah…

    Ijin nyimak, sebenernya kangen ama beliau2 yang kukenal dan biasa bertamu dan bertegur sapa disini … Pak Agor, Mas Filar, Mas Ayruel, Mas Sherenian. Koq keknya pada ngilang dari jagad dunia maya yah…???

    Tentang “Kami” ?
    insya-Allah kita semua ummat Islam sudah pada paham dan ga bakalan tergelincir pada kemusyrikan. Biasanya kita langsung sibuk untuk menjawab. Namun bagi saya, pertanyaan itu adalah modal untuk balik menyerang, ” Ooow,,, ternyata kamu (para musyrikin sekarang dan terdahulu) pada terseok-seok memahami hal ini tow. Pantesan kamu mengira tuhan itu banyak, tuhan itu punya keluarga, tuhan itu punya struktur birokrasi etc…” gitu lah.

    He,,,he,,he,,, cuman asal yah.

  17. Assalamu’alaikum….
    Damang juragan? 😉
    Subhanallah….
    Symah gogodeg we kang…
    Yg dibahas cuma Aku & Kami, tapi rame….
    Kang haniifa tea atuh… hebring 🙂
    Salam haneut & ibadah Ramadhan

  18. Nuraeni said

    judulnya kurang menarik… 🙂

  19. abu hanan said

    satu tiket perjalanan pulang
    menjadi hamba yang diridloi
    atau hamba yang dimurkai
    sebagai awal
    saya mohon maaf atas segala kekurangan manusiawi
    minal aidzin wal faidzin

    @Kang Abu Hanan
    Sama-sama, minal ‘aidzin wal faidzin.
  20. Roy Rey said

    Bila nanti tangan jauh tuk meraih
    Bila nanti jaringan sibuk
    Bila nanti warnet jauh

    Setidaknya saat ini masih dapat koment
    Setulus hati mengucapkan
    Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir & batin

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432H
    Mohon maaf lahir bathin

    @Mas Roy rey
    Sama-sama, mohon maaf lahir dan bathin
    Salam hangat selalu, my bro
  21. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Haniifa …

    Alhamdulillah, kedatangan Syawal setelah berakhirnya Ramadhan sebentar lagi menjadi saksi kepada ibadah yang kita jalani. semoga keberkatan dan rahmat Allah akan mengiringi setiap langkah ke depan dalam kehidupan.

    Hadir ini, untuk mengucapkan Minal aidin wal fa’izin buat sahabat yang selalu berbagi kebaikan di dunia maya. Maaf dipohon jika ada kesilapan sepanjang silaturahmi selama ini. Semoga diberi kesihatan dan kebahagiaan di hari yang mulia ini.

    SELAMAT HARI RAYA AIDIL FITRI
    MAAF ZAHIR DAN BATHIN

    Salam Ramadhan yang mulia dari Sarikei, Sarawak. 😀

    Wa’alaikum Salaam @Mba SFA
    Sama-sama mohon maaf baik zahir maupun yang bathin
    Salam hangat selalu Saudari jauhku 😀
  22. Samaranji said

    Assalamu’alaikum,,,, Abah Haniifa.

    Semoga berkenan dengan ilustrasi “kartu lebaran” yg sy bikin 🙂 …
    http://debu-semesta.blogspot.com/2011/08/minal-aidin-wal-faidzin.html

    Taqobbalallah minna wa minkum
    Minal ‘aidin wal faidzin
    Mohon maaf lahir en bathin.

    @Mas Samaranji
    Sama-sama mohon maaf lahir n bathin
    Senang rasanyah bisa menjalin silahturahim dengan my best bro.. hikz.
  23. hatur pangampura ka baraya … nyungken maaf ka para sobat … mugia panjang lalakon dina neuleuman elmu di alam dunya maya ieu …

    Taqobbalallah minna wa minkum
    Minal ‘aidin wal faidzin

    @Kang Kopral Cepot
    Sami-sami Juragan @Kasep
    Hatur tengkiu oge tholab ilmunyah diblog Akang
  24. asslmu’alaikum
    salam kenal ubntuk semuanya…
    trimakasih seblumnya atas artiklnya banyak sekali ilmu yang saya dapat, blog yang ramai dngan artikel yang bagus pula.. semoga ke dpannya lbih baik lagi

    Wa’alaikum Salaam @Jelly Gamad GG
    Amiin,
    Hatur tengkiu apresiasinyah 😀
  25. Iwan said

    Mantap kang hanif..
    Ikutan nampang..oey..!

    @Kang Iwan
    😀
    Monggo silahken…
  26. Samaranji said

    Assalamu’alaikum,,, Abah Haniifa

    Sekedar pingin tahu kabarnya….

    Kalo ga ada postingan baru, berarti dunia persilatan eh perbloggeran masih aman, dunk….

    Wa’alaikum Salaam @Kang Samaranji
    Mudah-mudahan tikus-tikus Yahudi cs, dah mulai kapok neeh.. 😀
  27. abifasya said

    Sakali deui di diyeu ah
    Kang haniifa mah kan pinter ngagambar, somkuring peryogi ghambar yesus tapi nu lagi pake blankon ada teu ?

    @<ang Abi Fasya
    😀 hehehe.. buat apaan, seeeh ?!
  28. Assalaamu’alaikum wr.wb, sahabat yang baik, mas Haniifa

    Hadir untuk menyapa bagi terakhir kalinya sebelum mengundur diri dari keindahan persahabatan di maya. Saya sangat menghargai segala sapaan dan silaturahmi selama kita bersama.

    Kita hanya bertemu lewat catatan di poskad kenangan. Hanya memandang kaburan wajah di potret khayalan. Hanya mengetik huruf-huruf di tinta minda. Maafkan saya lahir dan batin jika…. pada tutur kata yang sesekali mencalar hati dalam penulisan dan pendapat diberi.

    Semoga Allah selalu memberkati persahabatan yang terjalin baik ini. Sebuah KENANGAN TERINDAH akan menyusul dalam diari kehidupan kita sebagai satu ikatan yang tidak bisa terlerai, andainya pertemuan itu bukan lagi milik kita. Doakan saya dalam kehidupan ini di dunia dan akhirat. Aamiin.

    Salam mesra penuh ukhuwwah berpanjangan hingga ke akhirat dari saya Siti Fatimah Ahmad, Sarikei, Sarawak.

    Wa’alaikum Salaam @Mba SFA
    Terimakasih banyak atas berkenannya berkunjung di blog butut ini.
    Salam hangat selalu, my best sis..
  29. Numpang promo,

    http://antisukujawa.wordpress.com/

    @Anti Suku Jawa
    😀 hehehe… hatur tengkiu infonyah
  30. Nuzulul said

    mampir2..

    @Nuzulul
    😉 monggo, silahken…
  31. ricky said

    Alhamdulillah…… makasih ya Allah….
    makasih buat om..om dan tante-tante semua, sekarang saya lebih mengerti apa arti kata “kami” didalam Al-Qur’an, maklum, saya saya lagi belajar memahami Islam dengan benar, karena saya tidak mau menilai diri saya sendiri dengan Islam “Turunan”!!

    @Mas Ricky
    Alhamdulillahir robbil’alamin.
    Hatur tengkiu pren. 😀
  32. draker said

    Ayat-ayat dibawah hanya 2 dari ratusan ayat yang memakai kata Aku dan Kami.

    “Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa”. (QS 70:40)

    Siapakah aku disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata “AKU” ditafsirkan sebagai “Allah”, apa pantas “tuhan” bersumpah dengan Tuhan? Tuhan yang mana lagi? Lalu siapakah “KAMI” yang benar-benar maha kuasa?

    “Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang pedih”. (QS 16:63)

    Siapakah Kami disini? Malaikat kah? Muhammadkah kah? Kalau kata “KAMI” ditafsirkan sebagai “Allah”, apa pantas “Allah” bersumpah dengan Allah? Allah yang mana lagi? Jika “KAMI” ditafsirkan sebagai malaikat, ini berarti kita telah mengingkari keyakinan kita sendiri bahwa Quran adalah ucapan ALLAH.

    BINGUNGGGGGG ? MASIHKAH BISA DIPERCAYA ???

  33. malih said

    Kata “Kami” (Allah) dalam Al-Qur’an menurut saya mungkin sama dengan “Bhineka Tunggal Ika”, Allah memiliki banyak Sifat tetapi tetap satu (Tunggal)…
    Dan kata Kami Dalam Al-Quran biasanya tergantung kalimat dibelakangnya… Misalnya Kami ciptakan manusia (artinya Allah dengan bantuan dua orang tua kalian bekerja sama membuat kalian)..
    satu contoh lagi.. Kami menurunkan Al-Qur’an ( Kami disini adalah Allah dan Malaikatnya)

    Saya kira itu penjelasan yang cukup masuk akal

    @Mas Malih
    Subhanallah,…
    Sangat melengkapi artikel, hatur tengkiu bro..
  34. Ibeng said

    mantap..

    @Kang Ibeng
    Hatur tengkiu,… 😉
  35. xdraw said

    menarik sekali melihat perdebatan ini. hanya orang yang tidak paham bahasa arab saja yang meragukan kata “kami”.

    @Kang Xdraw
    Yah… bejituhlah para kafirun-munafikun 😦
  36. Iwan said

    Yang jelas bukan tiga,bisa seorang diri atau banyak yang di libatkan.

    @Kang Iwan
    😀
  37. salam sukses

    @Kang Outboud Malang
    Sama-sama, semoga sukses selalu
  38. isa said

    wah udh lama gak nyambangin blogny abah haniif. gmn kbrny abah??

    @Kang Isa
    Subhanallah,…
    Senang rasanya disapa oleh sahabat lama.
    Khabarnya baik-baik saja. semoga juga sebaliknya , Amiin
  39. woww bagus infonya

    @Kang CP
    😀 hatur tengkiu
  40. gini aja dipeributkan, debat islam vs kristen ( kan sama2 agama allah, beda masanya saja)

    @Kang CO
    Rasanyah Kami tidak meributken lho !!! 😀
  41. pedebatannya memang menarik,, semuanya di serahkan saja pada ahlainya yang mengerti tentang itu……..

    @Kang Obat HA
    Mudah-mudahan dengan adanya perdebatan ini, kita umat Islam khususnya menjadi bagian yang ahli dalam mempertahankan Imam Islam, Amiin
  42. Memang seringkali orang kufar/kafir mencoba mengganggu iman kita dengan bertanya: Mengapa Qur’an sering menggunakan kata “KAMI” untuk ALLAH? Bukankah kami itu bermakna banyak? Apakah itu artinya Qur’an pun mengakui Tuhan itu lebih dari 1?

    LANGSUNG SAJA.

    Penggunaan kata “KAMI” Di Al-Qur’an Karim it digunakan bahwa Allah SWT tidak bertindak/berkerja sendiri melainkan bersama/menyuruh utusan-utusanNya yaitu para Malaikat, para Nabi dan Rasul, dan makhluk hidup lainya yg Allah Ciptakan sendiri. Contohnya:

    1. “Dan telah Kami wahyukan kepadanya perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.” QS. 15 Hijr: 66.

    “Kami wahyukan…” Maka disini berarti ada peran makhluk lain yaitu Malaikat Jibril sebagai pembawa atas perintah Allah kemudian disampaikan kepada para Nabi dan Rasul kemudian disampaikan kepada umatnya.

    2. “Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” QS. Al-‘Ankabut:7.

    Di sini kalimat “KAMI HAPUSKAN” berarti Allah SWT menyuruh malaikat pencatat amalan buruk/dosa (Atid) untuk menghapuskan dosa-dosanya itu. Dan kalimat “KAMI BERI BALASAN” berarti Allah menyuruh malaikat pencatan amal baik (Raqib) untuk mencatat kebaikan mereka dan menyuruh para malaikat lainya untuk menyiapkan tempat di syurga atas apa yg mereka kerjakan.

    3. “……..dan telah Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik….” QS. Al-Israa’:70.

    Berarti yg berperan disini Allah menyuruh malaikat pemberi rizqi (Mikail) kemudian diberikan kepada manusia melalui perantara tumbuhan, hewan-hewan, ataupun melalui manusia juga.

    Bohong dan tidak adil dong apabila seorang pemimpin mengatakan “akulah yg melakukan it” padahal yg melakukannya bukan dia seorang. Begitu juga dengan Allah, Allah Maha Adil dan semua perkataan-Nya adalah benar, maka dari itu Dia (Allah) menggunakan kata “KAMI” di Wahyu-Nya. Dan hal ini juga menjadi penghargaan dan penghormatan penting bagi para malaikat karena ketaatan dn pengabdiannya kepada Allah tidak diabaikan begitu saja, dengan adanya kata “KAMI” tersebut para malaikat menganggap dirinya diakui oleh Allah SWT .

    Jadi, sudah kita ketahui siapa saja yang ada didalam kata “KAMI” yaitu para utusan-utusanNya.

    Dan Kata ‘KAMI’ tidak harus bermakna arti banyak, tetapi menunjukkan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini dipelajari dalam ilmu balaghah.
    Contoh: Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna tunggal. Misalnya seorang berpidato sambutan berkata,”Kami merasa berterimakasih sekali . . . “
    Padahal orang yang berpidato Cuma sendiri dan tidak beramai-ramai, tapi dia bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna jika orang yang berpidato sebenarnya ada banyak atau hanya satu ?
    Kata kami dalam hal ini digunakan sebagai sebuah rasa bahasa dengan tujuan nilai kesopanan. Tapi rasa bahasa ini mungkin tidak bisa dicerap oleh orang asing yang tidak mengerti rasa bahasa. Atau mungkin juga karena di barat tidak lazim digunakan kata-kata seperti itu.

    Bahasa Arab ialah bahasa paling sukar di dunia. Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab memiliki banyak makna.
    Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah boleh bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain boleh bermakna perempuan.
    Dalam bahasa Arab, dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami. Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan lainnya.
    JIKA MEMANG “KAMI” DALAM QUR’AN DIARTIKAN SEBAGAI LEBIH DARI 1, LALU MENGAPA ORANG ARAB TIDAK MENYEMBAH ALLAH LEBIH DARI 1? MENGAPA TETAP 1 ALLAH SAJA? TENTU KARENA MEREKA PAHAM TATA BAHASA MEREKA SENDIRI.
    Dalam ilmu bahasa arab, penggunaan banyak istilah dan kata itu tidak selalu bermakna zahir dan apa adanya. Sedangkan Al-Quran adalah kitab yang penuh dengan muatan nilai sastra tingkat tinggi.

    Sementara penggunaan kata “AKU” “ALLAH” dan “DIA” dalam Al-Qur’an Karim, digunkan untuk perintah langsung kepada ALLAH SWT tidak ada perantara-perantara, seperti memohon ampun/bertobat kepad-Nya, mengungapkan bahwa Dialah Tuhan satu-satunya, agar menyembah kepada-Nya semata.

    Contoh penggunaan kata AKU dalam Qur’an:
    QS. Thaha :11-14:
    11. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa.
    12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
    13. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan.
    14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku.
    Pada ayat-ayat di atas, kata AKU digunakan karena Allah sendiri berfirman langsung kepada Nabi Musa tanpa perantara Malaikat Jibril….
    QS. Al-Ikhlas:1-4:
    “ Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
    Contoh penggunaan kata KAMI dan AKU yang bersamaan dalam Qur’an:

    QS.21 Anbiyaa: 25.:
    Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
    Kata KAMI digunakan saat Allah mewahyukan dengan perantara Malaikat Jibril, & kata AKU digunakan sebagai perintah menyembah Allah saja.

    Maaf telat koment, hanya sekedar mengingatkan saja 🙂

  43. al-quran memang petunjuk yang sudah jelas adanya.

  44. seharusnya anda mengetahui bahwa semakin banyaknya “kata ganti orang” pada bahasa suatu bangsa maka semakin baiklah atau semakin mudahlah dimengerti bahasa tersebut, itu sudah rumusan dasar. sesuai pernyataan al kitab al quran bahwa buku bacaan itu mudah dimengerti.

    nah, saya akan menjabarkan tentang “KAMI” yang terdapat di al kitab al quran, sedikit saja, selanjutnya anda melanjutkannya.

    al kitab al quran adalah “wahyu yang diwahyukan”. berarti ada dua kali wahyu. saya akan memberikan kronologis singkat. si “T” adalah tuhan pencipta langit dan bumi beserta isinya tanpa saham dan bantuan pihak lain. si “R” adalah seorang utusan yang memiliki anggota. dan si “M” adalah seorang manusia, tambahan, ada seorang manusia lagi dengan kode si “MH”.

    mari kita mulai perjalanan “wahyu yang diwahyukan” itu.
    si “T” mewahyukan sesuatu ke si “R”, lalu si “R” beserta rombongannya kembali mewahyukan wahyu yang mereka dapat ke si “M”.

    nah, ketika si “R” dan rombongan menyampaikan kepada si “M”, mereka mempergunakan kata “KAMI”. ketika si “R” datang sendiri ke si “M”, ia mempergunakan kata “AKU”.
    begitu pula ketika si “T” berbicara langsung dengan si “MH”, ia mempergunakan kata “AKU”.

    bagaimana?, jelas?. jamak tetaplah jamak dan tunggal tetaplah tunggal. semakin banyak “kata ganti orang” semakin mudah dimengerti bahasa kaum itu….

    by auliya.iskandar.mn@gmail.com 081277297794
    ruhkudus.blogspot.com

  45. […] : penjelasan kata NAHNU di chapter 4 saya ambil dari penjelasan akhii Oman Fathurohman pada bulan July 27, 2012 at 5:21 pm dalam kolom komentar blog Ust. Haniffa . Dan tentang DZAT ALLAH di chapter 5 saya ambil dari web. […]

Leave a reply to حَنِيفًا Cancel reply