حَنِيفًا

haniifa.wordpress.com

Debat terbuka dengan Agus Musthofa plus-plus

Posted by حَنِيفًا on June 17, 2012

Assalamu’alaikum,

Pertama-tama saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya bagi rekan-rekan baik pembaca blog ini atau setidak-tidaknya menanti respon/tanggapan dari sayah… :
Bagi rekan-rekan, silahken baca artikel @Kang Agorsiloku dan @Kang Ariclaud dimana kedua artikel tersebut mengulas tentang “Ternyata Akhirat Tidak Kekal” daripadanya saya dapati rekan diskusi yang menarik seperti @Kang Henvel, @Mas Amir, @Mas Kalu.. dll.
Astaghfirulloh, ketika saya baca kembali ternyata ada sebuah sentilan menarik dari @Mas Yusuf Abdullah yang belum sempat sayah tanggapi
(Kalau bahasanya @Mas Lovepassword, “kebanyaan smedi seeh”… 😀 )

  • Yusuf Abdullah berkata

    Juli 18, 2011 pada 11:58 pm

    Trus apa yang membuat saudara merasa lebih baik dari Pak Agus Mustofa , menurut saya setidaknya beliau telah berusaha menyampaikan ayat Allah yang beliau pelajari lewat ayat Kauniyah(Nuclear). Bukankah jika air 7 samudera di jadikan tinta ditambah lagi sejumlah itu tidak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah ?. Itu artinya Walaupun Anda Setiap hari Katam Baca Al Qur’an dan sudah hafal ribuan Hadist ilmu ada hanya sebutir pasir di luasnya samudera di dunia ini. Al Qur’an dan seluruh kitab Hadits menurut Anda habis tinta berapa ? ( Maaf saya tidak bermaksud mendangkalkan Al Qur’an dan Hadits ) Saya hanya menegaskan bahwa dengan cara itu hanya cukup memahami Al Qur’an kurang lebih sekitar 250 Ayat saja ( ayat yang mengatur ibadah ) , karena ayat Al Qur’an selebihnya berbicara tentang penciptaan langit dan bumi ( Alam Semesta) Coba Perhatikan Pernyataan Allah dalam QS Ali ‘Imran 190-191. Yang intinya menginformasikan :
    1. Bahwa Penciptaan langit dan bumi adalah ayat Allah bagi ulil Albab.
    2. Sedangkan Ulil Albab adalah
    – Orang yang selalu mengingat Allah dalam Kondisi apapun
    – Selalu memikirkan ( baca : mempelajari ) penciptaan langit dan bumi
    sampai dapat memperoleh kesimpulan bahwa semua penciptaan itu
    tidak sia-sia ( ada manfaatnya) bagi hambanya yang paling sempurna
    yaitu manusia . Tolong cari di Al Qur’an tentang ciri-ciri ulil Albab yg lain.

    Contoh :
    Anda pasti kesulitan menafsirkan sepotong ayat Al Qur’an dalam An Naml berikut ini dengan hanya ayat kauliyah aja

    ” Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. …… ”

    Bagaimana ? Saggup menafsirkan dengan Hadits yang ada ?

    Yakinlah bagi orang yang percaya adanya Allah dan mempelajari Geologi sampai pakar pasti jatuh tersungkur dan mengucap Allahu Akbar sepenuh hatinya karena ilmu Geologi yang menjelaskan Ayat tersebut diatas baru ditemukan abad 20 , bagaimaa mungkin Qur’an yang diturunkan pada abad 7 mengimformasikan hal tersebut kalau bukan benar-benar dari ALLAH. Maka tidaklah sama rasanya orang yang pernah berada disisi Ka’bah dengan orang yang hanya tahu Ka’bah dari cerita orang yang pernah kesana.

    Kesimpulan :
    1. Pelajari Semua ayat Kauliyah ( termasuk Hadits) maupun Kauniyah
    2. Jangan pernah memandang remeh pakar ayat kauniyah (ilmu umum) yang mengimani Allah dan rasulNya karena mereka adalah termasuk ulil albab.
    3. Ayat Al Qur’an lebih dari 6.000 ayat berisi tentang alam semesta yang pemahamannya hanya bisa diperoleh dengan ayat kauniyah.
    4. Hanya Ulil Albab yang dapat memahami pengajaran dari Allah ( Cari sendiri ayatnya di Al Qur’an)
    5. Jangan Apriori terhadap temuan temuan baru dalam memahami Agama karena dengan cara beragama yang selama ini kita fahami udah beratus ratus tahun Umat Islam belum menjadi Umat yang utama,

BALAS by Haniifa…

@Mas Yusuf Abdullah
Mohon maaf, sayah sudah lama tidak nge blog… jadi
komentar sampean pada backlink baru sayah baca sekarang… :Okeh, sayah tanggapi ocehan sampean……
======

bla…bla…bla….
Contoh :
Anda pasti kesulitan menafsirkan sepotong ayat Al Qur’an dalam An Naml berikut ini dengan hanya ayat kauliyah aja

” Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya
awan. …… ”
Bagaimana ? Saggup menafsirkan dengan Hadits yang ada ?

_____________________________________
Sampean ingat peristiwa Tsunami dari jaman doeloe hingga sekarang dan terjadi di berbagai dibelahan bumi.

Tahukah sampean kalau Bumi ini diberi rizki oleh Allah, hingga terus menerus mengembang (maksudnya: bertambah besar).
1. Dari hujan meteor, baik berupa partikel-partikel maupun bongkahan batu bintang.
2. Dari serapan air laut, akitab gempa tektonik didasar laut atau gempa vulkanik “badan gunung” yang berada di bawah permukaan air laut (mis. Gunung Krakatau).
Faktanya: setiap peristiwa Tsunami mengakibatkan
Jutaan bahkan milyaran meter kubik air laut meresap kedalam bumi dan membentuk cairan yang lebih kental dan ini dipercaya atau tidak akan mendorong kerak bumi membesar, yang suatu ketika bisa terjadi lagi gempa baru.

Kembali ke ayat diatas.!!!
” Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. …… ”
______________________________
Bisakah sampean bayangken dibumi ini tidak ada air laut ??

Mari kita bicaraken soal penafsiran hadits yang relevan !!!

Hadist lain tentang hal ini mengatakan, Rasululullah s.a.w bersabda, “Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan Gunung Emas yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (didalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata: “Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup . “ (Bukhari-Muslim)

Bus on the way….
Apa perlu sayah jelastken ?!

Wassalam, Haniifa.

56 Responses to “Debat terbuka dengan Agus Musthofa plus-plus”

  1. HENVEL said

    waas mas kang hanifa, saya punya usul bagai mana blog ini kita pakai untuk berbagi ilmu tentang seluruh karya agus mustofa, baik yang mengkritisi maupun mengamini pendapat beliau. dengan catatan harus mempunyai landasan berfikir yaqng jelas tajam dan terpercaya dan tidak merasa paling hebat, dimana nantinya kita sepakat untuk tidak sepakat mengenai apapun menyangkut karya agus mustofa, tanpa melecehkan, hanya ilmu pengetahuanlah yang akan menunjukan kualitas pemahaman masing-masing, ini usul lho. jadi penonton (kayak main bola aja) akan bertambah wawasannya. jadi mas yusuf tidak boleh marah2 lagi

  2. HENVEL said

    setju banget kang, biar makin sip

  3. HENVEL said

    Mari kita coba bahas pendapat ilmuwan barat tentang teori Expanding dan statiac dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami, karena percuma kita memakai teori yang rumit menjadikan orang terbengong-bengong, iya nggak.Awal abad ke 21 ini para ahli astronomi sudah mengetahui bahwa semua bintang atau sebahagiannya memang dikitari oleh planet yang sama dengan tatasurya kita, setelah teleskop yang mereka pergunakan saat ini telah bisa membuktikan bahwa tatasurya ini bukanlah yang hanya kita tempati saja, ternyata diluar sana miliyaran tatasurya lain beredar di semesta raya.
    Luas dari semesta raya memang sulit diprediksi, karena alat untuk menentukannya juga tidak ada, sama dengan menghitung bintang di angkasa, tidak akan pernah tahu berapa benyaknya. Namun ada dua pendapat mengenai hal ini yaitu teori yang dicetuskan oleh Edwin Huble bahwa semesta raya ini tidak terbatas, disebut dengan Expanding, pendapat lainnya dari Albert Einstein, bahwa semesta raya ini terbatas, disebut dengan Static. Selain dari pendapat yang telah dicetuskan para ahli tersebut Alquran memberikan sinyal bahwa gerak dari benda angkasa ini adalah Paralel.
    Perbedaan ketiga teori ini sangat penting untuk diketahui, karena suatu kesalahan akan menyesatkan kita dari pemikiran logis, dan kesalahan itu akan merembet pada kesalahan yang lain. Karena suatu kesalahan akan dapat menimbulkan kesesatan, ujungnya adalah kecelakaan.
    Hubble yang menyatakan semesta raya ini bergerak Expanding dengan alasan bahwa semua benda angkasa itu dulunya berasal dari satu atom raksasa yang meledak, maka pecahannya berupa galaxi-galaxi yang bergerak kesegala jurusan tanpa ujung. Masing-masingnya semakin berjauhan sebanding dengan perbedaan arah dari setiap galaxi itu. Dengan demikian daerah semesta raya ini jadi semakin luas dan meluas tidak putus-putusnya di sepanjang zaman.
    Teori Hubble demikian terang tak mungkin diterima oleh umat beragama,karna tanpa adanya tanpa campur tangan TUHAN, disamping tidak dapat dibenarkan oleh pemikiran sehat juga bernada materiale atheistis. Untuk membenarkan teori itu, sebagai kita umat beragama orang yang sepaham dengan dengan Huble haruslah lebih dulu dapat menjawab soal-soal yang mungkin dimajukan seperti dibawah ini :
    a. Hal apakah yang menyebabkan terwujudnya Atom raksasa itu, apakah benda yang awal itu terwujud sendirinya ataukah memang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa ?
    b. Kalaulah dikatakan Atom raksasa itu terwujud sendirinya maka teranglah dia bertentangan dengan logika, dan kalau memang diciptakan oleh yang Maha Kuasa, dari manakah didapati keterangan yang demikian, kitab suci manakah yang menyatakan begitu ?
    c. Pada bahagian manakah kira-kiranya Atom Raksasa itu dulunya sebelum dia terpecah di angkasa raya. Tentunya daerah angkasa itu kini menjadi daerah hampa yang sangat luas karena setiap pecahan Atom Raksasa tersebut tertolak oleh ledakan tanpa penghalang, bergerak kesatu arah selama jutaan tahun, kenapa para sarjana tidak pernah mendapatkan daerah hampa dimaksud di cakrawala sampai saat kini ?
    d. Kalau dikatakan jarak galaxi-galaxi semakin menjauh tersebab arah geraknya saling berbeda, kenapa kini dilihat adanya galaxi yang semakin dekat dan kemudian menjauh dan sebaliknya ?
    e. Hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang dalam suatu galaxi mengorbit keliling pusat galaxi itu, bukankah setiap bintang berasal berasal dari pecahan yang juga bergerak ke segala jurusan dari titik ledakan pertama tadi ? Dan yang lebih aneh, hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang itu dikitari oleh planet-planet yang berbeda wujudnya dan fungsinya dari bintang-bintang yang diorbitnya ?
    Begitupun Einstein beranggapan, bahwa semesta raya ini dulunya berasal dari benda raksasa yang pecah, dan pecah-pecahannya menjadi galaxi-galaxi yang bergerak melengkung 360 derajat kesegala arah. Demikian gerak itu disepanjang zaman hingga menimbulkan daerah semesta raya yang tetap luasnya, tidak menyempit dan tidak melebar, dinamakan Static.
    Teori ini bersamaan dengan teori Hubble pada permulaannya tetapi berbeda pada kelanjutannya, jika orang memakai teori itu mengenai benda angkasa, hendaklah orang itu dapat menjawab pertanyaan a, dan b, diatas tadi serta menyelesaikan soal soal berikut ini.
    f. Hal apakah yang menyebabkan setiap galaxi itu bergerak pada garis melengkung yang berkepanjangan ?
    g. Tidakkah terlintas pada pikiran orang itu sewaktu masing-masing galaxi yang bergerak pada berbagai arah dengan garis layang melengkung 360 derajat, akhirnya akan bertemu sesamanya pada titik ledakan permulaan dan semuanya akan berantukan ? Di manakah titik ledakan pertama tersebut, dan kenapa sampai kini belum terjadi perantukan itu ?
    h. Menambah maksudnya pertanyaan pada e di atas tadi, hendaklah orang dapat menjelaskan kenapa wujud bintang, planet dan bulan jadi berbeda Bukankah semua berasal dari satu ledakan, hal apakah yang meyebabkan perbadaan wujud benda-benda angkasa tersebut ?
    Selanjutnya di bawah ini kita kemukakan pula teori yang berdasarkan ayat-ayat Alquran yang memberikan pokok pikiran bahwa semesta raya itu bergerak Paralel :
    Alquran pada ayat 16/12 menerangkan bahwa semua bintang di angkasa itu bergerak menurut ketentuan ALLAH.
    16/12. Dan DIA edarkan untukmu malam dan siang dan Surya dan Bulan, Bintang-bintang(setiap bintang adalah pusat orbit planet-planet) diedarkan dengan perintah-NYA. Pada yang demikian ada Ayat-ayat untuk kaum yang berfikir.

    Dan ayat 70/4-7 menjelaskan bahwa semesta itu berputar disumbunya selama 50.000 tahun Qamariah. Kalau manusia ramai menganggap daerah itu di mana milyaran bintang bergerak pada satu jurusan dengan posisi masing-masingnya sangat berjauhan, bagi ALLAH hal demikian dekat saja dengan arti bahwa disemua bintang itu berlaku hukum ALLAH yang setiap saat dapat melihat, mendengar dan mengetahui setiap gerak yang berlaku
    70/4. Naik malekat dan ruh kepada-NYA dalam hari menurut ketentuan-NYA lima puluh ribu tahun.(rotasi semesta raya 360 derajat).
    70/5. Maka tabahlah dengan ketabahan yang baik.

    70/6. Bahwa mereka (manusia) melihatnya sangat jauh. (daerah semesta raya)

    22/47. Mereka meminta segerakan siksa, dan ALLAH tidak memungkiri janji-NYA, bahwa Hari pada TUHAN-mu seperti seribu tahun dari yang kamu hitung.

    Jika orang dapat mengetahui betapa kecepatan gerak planet terjauh itu dalam satu jam maka dapatlah diperhitungkan betapa luasnya daerah tatasurya kita ini. Begitu pula mengenai luas daerah semesta raya yang satu harinya selama 50.000 tahun itu. Hanya sayang sekali bahwa orang tidak dapat mengetahui bintang mana yang bertindak selaku bintang terpinggir dari semesta yang luas itu, tentunya juga tidak dapat megetahui kecepatan geraknya. Alhasil, orang tidak akan dapat mengukur betapa luasnya daerah semesta tersebut.
    Walaupun begitu, masih ada faedah yang mungkin diambil dari ketentuan kedua ayat suci di atas tadi yaitu dalam hal yang menyangkut dengan jam atau hari. Istilah ini menyimpulkan bahwa seluruh gerak bintang di angkasa itu menuju pada satu arah, PARALEL, dari barat ke timur melengkung 360 derajat dan berkelanjutan. Keadaanya sama dengan gerak planet dalam tatasurya kita, semuanya satu arah. Gerak melengkung 360 derajat berkelanjutan dinamakan hari. Itulah waktu yang di Bumi dibagi-bagi menjadi jam dan detik. Dari semua itu dapatlah dirumuskan bahwa Alquran mengajarkan teori PARALELisme atas gerak benda-benda angkasa.
    Jadi jelaslah bahwa ketiga teori ini mempunyai pandangan yang berbeda, tentunya sebagai orang yang berilmu akan jelas mana yang benar dan mana yang salah dan hukum apa yang berlaku di semesta raya ini, karena pengetahun tentang gerak semesta raya cukup penting untuk di ketahui, sebagai titik tolak persimpangan antara theisme dan atheisme. Alquran memberikan petunjuk bahwa segala sesuatu berlangsung menurut hukum kausalita yang logis. Jadi bagi penganut yang bukan berpaham ke-TUHAN-an mereka dapati baru dugaan dengan meraba-raba tanpa alasan dan berujung pada kebatilan. Inilah yang saya pahami tentang gerak semesta raya yang diajarkan guru ane. Sedikit2 dulu biar nggak bosan menganalisanya

    • agorsiloku said

      Saya jadi teringat kang Qarrobin (http://qarrobin.wordpress.com/) untuk melakukan pencerahan mengenai ruang waktu dan teori yang paling dapat diterima para ilmuwan untuk terbentuknya alam semesta serta kesalahan umum yang kerap terjadi dalam logika ledakan dahsyat itu…. Ingat-ingat agor, kalau tak keliru, ledakan dahsyat itu nggak ada hubungannya dengan “Atom Raksasa”.

      • @Kang Agorsiloku
        Hal-hal yang bersifat makro biasanya dapat digunakan untuk penjelasan mikro, begitu juga sebaliknya.
        Yang perlu kita catat adalah, pengetahuan Astronomi sekarang banyak yang beranggapan adanya “sesuatu” di pusat galaksi, pendapat mereka disebut “molekul raksasa”

        Fakta Menarik : Untuk membuat lubang hitam kecil, kamu harus meremas benda yang massanya sama dengan massa Bumi menjadi sekecil bola yang memiliki diameter beberapa milimeter!.

        Sayangnya “Fakta Menarik” tersebut ternyata masih oret-oretan.

        Para astronom bercita-cita untuk menemukan sebagian besar monster yang sedang makan di pusat galaksi ukuran menengah. Tapi dalam pengamatan terbaru diperlihatkan kalau monster tersebut kebanyakan berada di pusat galaksi yang lebih besar 20 kali dari yang diharapkan para astronom.

        Penemuan mengejutkan ini berarti para astronom harus kembali berhitung di papan tulis untuk mencari tahu kenapa prediksi mereka salah. Kadang para astronom pun tidak langsung mendapatkan jawaban yang tepat pada awalnya! Tapi itulah yang namanya penelitian, bukti baru akan membawa para astronom meninjau kembali teori yang sudah ada.

        Beberapa tahun silam kita masih ingat adanya “Eter” yaitu sesuatu antara benda langit yang selanjutnya definisi eter berubah menjadi gas Hidrogen dan Helium. Andai saja saya puas dan sebagai mana diatas analogi antara makro-mikro.

        Apakah ada “Eter-X” antara Elektron dengan Proton atau Netron. ?!
        (baik model atom Rutherford atawa Niels Bohr, susunan atom mirip tatasurya kita subtansinya elektron mempunyai garis edar.)

        Yang jelas sayah masih bingung lho, tentang penggambaran galaksi kita (avatarnya @Oom 😀 ) , menurut para ahlinya ada dua cara:
        1. Mirip pembuatan atlas tempo doeloe
        (Ingat atlas bisa dipetakan karena pengamat menggukan rase bintang)
        2. Dengan cara Herschel yaitu menadai bintang-bintang serta menghitungnya.
        (Ingat @Oom Harlow Shapley menggunakan bintang jenis tertentu yang jaraknya ribuan tahun cahaya, padahal galaksi kita katanya berdiameter 100.000 tahun cahaya dengan jumlah bintang milyaran. 😦 )

        Dari fakta teori yang membingungkan tersebut, apakah akan timbul dunia baru dari hasil ledakan “Molekul Raksasa” itu ?!
        Jawaban : Jelas “TIdak”, sebab “Molekul Raksasa” itu justru menarik semua benda termasuk cahaya lho 😀
        (kira-kira ini yang disimpulken oleh @Oom Anto )

    • @Kang Henvel
      Mari kita coba bahas pendapat ilmuwan barat tentang teori Expanding dan statiac dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami, karena percuma kita memakai teori yang rumit menjadikan orang terbengong-bengong,
      _________________________
      Alhamdulillah, sa7

      i para ahli astronomi sudah mengetahui bahwa semua bintang atau sebahagiannya memang dikitari oleh planet yang sama dengan tatasurya kita
      _________________________
      Tiada yang sia-sia, segala yang diciptakan oleh Alloh … sebagai contoh dari penciptaan tatasurya adalah model kasat mata dari suatu Atom, lih. post diatas ini.

      bahwa tatasurya ini bukanlah yang hanya kita tempati saja, ternyata diluar sana miliyaran tatasurya lain beredar di semesta raya.
      _________________________
      Jika Galaksi diibaratkan sebuah pulau, maka BUTIRAN PASIR dipantai tiap pulau-pulau tersebut sebagai jumlah bintang-bintang dalam satu galaksi.

      Luas dari semesta raya memang sulit diprediksi, karena alat untuk menentukannya juga tidak ada, sama dengan menghitung bintang di angkasa
      _________________________
      Bwetul luasnya semesta alam ini sulit diprediksi, sesulit memprediksi jumlah bintang dalam suatu galaksi, karena jika kita sampling jumlah bintang dalam suatu “Kotak”, pada akhirnya para ilmuan harus menyerah menghadapi tipe/macam2 galaksi yang mempunyai kerapatan berbeda-beda, mungkin saja ada yang randomi atau bahkan banyak pula jumlah bintangnya semakin eksponensial ke arah pusat galaksi

      Selain dari pendapat yang telah dicetuskan para ahli tersebut Alquran memberikan sinyal bahwa gerak dari benda angkasa ini adalah Paralel.
      _________________________
      Al Qur’an hanya menjelaskan arah gerak benda langit sesuai dengan arah gerak tawaf di Ka’bah (iptek: aturan/kaidah tangan kanan) yang jelas para Rosul dan Nabi tidak pernah belajar sama @Oom Michael Faraday dari Inggris 😀

      Perbedaan ketiga teori ini sangat penting untuk diketahui, karena suatu kesalahan akan menyesatkan kita dari pemikiran logis, dan kesalahan itu akan merembet pada kesalahan yang lain. Karena suatu kesalahan akan dapat menimbulkan kesesatan, ujungnya adalah kecelakaan
      __________________________
      Sa7 (=bahasanyah @Kang Kopral Cepot )

      a. Hal apakah yang menyebabkan terwujudnya Atom raksasa itu, apakah benda yang awal itu terwujud sendirinya ataukah memang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa ?
      _________________________
      Bwetul, apa kata @Kang Agorsiloku diatas ini

      b. Kalaulah dikatakan Atom raksasa itu terwujud sendirinya maka teranglah dia bertentangan dengan logika, dan kalau memang diciptakan oleh yang Maha Kuasa, dari manakah didapati keterangan yang demikian, kitab suci manakah yang menyatakan begitu ?

      c…

      _________________________
      Al Qur’an hanya mengidikasikan “Dulunya bersatu padu”, bukan berarti pasti satu “zarah” yang bervolume 0 dan berat tak hingga 😦

      d. Kalau dikatakan jarak galaxi-galaxi semakin menjauh tersebab arah geraknya saling berbeda, kenapa kini dilihat adanya galaxi yang semakin dekat dan kemudian menjauh dan sebaliknya ?
      __________________________
      Secara logis benda yang saling menjauh tidak mungkin bertubrukan… dan ternyata bertentangan dengan -fakta- teori mereka sendiri (maksudnya ilm Astronomi), Al Qur’an hanya menjelaskan setiap benda mempunyai garis edarnya masing-masing.
      Untuk “mengeluarkan” satu elektron saja kita memerlukan suatu energi,
      Ajaibnya garis edar KOMET berbentuk parabolis atau hiperbolis seolah-olah tidak tergantung gaya tarik bintang-bintang yang dilaluinya
      Nahh… tidak ada satu teoripun yang sanggup menjelasken secara logis !!!

      e..

      f. Hal apakah yang menyebabkan setiap galaxi itu bergerak pada garis melengkung yang berkepanjangan ?

      __________________________
      Saya kira pengamatan bintang yang seolah-olah semakin menjauh satu dengan yang lain, bukan berarti secara automatis galaksi dengan galaksi semakin menjauh… pergerakan bintang-bintang dalam suatu galaksi tergantung tipe galaksi dan jarak bintang terhadap pusat galaksi

      g.Di manakah titik ledakan pertama tersebut, dan kenapa sampai kini belum terjadi perantukan itu ?
      __________________________
      Ujung dan umur jagad raya semua hanya asumsi !!! dengan demikian tidak bisa ditentukan titik awal ledakan (kalaupun ada)

      hal apakah yang meyebabkan perbadaan wujud benda-benda angkasa tersebut ?
      __________________________
      Bulan saja mempunyai beberapa lapisan yang berbeda suhu, demikian juga planet-planet, teori bintang mati … atau lebih tepatnyah bintang kecil yang sudah padam (assume: pecahan matahari)

      Dan ayat 70/4-7 menjelaskan bahwa semesta itu berputar disumbunya selama 50.000 tahun Qamariah.
      __________________________
      😦
      Dari mana neeh dasarnyah ?!

      (… duh… jadi ngantuk … hehehe )

  4. Hadiiiiir kembali juragaaaan……… 😆
    Wilujeng Kang… kirain udah kemanaaaa gituuuh…
    Nuhun upami sehat wal afiat-mah 😉

    @Kang Kopral Cepot
    Hatur tengkiu. 😀
    Salam baktos buwat handai tolan disanah.
    • Lama tidak menyimak pemikiran2 cerdas seperti inih……….
      pokoknya “sa-seven” argumennya om haniifa 😀

      @
      Seph dah…
      • dedekusn said

        Idem dgn kang Cepot,
        Sayah oge ‘sa-seven’ pisan kang…
        Salut sajah, hebring, pemikiran yg sebelumnya teu kabayang, ternyata ada disinih….
        Itu jawaban2 dikomen juga surantabs…

        @Kang Dede Kusn
        Hatur tengkiu berat Apresiasinyah
        salam hangat baktos ka sadaya…
  5. Samaranji said

    Assalamu’alaikum…
    kembali hadir juga 😀
    Ijin nyimak dulu… *gelar tikar*

    Wa’alaikum Salam @Kang Samaranji
    Matur nuwun sanget lho…
  6. jaka said

    Salam Kenal Ya Untuk Semuanya.. 🙂

    @Kang Jaka
    Salam kenal lagi…
    Hatur tengkiu kersa mampir 😀
  7. teteh said

    EVOLUSI ALAM SEMESTA

    Alam Semesta Yang Non-statis

    Alam semesta yang statis tidak mempunyai awal dan akhir, ini menghilangkan fungsi Sang Pencipta.

    Teori Newton memprediksi bahwa alam semesta harus mengembang atau mengempis (tergantung kecepatan), tidak mungkin statis. Tapi anehnya, waktu itu banyak ilmuwan percaya bahwa alam semesta adalah statis. Bahkan Einstein ketika pada tahun 1915 merumuskan teori relativitas umumnya, begitu percayanya bahwa alam semesta adalah statis, hingga ia perlu menambahkan ‘konstanta kosmologi’ dalam persamaannya agar alam semesta statis. Tetapi ketika Einstein mendengar penemuan Hubble (dibahas di bawah) bahwa alam semesta mengembang, ia mengatakan bahwa itu adalah “the biggest blunder” dalam hidupnya (walaupun demikian konstanta kosmologi ini kemudian penting juga dalam memahami awal alam semesta).

    Friedman (1922) menunjukkan dengan teori kosmologinya bahwa alam semesta adalah non-statis.

    Alam Semesta Yang Mengembang

    Efek Doppler:
    Sebuah mobil ambulance bergerak sambil membunyikan sirene. Bila mobil itu sedang mendekati kita maka suara lengking sirene itu bernada tinggi. Tetapi bila mobil melewati kita dan bergerak menjauh, nada lengking menjadi rendah.

    Bunyi sebenarnya adalah gelombang. Pada saat sumber bunyi mendekat, getarannya (frekuensinya) bertambah, maka nadanya terdengar tinggi. Tetapi bila sumber bunyi menjauh getarannya merendah. Cahaya adalah gerak gelombang. Cahaya yang waktu getarnya cepat, berwarna biru, sedang yang waktu getarnya lambat, berwarna merah.

    Slipher (1920) menunjukkan bahwa garis-garis spektra galaksi-galasi yang jauh lebih merah daripada seharusnya. Ini berarti galaksi-galaksi itu bergerak menjauhi kita. Pada tahun 1929, Hubble menunjukkan bahwa galaksi yang jauh bergerak menjauhi kita dengan kecepatan lebih besar daripada galaksi yang dekat. Ini dirumuskan dalam formula sederhana:

    v = H d

    v = kecepatan menjauh, d = jarak galaksi,
    H = tetapan Hubble = 15 – 30 (km/detik) per juta tahun cahaya.

    Galaksi yang jaraknya 1 milyar tahun cahaya bergerak menjauhi kita dengan kecepatan 15.000 – 30.000 kilometer/detik.

    Big Bang

    Pada awalnya seluruh isi alam semesta ini terkumpul dalam ruang yang kecil dalam bentuk energi. Kira-kira 15 milyar tahun yang lalu, alam semesta mulai mengembang dan mendingin. Pada fase pengembangan itu terbentuklah mula-mula quark, kemudian proton dan neutron, lalu helium dan deuterium, atom, dan selanjutnya: materi antar bintang, bintang, galaksi dan seterusnya. Unsur berat dibentuk di pusat bintang, dan oleh ledakan supernova di cerai beraikan dalam alam semesta.

    Pada tahun 1965, Penzias dan Wilson ketika sedang mengetes antena detektor gelombang mikro yang senditif, menemukan bahwa detektornya mempunyai ‘noise’ melebihi yang seharusnya. Kemudian dibuktikan bahwa noise gelombang mikro itu berasal dari alam semesta, dan merupakan sisa radiasi dari big bang (temperatur radiasi itu 3 derajat Kelvin). Penzias dan Wilson memperoleh hadiah Nobel Fisika 1978 atas penemuannya ini.

    Apakah alam semesta akan terus mengembang atau akan mengempis tergantung pada rapat massa r (mass per cm-kubik). Bila r r kritis maka kecepatan pengembangan itu makin lama makin lambat dan kemudian berbalik alam semesta akan mengempis. Pengamatan sekarang menunjukkan bahwa:

    r = 0.1 r kritis

    Jadi alam semesta akan terus mengembang. 😦

    Tetapi adanya ‘dark matter’ (materi tak terdeteksi) dalam alam semesta bisa menambah nilai r . Penemuan dengan eksperimen Super-Kamiokande oleh grup peneliti di Takayama (1998), Jepang, membuktikan bahwa neutrino, yaitu partikel fundamental yang juga memenuhi alam semesta, mempunyai massa. Dan neutrino ini bisa merupakan bagian dari ‘dark matter’ itu.

    http://warteg.150m.com/Pustaka/EvolKosm.htm

    • agorsiloku said

      Karena forum ini kombinasi pemahaman kitab suci Al Qur’an dan kekinian pengetahuan, saya sebenarnya belum cukup mengerti : Apakah fenomena ledakan besar itu sejalan dengan bench marking yang dijelaskan AQ, Apakah dukhan atau asap dalam proses penciptaan langit itu “sudah menjadi” bagian dari sains yang telah dijelaskan AQ. Apakah masa penciptaan alam semesta itu (enam masa, dan dua masa) — periode waktu itu, sudah sesuai dengan pengamatan para fisikawan atau belum ya!. Apakah kekinian pengetahuan manusia saat ini sudah mampu menjelaskan keseluruhan fenomena penciptaan?, atau kah masih setengah jalan !. Contohnya, apakah sudah ada penjelasan memadai dari ilmuwan mengenai dukhan dalam kaitannya dengan teori big bang!.
      Kalau sudah ada, kiranya Kang Haniifa berkenan menguraikannya dengan bahasa yang mudah dicerna….
      Saya masih berasumsi bahwa ledakan besar itu masih hipotetis yang spekulatif, meskipun itu jelas pula dari sudut pandang keilmuan fisikawan teoritis, yang paling diakui di abad ini….

      @Kang Agorsiloku
      Insya Allah,… kang
      by the way, sa7 bahwa big bang merupakan hipotesis yg spekulatif.
      Padaha urusan jagad raya mengembang bisa dijawab dengan mengasumsikan sifat anomali alam semesta seperti air
      Atau mungkin mereka mengetahui “ledakan bumi” => “bumi tampa atmosfir” => bumi beratmosfir dari Al Qur’an == (enam masa, dan dua masa)
    • @Mba Teteh
      Hatur tengkiu referensinyah…

      Alam semesta yang statis tidak mempunyai awal dan akhir, ini menghilangkan fungsi Sang Pencipta.
      _______________________________
      Weleh-weleh… kok bisa-bisanyah bejinih !!!! 😀
      Faktanya:
      – Manusia, Binatang, Tumbuhan hidup bergerak = tidak statis
      – Angin, Ombak, Awan = tidak statis.
      – Matahari, Bumi dan bulan = tidak statis.
      – Bintang, Asteroid, Komet = tidak statis
      Alhamdulillah, semua ini bagian dari Alam Semesta, dus … sangat tidak mungkin Alam Semesta itu statis atau lebih tepatnyah Alam Semesta ini pasti bersifat dinamis.
      Api hidup, berawal dari benda yang terbakar yang pasti api itu akan berakhir.
      – Siapa yang “mengawali” nyala api dari pentul korek : jawab Manusia.
      – Siapa yang “mengawali” nyala api dari gunung : sang pencipta langit dan bumi.
      Jika demikian pasti ada yang mengawali dan mengakhiri reaksi termonuklir Matahari (bintang) ?! jawab: Allah subhanahu wa’tala.

      Jadi alam semesta akan terus mengembang
      _______________________________
      Sayah sangat terkesan post @Kang Henvel, singkatnyah ojo kesusu … hehehe….

      @Kang Henvel said: Perbedaan ketiga teori ini sangat penting untuk diketahui, karena suatu kesalahan akan menyesatkan kita dari pemikiran logis, dan kesalahan itu akan merembet pada kesalahan yang lain. Karena suatu kesalahan akan dapat menimbulkan kesesatan, ujungnya adalah kecelakaan.

      neutrino, yaitu partikel fundamental yang juga memenuhi alam semesta, mempunyai massa. Dan neutrino ini bisa merupakan bagian dari ‘dark matter’ itu.
      _______________________________
      Massa apaan neeh yang dimaksudken ?!
      Kalau massa benda pastinya statis (tetap) dunk, tapi sepertinyah yang dimaksud adalah masa jenis dari ‘dark matter’,dus… tolong tanya berapa volumenya ?!

      bus on the way….
      massa jenis = massa / volume

      Masih kurang ilmiah-kah ?!

      Alam semesta yang statis tidak mempunyai awal dan akhir, ini menghilangkan fungsi Sang Pencipta.
      _______________________________
      Assume: Bumi dan Isinya, Matahari (bintang) dll…. dianggap statis (diam) karena berada di sistem yang statis dengan volume tak hingga.
      Domain Alam semesta dianalogikan sebagai air laut, dus…. perhatikan grafik berikut :

      Sifat fisika air pasti menyusut ketika dipanaskan antara suhu 00 s/d 40C sehingga massa jenis air terbesar terjadi pada suhu 40Celsius, singkat kata sifat fisic air akan mengembang baik didinginkan atau dipanaskan jika temperatur air tepat pada 4 derajat Celsius, disisi lain semua benda akan memuai jika menerima kalor (panas dari luar) hingga kesalahan logika ini yang diambil oleh @Oon Anto dan @Oom Agus Musthofa.

      (insya Allah, akan sayah postingken sesuatu yang dianggap ilmiah ternyata sangat tidak ilmiah menurut fakta dan Al Qur’an)
      Kesalahan logika tersebut sudah barang tentu ada sebab musababnya, yang pada dasarnya disengaja disembunyikan oleh oknum tertentu khususnya setelah mereka mempelajari Al Qur’an. Saya pribadi sebagi umat islam sungguh sangat prihatin, sebab kita tahu bahwa Al Qur’an itu rahmatan lil ‘alamin dalam artian kitabullah ini siapapun ber-hak menggalinya dan tidak perduli status sosial atau latar belakang pendidikan. Berikut ini saya berikan satu contoh kasus, pesan yang ingin saya sampaikan yaitu sudah selanyaknya kita berhati-hati dalam mengkaji dan mengaji ilmu pengetahuan dengan semakin mudahnya sarana informasi.
      Kutipan dari sebuah blog dengan judul artikel “Mukjizat Angka 19 dalam Quran” yang menurut saya selain menyesatkan, boleh jadi membuat kita terpingkal-pingkal 😀

      Ini alasannya RK membuang 9:128 dan 9:129:
      Misal Surat 9 itu benar terdiri dari 129 ayat. Mari kita lihat pada semua suratyang berisi ayat no.129. Artinya kita melihat semua surat yang punya ayat 129 atau lebih. Dg demikian, surat itu ada ayat yang mempunyai angka “129”. Lalu kita ambil ayat ini dan menambahkannya keayat2 lain yang punya angka 129 diseluruh Quran. Dengan asumsi ini, ada 9 Surat yang punya ayat no. 129. Menariknya, kita temukan bahwa total jumlah surat dari 9 surat ini adalah kelipatan 19 (114),

      _____________________________
      Fakta: Surah At Taubah mempunyai nomor ayat 129 dan sesuai dengan keajaiban bilangan sembilan belas

      sementara total dari 9 buah ayat no.129 bisa dikalikan 19 jika dikurangi dua (2) dari totalnya. Dengan kata lain, kita “diberitahu” bahwa salah satu dari sembilan Surat (yang >= 129 ayat) itu kelebihan 2 ayat.
      _____________________________
      Jika demikian maka jumlah surah yang memenuhi kurang satu, tepatnya menurut sampean Surah At Taubah menjadi 127 ayat dan ini tidak memenuhi syarat (yang >= 129 ayat) … hehehe…

      Surat2 yang ada ayat 129 nya adalah : 2, 3, 4, 6, 7, 9, 20, 26, 37, semuanya 9 surat.
      _____________________________
      lho katanyah At Taubah jadi 127 surah saja, kok dihitung sseeh ?!
      seharusnya:
      Surat2 yang ada ayat 129 nya adalah : 2, 3, 4, 6, 7, 20, 26, 37, semuanya 8 surat.

      Total : 2+3+4+6+7+9+20+26+37=114, 129×9=1161
      _____________________________
      Seharusnya:
      Total : 2+3+4+6+7+20+26+37=105, Bukan kelipatan 19 !!!

      Jadi 114+1161=1275. bukan kelipatan 19, Cilaka, apa akal????
      Padahal jika kita tambahkan 114 plus 1161, dan membuang 2, kita bisa dapatkan 1273 atau 19×67
      114+1161 = 1275
      1275 – 2 = 1273 = 19×67
      Dari sembilan Surat itu, yang mana yang kelebihan 2 ayat? Jawabannya adalah: (eng ing eng!!!)

      _______________________________
      Weleh-weleh… akal-akalan apaan tuh .. hehehe….
      (114-9)+(1161-129)-2 = 1135


      Note:
      Setelah saya cek & recek, ternyata sampean sangat benar TERTIPU oleh PENIPU !!!
      Sumber tabel-27: http://submission.org/#/d/App24.html

      Utk menunjuk hidung lokasi dari dua ayat palsu ini, mari kita lihat semuasurat yang berisi ayat no.128, sambil masih mengasumsikan bahwa surat 9 itu berisi 129 ayat. Ini memberikan kita daftar yang sama seperti diatas, dan juga memunculkan Surat 16 yang tepat punya 128 ayat.
      Surat yang punya ayat 128 adalah no. 2, 3, 4, 6, 7, 9, 16, 20, 26, 37, ada 10 surat.
      Total : 2+3+4+6+7+9+16+20+26+37 = 130, sedang jumlah ayatnya 128 x 10 = 1280.
      Wah, gimana nih 130+1280 = 1410, bukan kelipatan 19?????? Cilaka lagi, apa akal??
      Jika kita buang surat 9, dengan ayat 128 nya, kita dapatkan:
      1410-9-128=1273=19×67, ciamik!!!!!

      _______________________________
      Ciamik apaan neeh… ?!
      Jumlah surah Al Qur’an yang :
      a. mempunyai nomor ayat 128 =10
      b. mempunyai nomor ayat 129 = 9
      Jumlah a+b => 10 + 9 = 19 … INI BARU CIAMIK

      Dan katanya, surat 9 muncul dikedua hitungan diatas, surat sembilan adalahsurat yang paling terakhir ‘diturunkan’ oleh Awloh. Jadi kecurigaan kita tujukan kesana saja.
      Surat 9 ini pengacau. Lihat bahwa total pembagian setelah membuang surat9 adalah 1273, 19×67, yang mana sesuai. Fenomena hebat ini membuktikan bahwa surat 9 tidak seharusnya berisi ayat hingga 129.

      _______________________________
      Makanya belajar yang bwetul, jangan asal amiiin tok… hehehe….
      Dua surah terakhir (9:128 dan 9:129) jika diambil bilangan saja maka : 9 128 9 129
      Bukan sulap bukan sihir : 91289129 = 19 x 4804691 😀

      Wassalam, Haniifa.

      • djarkoni said

        Kemampuan anda hanya sebatas mengkritis dan menyalahkan temuan ilmiah orang, karya2 besar mereka pasti menggunakan metoda ilmiah; observasi, identifikasi, hipotesis, analisis dan konklusi.
        Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

        contoh kesalahan anda dalam kasus RK/
        RK sudah melakukan eksperimen/uji hipotesis Alquran dengan menggunakan 3 variable; bebas, terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap. perlu anda catat selama eksperimen RK sudah jelas menggunakan satu variabel bebas.dan mempertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan. Dengan demikian bukan temuan ilmiah RK yang salah tapi anda sendiri yang salah memahaminya.

        Kalau dari kasus diatas saja anda sudah salah; bagaimana dengan temuan2 yang sudah diakui dunia? renungkanlah.

      • @Mas Djarkoni
        Hatur tengkiu atas infonya…

        perlu anda catat selama eksperimen RK sudah jelas menggunakan satu variabel bebas.dan mempertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
        __________________________________
        Mari kita renungi bersama-sama:
        Dari hipotesis, asumsi berikut variable serta tektek-bengeknya tetap sama dan Alhamdulillah sayah sepakat, namun pada saat “beliau” memaparkan hasil uji hipotesis dengan sak-enak udelnyah menukar var. bebas dengan yang konstan.
        Bukti : Penelitian operasi matematika untuk No. Surah (9) dan No. Ayat (129) tidak dilibatkan, disisi lain untuk No. Surah(9) dan No. Ayat(128) dilibatkan.

        Hanya ada dua kesimpulannyah buat @Oom RK :
        1. Fallacy
        2. Mengukur dua buah jarak pakai penggaris dan timbangan… hehehe

      • agorsiloku said

        Temuan RK itu handal lho, tapi pada saat yang sama dengan sengaja melakukan kesalahan yang sangat fatal dan disengaja, Ini diulas juga di : https://haniifa.wordpress.com/2009/01/08/saya-tidak-sepintar-dr-rashad-khalifa-tapi-tidak-bodoh/

        @
        Hatur tengkiu…
      • agorsiloku said

        @Teteh,
        “Jadi alam semesta akan terus mengembang….”
        sampai mencapai titik maksimal, lalu runtuh. Pendekatan ini sesuai dengan makna AQ bahwa segala sesuatu yang diciptakan akan kembali pada Sang Pencipta…..

      • teteh said

        Matahari kita sendiri sudah menjalani sekitar separuh dari hidupnya dan akan meredup.

        Umur setiap bintang berbeda-beda, tergantung berapa besar ukuran bintang tersebut. Sebuah bintang seperti Matahari memiliki umur sekitar 10 miliar tahun. Adapun bintang yang memiliki berat 20 kali lipat lebih banyak dari Matahari, hanya hidup sekitar 10 juta tahun saja.

        Seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 10 Februari 2011, bintang memulai hidupnya sebagai awan padat yang terdiri dari gas dan debu. Setelah bintang terbentuk, ia membakar hidrogen menjadi helium.

        Setelah hidrogen mulai habis terbakar, tahap pembakaran berikutnya mulai berlangsung yakni pembakaran helium menjadi elemen yang lebih berat.

        Jika bintang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, atau hanya beberapa kali lipat ukuran Matahari, bintang tersebut lama-kelamaan akan menjadi bintang putih kerdil atau biasa disebut white dwarf.

        Jika bintang tersebut memiliki ukuran jauh lebih besar, pertama-tama ia akan meledak ke dalam, lalu meledak kembali ke luar dalam sebuah ledakan supernova. Lalu, bagaimana dengan Matahari kita?

        Menggunakan teknik pemodelan komputer yang disebut Stellar Evolution and Nucleocosmochronology, Matahari yang juga merupakan sebuah bintang sama seperti bintang lainnya, sudah berusia 4,57 miliar tahun. Saat ini, ia sudah menjalankan sekitar separuh hidupnya di mana saat ini, reaksi fusi nuklir di inti Matahari mengubah hidrogen menjadi helium.

        Berhubung Matahari tidak memiliki massa yang cukup untuk meledak seperti sebuah supernova, dalam tempo 5 miliar tahun ke depan, saat hidrogen miliknya habis, ia akan menjadi bintang merah raksasa lalu kemudian akan menciut.

        Jadi runtuhnya alam semesta diperkirakan 5 miliar tahun lagi.

  8. HENVEL said

    Mas Agor, sebelum kita berbicara tentang alam semesta saya ingin berbagi ilmu apa yang telah diungkapkan guru saya mengenai Istilah dalam Alquran, sangat perlu diungkapkan biar memudahkan nantinya untuk kita membahas tentang alam semesta ini, tentunya berdasarkan firman ALLAH, bukan asal comot pendapat para ilmuwan barat, yang kemudian kita mengamini, contohnya tentang sinar yang sangat bertentangan dengan firman suci Alquran (baca blog aricloud tentang penciptaan Adam mengenai apa itu sinar post ke 200 ) Untuk itu kita ungkapkan sedikit dulu agar tidak bosan membacanya dan insya ALLAH mudah dipahami, ALLAH mempermudah ayat2-NYA untuk pemikiran.
    Setiap kata dalam Alquran bukanlah hanya sebagai lambang-lambang tanpa makna dan juga tanpa pengertian jelas. Pada semuanya terdapat persoalan yang dianggap ilmiah bukan saja terdapat kaidah dan akidah yang diperlukan tetapi juga terdapat pengetahuan lainnya seperti sejarah, fisika dan meta fisika, karena Alquran sebagai Kitab Suci penutup atau Kitab yang terakhir diturunkan tentunya isi dari Kitab Suci ini akan sanggup menjawab segala pertanyaan waktu lampau, sekarang dan masa akan datang atau di semua tingkat peradaban. Hal ini ditegaskan pada ayat sebagai berikut:

    16/89. Pada hari KAMI bangkitkan pada setiap ummat pemberi bukti atas mereka dari diri mereka, dan KAMI datangkan engkau atas orang-orang ini. Kami telah menurunkan atasmu Kitab yang menerangkan bagi tiap sesuatu serta petunjuk dan rahmat dan kegembiraan bagi muslimin.

    2/2. Itulah Kitab tiada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang taqwa.

    4/82. Tidakkah mereka memperhatikan Alquran? Kalau dia selain dari ALLAH tentulah mereka dapati dalamnya kontradiksi yang banyak.

    17/88. Katakanlah: “Sekiranya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan persamaan Alquran ini, tidaklah mereka dapat mendatangkan persamaannya walaupun setengah mereka membantu pada setengahnya.”

    Jelas sekali jaminan yang diberikan pada manusia Kitab yang tiada keraguan. Takkan ada kontradiksi antar sesama Ayat Suci, begitupun yang berlaku di Alam Semesta ini. Untuk itu dipersilahkan pada seluruh manusia dan jin untuk mengujinya niscaya mereka takkan sanggup untuk menandinginya.
    Dengan berkembangnya pengetahuan manusia sedikit demi sedikit orang mulai mengerti apa sesungguhnya maksud dari Firman ALLAH. Walaupun masih banyak belum terungkap maksud dari istilah-istilah tersebut, tetapi sekali lagi yang harus disadari bahwa Ayat-ayat dalam Alquran bukanlah sebagai lambang atau simbol saja. Untuk yang belum diketahui kita tidak perlu bergegas dan terburu-buru, biarlah dia tetap dipakai pada bahasa aslinya tanpa terjemah. Disini kita akan mengungkapkan hal-hal yang terjadi perbedaan pada sudut pandang pengetahuan agar tidak gampang memfonis seseorang dianggap sesat. Karena kesalahan kita sebagai umat Islam paling mudah menyebut kata-kata demikian. Disinilah kedewasaan berfikir diiringi pengetahuan yang cukup untuk menganalisa setiap perkabaran tanpa hujatan.
    Agar para Orientalis Barat tidak gampang asal tuduh tanpa penganalisaan. Untuk pembahasan pertama kita ambil pada surat 11/7 sebab di Ayat ini ada empat istilah yang cukup menggelitik otak untuk pemikiran yaitu Alma’, Samawat, Alyaum dan Arasy .
    Alma’
    Maknanya bukan Air saja, bukan H2O, tetapi Hidrogen selaku atom asal berinti Rawasia yang berputar dilingkupi oleh Mar’a. Peradaban kini menamakan Rawasia dan Mar’a tersebut dengan Proton dan Elektron. Positron dan Neutrino termuat dalam ayat 11/7, 14/16, 21/30, sedangkan Alma’ yang berarti air ditandai dengan hujan turun dari angkasa atau atmosfer atau lain-lainnya tercantum pada ayat 2/74, 2/164, 5/6, 6/99, 4/43, 7/50, 10/24, 11/43, 13/4, 13/17, 15/22, 16/10, 18/29, 22/63,23/18, 25/48, 13/10, 32/8, 47/15, 50/9, 43/11, 69/11, 77/20, 78/14, 78/39 dan 38/49.
    Jadi semesta raya ini bukanlah di atas air tetapi di atas Hidrogen, berintikan Proton yang berputar takkan kelihatan oleh pandangan mata. Proton ialah Rawasia atau Batang magnet yang berputar di sumbunya bagaikan gasing memiliki kutub selatan dan utara. Jadi apakah itu sebenarnya? Dia adalah kekosongan atau kehampaan dimana magnet berbatang berputar. Sebagai magnet maka dia tidak akan kelihatan tetapi dapat dirasakan adanya. Untuk itu, ujilah dua batang besi bermagnet dan hadapkanlah dua kutubnya yang sejenis maka dia akan bertolakkan, dapat dirasakan adanya, tapi saling bertarikan jika berlainan jenis.
    Oleh karena itu semua benda dunia ini berbatang magnet karena dapat diraba dan memiliki bobot karena tarikan magnet Bumi, planet-planet, atau Surya yang berlainan unsur.
    Jadi kalau dikatakan, semesta ini diatas Alma’, memang semua benda angkasa itu berada di atas Alma’, yaitu di atas proton yang kosong tetapi memiliki daya tarik selaku inti, maka proton itu sendiri menjadi pusat atom, pusat Bumi, dan pusat Surya. Setiap pusat pada globe berputar, maka pusat itu disebutkan paling bawah. Yang di bawah pada orang Sumatera bukanlah Ekuador di Amerika, dan yang di bawah pada orang Ekuador bukan pula Sumatera, tetapi adalah pusat Bumi itu sendiri. Jadi yang di bawah di Bumi ini adalah pusat Bumi atau Proton Bumi sendiri. Semakin jauh dari titik tengah Proton dinamakan semakin di atas. Itulah Arsy ALLAH yang berada diatas Alma’ atau yang berada di atas proton yang hampa. Tetapi bukanlah Proton itu dapat dilihat mata seperti setiap benda yang terdiri dari Proton bersusun dapat dilihat? Bukan. Yang dilihat itu bukan Proton, karena dia adalah putaran Rawasia yang kosong. Tetapi yang dilihat adalah Elektron atau Positron yang melingkupi Proton itu. Bahkan setiap benda takkan mungkin dilihat jika sinar mutlak tidak ada. Sinar itu memantul dari Elektron molekul yang dapat dilihat berupa benda. Sebaliknya, sinar itupun tidak mungkin dilihat jika tidak dibentur oleh Elektron. Kini jelaslah bahwa Arsy ALLAH berada di atas Hidrogen yaitu di atas Proton yang menjadi pusat kitaran, bukanlah dia di atas air seperti terjemahan saat ini, karena memang setelah orang keluar angkasa dan pengetahuan membuktikan bukanlah semesta raya ini berada di atas air.

    11/7. DIA-lah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6000 tahun) dan adalah semesta-NYA atas hidrogen untuk mengujimu, siapa dari kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau katakan ; “Bahwa kamu akan dibangkitkan sesudah mati,” akan berkatalah orang-orang kafir:”Bahwa ini hanyalah sihir nyata”

    14/16. Di belakangnya ada Jahanam dan diberi minum dengan ALMAA’ yang memperdayakan.

    Bila diperhatikan istilah ALMAA’ pada terjemahan Ayat Suci itu, tidaklah mungkin istilah tersebut diartikan dengan AIR karena di dalan Neraka yang apinya begitu besar tidaklah mungkin terdapat air. Semua molekul benda dalam panas begitu tinggi akan terurai atau kembali menjadi atom asal. (Mengenai Samawat lihat diblog Aricloud tentang penciptaan Adam post ke 200)
    Samawat
    Baca Blog Aricloud mengenai penciptaan Adam post 200 dan tolong baca berulang2 sampai paham benar apa itu samawat, karena persoalan ini sangat penting sebelum kita melangkah pada pembahasan penciptaan semesta raya.
    Arsy
    Beragam pendapat mengenai arsy beredar dimasyarakat, ada yang mengatakan singasana ALLAH, kursi TUHAN, ada lagi yang mengatakan tempat ALLAH bersemayam, sebetulnya nehi problem (nehi bahasa india tidak) bagi kita yang paham apaitu arsy, sayang pemahaman yang sesungguhnya tidak sesuai dengan firman ALLAH. Jadi……….apakah ARSY itu? Sebenarnya semua benda angkasa dinamakan Semesta raya atau Arsy termasuk di dalamnya bintang-bintang, planet-planet, bulan-bulan, Komet dan apa yang ada diantaranya. Semua benda itu dibangun oleh ALLAH. Semesta raya disusun begitu rupa terdiri dari jutaan bimasakti (galaksi). Masing-masing bimasakti terdiri dari jutaan bintang yang setiap dikitari oleh planet-planet yang umumnya dikitari oleh bulan-bulan. Satu bintang dengan beberapa planet dan bulannya dinamakan tatasurya atau solar system. Memang banyak istilah Arsy tersebut dalam Alquran. Dia berartikan:
    a. Yang didirikan, yang dibangun seperti bangunan di zaman Nabi Sulaiman tersebut pada ayat 27/38, bangunan di zaman Nabi Yusuf tersebut pada ayat 12/100, atau bangunan yang ada di Palestina dulunya tersebut pada ayat 2/259. Lebih jelas lagi pada ayat 7/137 di mana dinyatakan Arsy itu berarti bangunan yang dibangun oleh Fir’aun.
    b. Arsy juga berarti semesta raya atau universe karena dia dibangun atau didirikan oleh Pencipta Esa. Ayat tentang itu banyak sekali, diantara lain ayat 7/54, 11/7, 39/75, 40/6, 69/17.
    Jelas bukan, ALLAH mempermudah ayatnya untuk dipahami, dengan memberikan contoh atau perumpamaan2
    Alyaum
    “Alyaum” diartikan dengan “hari”. Tetapi Alyaum yang terkandung dalam ayat 11/7 tadi bukanlah hari biasa. Bukanlah hari yang disebutkan dalam genesis di mana dikatakan Tuhan menciptakan langit dan Bumi selama enam hari, dan pada hari ketujuh DIA istirahat yang kini menjadi kebiasaan bagi masyarakat manusia termasuk umat Islam sendiri untuk berhari minggu, ber-week-end.
    Keterangan yang demikian sangat ditantang oleh Tan Malaka dalam Madilog-nya di mana dia mengecam golongan agama mempercayai saja ajaran agama yang memang tidak masuk akal. Tan Malaka menolak bahwa Tuhan telah menciptakan Bumi ini dalam enam hari atau 6 x 24 jam.
    Maka kini tentu ada yang bertanya: bagaimana sebenarnya? Apakah sebenarnya “hari” itu?
    Hari ialah putaran 360 derajat suatu globe angkasa. Bumi berputar 24 jam maka satu hari di planet ini lamanya 24 jam. Jupiter berputar 360 derajat di sumbunya selama 9 jam 50 menit. Jadi, hari di planet raksasa itu ialah 9 jam 50 menit menurut ukuran manusia Bumi. Kalau siang di Bumi ini 12 jam begitu pula malamnya dihitung pada daerah Equator, maka di Jupiter hanya 4 jam 45 menit.
    Kenapa hari di Jupiter hanya 9 jam 50 menit, karena selama itu pula planet itu berputar 360 derajat di sumbunya. Kecuali Bulan, semua globe angkasa berputar di sumbunya. Surya berputar di sumbunya: Tata surya yang terdiri dari Surya dan planet-planet yang mengitarinya, juga berputar di sumbunya: Galaksy yang terdiri dari jutaan Tatasurya juga berputar di sumbunya: Begitu pula semesta raya yang sangat besar ini berputar di sumbunya. Semuanya bergerak parallel pada suatu arah yaitu dari barat ke timur seperti putaran tetumbuhan melilit junjungnya, menempatkan pusat kitaran di sebelah kiri atau juga seperti orang-orang Islam tawaf keliling Ka’bah menempatkan Rumah Mulia itu di sebelah kiri.
    Karena setiap putaran menempatkan pusat kitarannya di sebelah kiri, atau bergerak dari barat ke timur maka kelihatanlah Surya terbit di timur dan terbenam di barat setiap hari.
    Putaran semesta raya tadi disebut juga “hari” yaitu waktu yang dipakainya selama berputar 360 derajat. Lama putaran itu 50.000 tahun orang di Bumi, maka itulah “Hari Semesta”. Untuk itu perhatikanlah ayat 70/4.
    Kini kita kembali kepada enam hari yang tercantum dalam ayat 11/17 tadi. Hal yang bersangkutan langsung dengan manusia hidup dalam Tatasurya, dikatakan “alamiin” dalam Alquran, adalah hal-hal yang berada dalam daerah Tatasurya itu pula. , disebutkan dalam ayat 53/17. Kini diketahui orang bahwa planet yang paling jauh mengelilingi Surya ialah Sedna (menggantikan Pluto sebagai planet ke 9 atau yang ke 6 diatas orbit Bumi) baru dikenal orang pada Abad awal ke21 Masehi. Planet itu bergerak mengelilingi Surya 360 derajat selama 650 tahun. Jadi satu hari tatasurya kita hanyalah 650 tahun di mana Sedna bertindak sebagai ujung jarumnya.
    Tetapi ALLAH menyatakan Hari Tatasurya ini 1.000 tahun maka ini berarti masih ada planet lain jauh dibalik orbit Sedna.yang bertindak sebagai ujung jarum, inilah sebagai planet terpinggir yang ketujuh diatas Bumi, atau sering didengar sebagai langit ke 7, tanpa tahu apa arti langit (samawat) yang sungguhnya. Sehingga timbullah bermacam pendapat tanpa mencari dulu maknanya pada Alquran. Termasuk pak Agus Mustofa pada bukunya TERPESONA di SIDRATUL MUNTAHA. Men-jabarkan tentang samawat sangat jauh dari makna sesungguhnya. Tentunya planet ini bergerak mengelilingi Surya selama 1000 tahun qamariah atau 972 tahun musim. Jadi, jika ALLAH menyatakan Hari-NYA 1.000 tahun menurut bilangan manusia Bumi seperti disebutkannya pada ayat 22/47 maka ketentuan ALLAH demikian adalah petunjuk nyata bagi para sarjana Barat di bidang astronomi. Karenanya, Alquran benar-benar jadi petunjuk bagi manusia berilmu sesuai dengan kandungan 41/3. Akhirnya jelaslah bahwa 6.000 tahun menurut orang Bumi, bukanlah enam hari menurut Genesis dan bukan pula enam hari menurut Tan Malaka.
    Secara wajar, cocok dengan capaian fikiran logis, nyatalah peciptaan Bumi ini dapat berlaku selama 6.000 tahun.
    Sama’
    Sama’ biasanya juga diartikan dengan langit, bagaimanakah arti yang sesungguhnya, kalau diperhatikan secara seksama terdapat empat macam pengertian:
    1. Sama’ berarti angkasa atau atmosfir yang melingkupi setiap planet, karena dari Sama’ itu turun hujan, termuat pada ayat 2/22, 2/59, 2/144, 5/112, 6/35, 6/99, 6/ 125, 7/96, 11/44, 13/17, 14/24, 14/32, 15/14, 15/22 dan beberapa ayat lainnya.
    2. Sama’ berarti tatasurya Yang terdiri dari satu bintang yang dikitari oleh planet-planet, termaktub pada ayat, 2/29, 16/79, 25/25, 29/22, 32/5, 41/11, 41/12, 51/7, 52/9, 55/7, 55/37, 69/ 16, 70/8, 73/18 dan 82/1.
    3. Sama’ berarti benda angkasa yang datang menimpa, termaktub pada ayat 6/6, 11/52 dan 71/11.
    4. Sama’ berarti semesta raya sebagai ‘Arsy, termaktub pada ayat 3/5, 10/61, 21/104, 22/70, 25/61, 37/6, 38/27, 41/12, 44/10, 50/6, 67/5, 67/16, 79/27, 84/1, 85/1, 86/1, 86/11.
    Untuk berbagai pengertian demikian itu tidaklah tepat jika semua istilah Sama’ diartikan dengan langit.
    Sekian dulu nanti kita sambung lagi masih mengenai istilah.

    • @Mas Henvel
      14/16. Di belakangnya ada Jahanam dan diberi minum dengan ALMAA’ yang memperdayakan.

      Bila diperhatikan istilah ALMAA’ pada terjemahan Ayat Suci itu, tidaklah mungkin istilah tersebut diartikan dengan AIR karena di dalan Neraka yang apinya begitu besar tidaklah mungkin terdapat air. Semua molekul benda dalam panas begitu tinggi akan terurai atau kembali menjadi atom asal.
      _________________________________
      QS 13:15 “…..Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

      Tolong jelaskan kemana dan bagaimana penghuni “Jahanam” ?!

      Bila diperhatikan istilah ALMAA’ pada terjemahan Ayat Suci itu, tidaklah mungkin istilah tersebut diartikan dengan AIR karena di dalan Neraka yang apinya begitu besar tidaklah mungkin terdapat air.
      _________________________________
      Tolong jangan hiperbolis ahhh… 😦

      Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 4:56)

      نَارًا = PANAS
      نَضِجَتْ = menghangus
      جُلُودُ = kulit
      Panasnya kira-kira kalau kaki sampean nempel di knalpot motor, ah tapi kira-kira lho 😀

      Semua molekul benda dalam panas begitu tinggi akan terurai atau kembali menjadi atom asal.
      __________________________________
      Katanya lho, efek dari reaksi termonuklir matahari yang nota bene super panas, justru menghasilken reaksi fusi (penggabungan atom-atom).membentuk molekul besi, neon … dll

    • djarkoni said

      Pengertian almaa’ bukan air saja, kalau kita merujuk pada (Q.S. Luqman:27)

      • @Mas Djarkoni
        Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS :27)

        Yang dimaksud kalimah Allah seperti wahyu atau ilham yang diberikan kepada makhluqNya dan tidak terdistorsi oleh alam pikiran yang menerimanya contohnya kalimah Allah berupa Taurah dan Injil dengan adanya campur tangan manusia maka maksud yang tersirat dan tersurat menjadi melenceng jauh.

        Alhamdulliah, Al Qur’an terjaga sampai saat ini dan tidak perlu kita ragukan janji Allah tentang penjagaannya sepanjang masa.
        Penafsiran ayat-ayat Al Qur’an syah-syah saja sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing terlepas dari Agama dan keyakinan seseorang, namun sudah selayaknya kita mengoreksi atau memberikan saran agar direview ulang jika hasil penafsiran terlalu jauh. semisal: berat 1 buah apel ditafsirkan sekitar 10 gr saja, sebab si penafsir pernah menghitung berat 1 plastik besar kapas hanya 1000 gr 😀
        Contoh yang sangat baik, kesalahan antara logika dengan kenyataan bisa sampean baca dari karya @Oom Fahmi Basya.

        Kalau saya mempunyai kertas setebal 1 mm, kemudian saya kali 500 kali, maka tinggi kertas itu jika ditumpuk = ?
        Jawabnya : 1 mm x 500 = 500 mm = 50 cm = ½ m. (setengah meter) *** Salah ***
        n. potongan ke n = 2n
        50. potongan ke 50 = 250. =1.125.899.900.000.000.
        Lebih tinggi dari sejuta km., padahal tinggi bulan dari bumi hanya 380.000 km

        Dengan demikian dalam hal penafsiran @Mas Henvel:
        14/16. Di belakangnya ada Jahanam dan diberi minum dengan ALMAA’ yang memperdayakan.
        Harus diperhatikan secara tekstual, kontektual dan relasional baik per kata, per kalimat, per ayat bahkan jika perlu per suhuf (suku, ‘ain atau hamzah) hal ini penting sekali agar pemahaman kita tidak semakin jauh.
        Contoh kesalahan fatal @Oom Agus Mustofa dalam memahami tafsir ayat berkuit:

        Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil (QS 6:35)

        @Agus Mustofa say: Khusus kata “tangga” yang terdapat juga pada QS di fahaminya sebagai ‘jalan’ atau lintasan menuju tempat yang lebih tinggi !!.

        Padahal bunyi ayatnya sudah sangat jelas “MEMBUAT” lubang atau tangga.
        Jika @Oom Agus Mustofa bukan seorang Fisikawan Neon, maka beliau akan berfikir:
        Secara teoritis dapat dibuktikan bahwa jika benar-benar ada lubang dari belahan bumi barat yang menembus inti bumi hingga berujung pada belahan bumi bagian timur lalu kita menjatuhkan sebuah mobil pada salah satu lubang tersebut, maka mobil akan bolak-balik dengan sendirinyah selama bumi ini ada. (gerak osilasi por eper 😀 )
        Deminkian juga bila kita menjulurkan sebuah tangga dari ujung atmosfer bumi yaitu titik antara gaya tarik bumi dengan gaya tarik ruang angkasa ke antah berantah maka tangga tersebut akan berdiri tegak karena ditarik oleh dua buah gaya yang sama besar namun berlawanan.

        dus…
        … kamu dapat mendatangkan mukjizat Clear dunk.

        Para ilmuan antariksa tahu benar setelah mempelajari ayat tersebut, namun mereka tidak berani bersekulatif dengan menempatkan posisi satelit di titik yang dimaksud pada QS 6:36. sebab jika perhitungan meleset 1 cm saja maka satelit akan lepas dari orbitnyah dan hiber ke ruang antah berantah … hehehe….
        Oleh sebab itu mereka menempatken satelit dibawah prediksi titik ekstrim tsb. dan menggunaken energi matahari untuk mempertahankan dirinya dari gaya tarik bumi,… semakin presisi perhitungan maka akan semakin hemat energi.

        Sebelum sayah lanjutken, dipersilahken kritik or koreksi …

        Hatur tengkiu.

    • agorsiloku said

      @ Mas Henvel, mohon maaf, saya sedikit kehabisan kata-kata. Uraian Mas dalam memahami 6000 hari (penciptaan tata surya), 1000 tahun, dan beberapa uraian lainnya yang telah di’sentil’ oleh Kang Haniifa, banyak berbeda dengan pengertian saya. Agak sulit menguraikannya, butuh ruang tulis yang lebih panjang lagi. Latar belakang pengetahuan fisika tentu dibutuhkan pula sebagai bagaian dari cara pandang. Meskipun agor tidak berlakang belakang fisika sehingga sulit memahaminya. Jadi hanya sekedar pengetahuan saja (ilmu pengetahuan, tapi bukan ilmu dalam pengertian saintis). Antara Nalar (akal) dan wahyu adalah keserasian keseluruhan yang ‘kelak’ akan harmoni. Tidak seluruhnya, agor kira merupakan tafsir yang tepat terhadap pengetahuan sains saat ini.

  9. Kodar said

    Pernahkah anda tahu bagaimana proses perjalanan dengan kecepatan cahaya atau kalau dalam Islam disebut dengan perjalanan Isra? Apakah anda tahu syarat suatu benda atau materi agar bisa menjadi kecepatan cahaya? Teori ilmiah apakah yang bisa menjelaskan perubahan materi menjadi energi cahaya? Bagaimanakah perubahan materi menjadi energi cahaya bisa terjadi? Di manakah langit ketujuh berada? Jangankan langit ketujuh, langit pertama saja para ahli astronomi, kosmologi dan semacamnya sampai sekarang belum pernah ada yang tahu!. Bisa-kah ilmu ilmiah menjelaskan tentang keberadaan langit kedua, ketiga, keempat hingga langit ketujuh? Sebagaimana perjalanan Mi`raj.

    Saya akan mengajak anda terpesona di Sidratul Muntaha, dengan beberapa referensi dari buku Agus Mustofa yang berjudul “TERPESONA DI SIDRATUL MUNTAHA”. Di dalam buku ini, bpk. Agus Mustofa menjelaskan atau menjawab semua pertanyaan-pertanyaan di atas baik dari sudut qur`ani (qauliyah) maupun dari sudut kauniyah (pendalaman sains).

    Perlu diketahui, badan manusia akan hancur bila mengikuti kecepatan cahaya, jangankan kecepatan cahaya, naik pesawat Hercules atau ulang-alik saja tubuh/badan kita bakal hancur apalagi kecepatan cahaya. Di buku itu, bpk. Agus Mustofa sangat intens dalam memahami proses awal perjalanan hingga akhir perjalanan Isra. Bagaimana beliau menjelaskan dari sudut qur`an dan sains sungguh sangat menarik untuk dipahami. Dan yang memang sangat membuat saya menjadi `TERPESONA`, beliau bisa menjelaskan di mana langit ketujuh dari pendekatan ilmiah, sungguh benar-benar orang yang jenius. Tak hanya dari sudut sains atau ilmiah saja tetapi bpk. Agus Mustofa benar-benar intens dalam memahami al-qur`an. Semua ayat qur`an beliau tuang-kan di buku itu, biar menjadi jawaban yang utuh/tidak setengah-setengah. Benar-benar keseimbangan yang harmonis antara ilmu qauliyah dan kauniyah yang beliau referensikan di dalam buku itu.

    Kebanyakan di antara kita masih menduga-duga atau dogma dalam memahami di manakah langit ketujuh? Kalau manusia yang malas berfikir pasti jawabannya, “ah, ngapain juga pusing-pusing mikir gituan yang penting makan”. Kalau yang awam kurang lebih jawabannya, “langit ketujuh berada di atas sana, yang butuh waktu lama sekali untuk bisa sampai sana, yang di setiap perbatasan antara langit dengan langit lainnya terdapat sebuah pintu atau gerbang”. Kalau yang jawab seorang ustad yang tidak mau mencoba explore ayat qur`an, atau takut salah, kurang lebih jawabannya, “tidak usah terlalu dipikir dulu masalah di mana langit ketujuh, sekarang yang penting belajar mengaji dulu saja yang benar, karena takutnya jawaban saya dapat membuat aqidah kamu goyah”.

    Saya kurang setuju dengan ketiga bentuk jawaban di atas. Perlu dikritisi, jawaban yang pertama dari seorang manusia yang malas berfikir, ialah kenapa bisa pusing, di qur`an dijelaskan di mana langit ketujuh, untuk yang ini saya prihatin, karena orang yang seperti ini bisa jadi bertuhan kepada kemalasannya, kemalasan dalam berfikir yang membuat manusia menjadi bodoh/jahiliyah dan bertuhan lagi kepada kebodohannya. Jadi dalam beragama, kita harus gunakan akal sehat kita dalam memahami ayat-ayat qur`an. Yang kedua, sudah jelas pendapat ini ialah pendapat klasik, pendapat anak kecil, kenapa seperti itu saya katakan? Ya jelas kenyataan kini di depan mata, langit pertama saja ujungnya belum ada yang tahu, memang benar di qur`an dijelaskan di setiap perbatasan langit ada penjaga, tetapi bukannya pintu atau gerbang atau malaikat penjaga sebagai pembatas. Sekarang kalau langit itu adanya di atas, langitnya orang Indonesia dengan orang Amerika berbeda dong? Karena antara Indonesia dengan Amerika saling bertolak arah. Dan pendapat ini dijelaskan tanpa akar yang kuat, baik dari segi qur`an maupun kauniyah/sains. Pendapat yang terakhir dari seorang ustad atau orang yang lebih mengerti, saya rasa yang membuat aqidah menjadi goyah bukannya karena kita memikirkan di mana langit ketujuh, tetapi kita bakal penasaran terus karena tidak pernah bisa memahami di mana langit ketujuh, dan itu bisa membuat aqidah menjadi goyah. Justru kalau kita bisa explore tentang keberadaan langit, itulah yang akan membuat aqidah menjadi kuat.

    Baiklah cukup segitu saja referensi yang saya kemukakan, selebihnya anda bisa membacanya sendiri untuk lebih jelasnya. Buku yang menjelaskan semua statement atau referensi di atas ialah buku yang berjudul “TERPESONA DI SIDRATUL MUNTAHA” karya Agus Mustofa.

    • @Mas Kodar
      Dalam pembahasan soal “Ruang dan Waktu” karya Agus Musthofa, sayah kutip yah…

      Keempat ‘Besaran’ itu terbentuk bersamaan dengan terbentuknya alam semesta. Jadi, ketika alam semesta ini belum ada, ruang-waktu-materi-energi juga tidak ada. Yang ada hanya ‘Ketiadaan’ mutlak. Begitu alam semesta terbentuk maka keempat besaran itu juga terbentuk dan mengembang terus-menerus, sampai sekarang. Masing-masing berpe-ngaruh terhadap besaran yang lain.
      Perubahan ruang dan waktu berpengaruh pada perubahan materi dan energi. Sebaliknya, perubahan materi dan energi ternyata juga berpengaruh pada ruang dan waktu. Keempat komponen itu sepenuhnya berfungsi membentuk alam semesta, Jika tidak ada salah satu dari keempatnya maka alam semesta tidak akan terbentuk seperti sekarang.

      ….
      ….
      Seluruh alam semesta yang saya ceritakan di depan itu, ditinjau dari segi Fisika, berisi 4 hal, yaitu: benda (materi), energi, ruang dan Waktu.

      Yang ada hanya ‘Ketiadaan’ mutlak.
      ____________________
      Jelas pemikiran seorang Atheis !!!

      Keempat komponen itu sepenuhnya berfungsi membentuk alam semesta. Jika tidak ada salah satu dari keempatnya maka alam semesta tidak akan terbentuk seperti sekarang.,
      ___________________
      😀 hahaha… lucu juga neeh.
      Sayangnya ke empat komponen itu terbentuk bareng alam semesta
      Telur berfungsi membentuk ayam, tapi telor lahir bareng ayam.

      Ditinjau dari segi Fisika, Keempat komponen itu sepenuhnya berfungsi membentuk alam semesta berisi 4 hal, yaitu: benda (materi), energi, ruang dan Waktu,
      ________________________
      Maksudnyah Fisikawan Neon… makan telor dadar sama rendang ayam masak dikuali 😆

    • Rubon said

      Kalau Pak. Agus Musthafa seorang ilmuwan yang beragama, dengan kekuatan keimanannya selayaknya mengakui hal-hal yang sangat sulit dibuktikan oleh sain terlebih hal-hal tentang mujzat para Rasulullah.

      @
      😀
  10. teteh said

    Ada temuan Ust. Agus Mustopa dari buku “Terpesona di Sidratul Muntaha” tentang langit tunggal dan jamak yang menjadi landasan klaim muslim tentang big bang berasal dari Alquran

    http://id.harunyahya.com/id/Makaleler/4477/BIG_BANG,_LEDAKAN_YANG_MENGHANCURKAN_PAHAM_MATERIALISME_%281%29
    Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

    Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

    Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat:

    Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3)

    @Mba Teteh
    Saya respon dibawah, ..::clik me::..
  11. Thanks and good blog.

    @SDF
    Your wellcome Sir 😀
  12. @Mba Teteh
    Ada temuan Ust. Agus Mustopa dari buku “Terpesona di Sidratul Muntaha” tentang langit tunggal dan jamak yang menjadi landasan klaim muslim tentang big bang berasal dari Alquran
    __________________________
    Saya kira @Oom Agus Musthofa bukanlah penemu pertama tentang gagasan langit tunggal (samaa = singular) dan langit jamak ( samaawat = plural ) ada banyak artikel yang membahas sebelum beliau.
    Berikut ini saya kutip sebuah artikel lama

    Kelahiran Ruang-Waktu dan Jagad-Raya

     

    Einstein keur ngelell

    P

    ada tahun 1915 Albert Einstein telah mem-perhitungkan bahwa Jagat Raya kita tidak Statis, tapi mengembang. Sayang sekali kenyataan bahwa Jagat Raya mengembang tersebut sulit diterima oleh para Kosmolog pada saat itu.

     

    Edwin Huble di Observatorium California Mount Wilson  pada tahun 1929 melihat dengan yakin bahwa galaksi-galaksi di luar Bimasakti menjauh dari kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jarak dari bumi, artinya semakin jauh suatu galaksi semakin cepat dia menjauh. Sebuah galaksi berjarak sekitar 10 milyar tahun cahaya akan menjauh dengan laju 200.000 km/detik atau 0,6 kali laju cahaya dan yang paling sukar difahami adalah kenyataan bahwa hal ini terjadi pada semua arah! Laju setinggi itu untuk benda semasif galaksi amat sukar untuk dijelaskan melalui model-model Jagat Raya yang ada saat itu. Huble meramalkan bahwa Jagat Raya kita mengembang.

    Persoalan ini menjadi jelas ketika seorang kosmolog Belgia LemaitrL (1931) mengajukan model kosmos yang mengembang. Menurut LemaitrL gerak galaksi adalah bukti bahwa Jagat Raya mengembang. Akhirnya seorang fisikawan Rusia Alexander-Friedmenn memutuskan bahwa Jagat Raya kita memang mengembang. Model Jagat Raya yang mengembang ini disebut Friedmenn dengan istilah expanding universe. Untuk lebih memahaminya, Jagat Raya dapat dianggap sebagai permukaan balon yang membesar. Karena bagian-bagian di permukaan balon ini saling memisah sebagai akibat dari pemompaan atau penggelembungan, hal ini berlaku juga untuk obyek-obyek di ruang angkasa yang saling memisah sebagai akibat dari terus bertambah luasnya alam semesta.

     

    “Dan langit (singular) itu kami bangun dengan kekuasaan kami, dan sesungguhnya Kamilah yang meluaskannya”.

    (QS:Adz Dzariyaat 47)

     

    Pada tahun 1940-an George Gamow melahirkan konsep Ledakan Dahsyat Panas (The Hot Big-Bang Model). Konsep ini merupakan kelanjutan dari konsep LemaitrL. Gamow menyatakan bahwa masa dini kosmos ditandai dengan suhu dan rapatan yang amat tinggi, namun kemudian suhu dan rapatan itu menurun seiring dengan gerak muaian alam semesta.

     

    Gamow berkesimpulan bahwa sekitar 15 milyar tahun yang lalu galaksi-galaksi di seluruh Jagad-Raya yang diperkirakan ada 100 milyar dan masing-masing rata-rata berisi 100 milyar bintang itu pada awalnya adalah sesuatu yang padu yang kemudian meledak dengan sangat dahsyat. Teori Big-Bang menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek di Jagat Raya merupakan satu bagian yang padu dan kemudian mengembang dan terpisah-pisah.

     

    “Dan tidakkah orang yang kafir itu mengetahui bahwa sesunguhnya langit (plural) dan bumi itu dulunya sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya ..”

    (QS: Al-Anbiya’ 30)

     

    Jagat Raya yang bertambah luas itu bisa menunjukkan bahwa dulunya Jagat Raya  berasal dari suatu titik. Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal itu mengandung materi yang mempunyai volume nol dan kerapatan yang tak terhingga. Ledakan yang luar biasa dahsyatnya ini menandai awal dimulainya Jagat Raya. Meluasnya Jagat Raya itu merupakan salah satu bukti terpenting bahwa Jagat Raya diciptakan dari ketidakadaan.

     

    Tatkala alam mendingin, karena ekspansinya, sehingga suhunya merendah melewati 1.000 trilyun-trilyun derajat, pada umur 10-35 detik, terjadilah gejala “lewat dingin”. Pada saat pengembunan tersentak, keluarlah energi yang memanaskan kosmos kembali menjadi 1.000 trilyun-trilyun derajat, dan seluruh kosmos terdorong membesar dengan kecepatan luar biasa selama waktu 10-32 detik. Ekspansi yang luar biasa cepatnya ini menimbulkan kesan seolah-olah alam kita digelembungkan dengan tiupan dahsyat sehingga ia dikenal sebagai gejala inflasi

     

     

    Karena materialisasi dari energi yang tersedia, yang berakibat terhentinya inflasi, tidak terjadi secara serentak, maka di lokasi-lokasi tertentu terdapat konsentrasi materi yang merupakan benih galaksi-galaksi yang tersebar di seluruh kosmos. Jenis materi apa yang muncul pertama-tama di alam ini tidak seorang pun tahu; namun tatkala umur alam mendekati seper-seratus sekon, isinya  terdiri  atas  radiasi  dan partikel-partikel sub-nuklir.

     

    Pada saat itu suhu kosmos adalah sekitar 100 milyar derajat dan campuran partikel dan radiasi yang sangat rapat tetapi bersuhu sangat tinggi itu lebih menyerupai zat-alir (Fluida) daripada zat padat sehingga para ilmuwan memberikan nama Cosmos Soup. Antara umur satu detik dan tiga menit terjadi proses yang dinamakan nukleosintesis; dalam periode ini atom-atom ringan terbentuk sebagai hasil reaksi fusi-nuklir.

     

     “Kemudian Dia menuju pada penciptaan Langit (singular),

    dan Langit saat itu berupa Uap, ..”.

    (QS. Fushshilat: 11).

     

    Sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang, proton dan elektron bergabung membentuk atom Hidrogen Netral. Jumlah elektron bebas berkurang. Karena partikel penyebarnya (elektron) berkurang, maka penyebaran cahaya atau radiasi juga berkurang. Jadi, Jagat Raya sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang menjadi transparan. Permukaan bola pada jarak 380.000 tahun setelah Big-Bang disebut “permukaan penyebaran terakhir” atau surface of last scattering.

     

    Kalau kita melihat ke surface of last scattering (berarti ke masa 380.000 tahun setelah big bang), di balik surface of last scattering tidak dapat kita lihat karena Jagat Raya waktu itu tidak transparan. Jagat Raya mulai dari surface of last scattering hingga kita transparan. Dari surface of last scattering itu kita melihat radiasi yang berasal dari Big-Bang yang dikenal sebagai latar belakang gelombang mikrokosmik atau Cosmic Microwave Background disingkat CMB.

    Pada tahun 1948, ahli astrofisika kelahiran Rusia, George Gamow, mengemukakan bila kita melihat cukup jauh ke alam semesta, maka kita akan melihat radiasi latar belakang sisa dari Big-Bang. Gamow menghitung bahwa setelah menempuh jarak yang sangat jauh, radiasi itu akan teramati dari Bumi sebagai radiasi gelombang mikro.

     

    Pada tahun 1965, Arno Penzias dan Robert Wilson sedang mencoba antena telekomunikasi milik Bell Telephone Laboratory di Holmdel, New Jersey. Mereka dipusingkan oleh adanya desis latar belakang yang mengganggu. Mereka mengecek antena mereka, membersihkan dari tahi burung, tetapi desis itu tetap ada. Mereka belum menyadari desis yang mereka dengar itu berasal dari tepi Jagat Raya. Penzias dan Wilson menelepon astronom radio Robert Dicke di Universitas Princeton untuk minta pendapat bagaimana mengatasi masalah itu. Dicke segera menyadari apa yang didapat kedua orang itu. Telaah oleh Dicke dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa radiasi itu tidak lain adalah radiasi sisa masa muda kosmos seperti yang diharapkan Gamow. Segera setelah itu dua makalah dipublikasikan di Astrophysical Journal. Satu oleh Penzias dan Wilson yang menguraikan penemuannya, satu oleh Dicke dan timnya yang memberikan interpretasi. Penzias dan Wilson memperoleh Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1978.

     

    Penemuan CMB itu dikukuhkan oleh satelit Cosmic Background Explorer (COBE) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Pengukuran oleh satelit Cobe itu menunjukkan temperatur CMB yang hanya 2,725 derajat Kelvin. Satelit COBE memetakan radiasi itu di segala arah dan ternyata semuanya uniform sampai ketelitian satu dibanding 10.000. Kalau kita mempunyai mata yang peka pada CMB, maka langit seperti dilabur putih, sama di semua arah, mulus sempurna tidak ada noda-nodanya.

    Ini sesuai dengan prinsip dasar kosmologi bahwa Jagat Raya ini isotropik dan homogen; seragam di semua arah. Yang kita lihat adalah surface of last scattering.

     

    Sedemikian seragamnya CMB hingga hanya alat yang sangat sensitif dapat melihat adanya fluktuasi atau ketidakseragaman pada CMB. Untuk itu, NASA telah meluncurkan satelit antariksanya, Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP), yang lebih cermat daripada COBE untuk mempelajari fluktuasi itu. Dengan mempelajari fluktuasi itu, diharapkan kita dapat mengetahui asal mula galaksi-galaksi dan struktur skala besar Jagat Raya dan mengukur parameter-parameter penting dari Big-Bang. Radiasi yang menyebar secara serbasama dan isotropik itu sejauh ini menjadi landasan untuk ketepatan model Ledakan Dahsyat memaparkan masa muda alam semesta. Maka kosmologi masa kini pun bertumpu pada model Ledakan Dahsyat sebagai paradigma utamanya.

     

    Nobel Fisika 2006 semakin me-ngukuhkan teori Big-Bang. Dua ilmuwan antariksa AS John C Mather dan George F Smoot meraih penghargaan Nobel Fisika 2006 dengan penemuannya Teori Gelombang Kejut Energi Pasca terjadinya Big-Bang. sejumlah petunjuk menyangkut bagaimana dan kapan galaksi pertama terbentuk juga sedikit banyak berhasil diungkap.

     

    Penelitian mereka mengarah pada radiasi CMB. Ini merupakan gelombang kejut energi yang dikeluarkan dari ledakan dan masih memancarkan radiasi melintasi angkasa yang terus berkembang sementara batas-batas semesta meluas. Radiasi itu memiliki suhu 2,725o K. Dalam kondisi itu, secara perlahan terbentuklah spektrum elektromagnetik, bernama blackbody yakni pola petunjuk energi dari sebuah benda yang mendingin.

     

    Radiasi CMB terjadi bersamaan ketika temperatur di jagad raya semakin rendah yang menciptakan hidrogen atom pada saat 380.000 tahun setelah Big-Bang terjadi. Proses tersebut pada akhirnya memisahkan materi dan senyawa. Dari susunan materi tersebut maka terbentuklah Bintang serta Galaksi. Menurut Prof. Michael Rowan-Robinson, Ketua Royal Astronomical Society Inggris, bahwa temuan itu berhasil mendemonstrasikan secara tepat spektrum blackbody dari CMB dan fluktuasi radiasi kosmik dalam permulaan Jagat Raya.

     

     

    Wallahu’alam bishowab

     

    15-February-2003

    Ardian Abu Hanifah

     

    Refferences:

    ·         Achmad Baiquni, Konsep-Konsep Kosmologis

    ·         Karlina Leksono, Dr., M.Sc., Kosmologi: Mengenali Alam Semesta

    ·         Andrei Linde, The Self-Reproducing Inflationary Universe, Scientific American, vol. 271, 1994.

    ·         George Politzer, Principes Fondamentaux de Philosophie, Editions Sociales, Paris 1954

    ·         S. Jaki, Cosmos and Creator, Regnery Gateway, Chicago, 1980.

    Note:
    Mari kita pelajari bersama-sama… 😀

    Hasil sementara:

    @Oom Ardian Abu Hanifah
    Entah tahu atau tidak .. yang jelas beliau tertipu sama Fisikawan Neon

    .::lih. arg. ini::.

  13. wah makacie kk atas wawasan nya..

    semoga bermanfaat

    salam kenal…

    @CPA-max
    Salam kenal kemali
    Hatur tengkiu dah mampir…
  14. sukses deh artikelnya…

    @
    Seph dah…
  15. saiful said

    ayat ayat kauliyah hrs dibuktikan dgn kauniyah, Agus Musthofa ingin lakukan itu semua, tdk ada yang salah dengan apa yg dia lakukan. Nabi Ibrahim sjak umur 9th sudah melakukan hal yang serupa, pada masa itu Dia dikatakan tdk waras, tpi pada akhir ujungnya siapa yng tk waras?

    • @Mas Saiful
      ayat ayat kauliyah hrs dibuktikan dgn kauniyah, Agus Musthofa ingin lakukan itu semua, tdk ada yang salah dengan apa yg dia lakukan.
      _______________________
      Memang tidak ada yang salah dengan beliau, asal tahu saja salah penafsiran yang disebarkan dengan sengaja, silahken tanggung sendiri… hehehe

      ayat ayat kauliyah hrs dibuktikan dgn kauniyah, Agus Musthofa ingin lakukan itu semua, tdk ada yang salah dengan apa yg dia lakukan.
      _______________________
      Baik, mari kita periksa ayat kauliyah yang disimpulkan oleh @Oom Agus Musthofa dan @Oom Ardian Abu Hanifah pada arikel “Kelahiran Ruang-Waktu dan Jagad-Raya” (post no 12)
      Perhatikan 3 ayat berturut-turut pada surah Ads Dzaariyaat 46, 47 dan 48:
      :

      وَقَوْمَنُوحٍ مِّنقَبْلُإِنَّهُمْكَانُواقَوْمًافَاسِقِينَ
      dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. (QS:Adz Dzariyaat 46)
      __________________
      Jelas Nabi Nuh a.s dan kaumnya hidup dibumi ini yang mempunyai langit/ Atmosfir

      وَالسَّمَاءبَنَيْنَاهَابِأَيْدٍوَإِنَّالَمُوسِعُونَ
      Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa. (QS:Adz Dzariyaat 47)
      _________________
      Samaa atau langit yang dimaksud adalah bumi yang mempunyai atmosfir zaman nabi Nuh a.s.
      Dalam ayat ini disebut “SAMAA” bukan bermakna “LANGIT TUNGGAL” tapi menyiratkan kondisi langit / atmosfir zaman Nabi Nuh a.s tidak sama dengan kondisi zaman sekarang, baik struktur maupun ketebalan tiap-tiap atmosfir.
      1. Apakah @Oom Agus Mustofa tidak berfikir datangnya air dari luar bumi ?!
      2. Apakah @Oom Ardian Abu Hanifah tidak berfikir datangnya Natrium Clorida (NaCl/garam dapur) datangnya dari luar bumi ?!
      Walaupun kedua kemungkinan itu masih sangat spekulatif, namun pembenaran asumsi titik asal mula ledakan besar (teori big bang) adalah sangat konyol dan memalukan.

      وَالْأَرْضَفَرَشْنَاهَافَنِعْمَالْمَاهِدُونَ
      Dan bumi itu Kami hamparkan; maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).(QS:Adz Dzariyaat 48)
      ___________________
      kata “bumi” disini sangat jelas sekali bahwa yang dimaksud adalah bumi kita ini,

      Nabi Ibrahim sjak umur 9th sudah melakukan hal yang serupa, pada masa itu Dia dikatakan tdk waras
      ____________________
      😀 hahaha… lucu sekali sampean.
      Karena @Oom Agus Musthofa rujak sanggup menafsirkan ayat-ayat kauliyah maka setara dengan Nabi Ibrahim a.s … hahaha… gampang tenan jadi Nabi dan Rasul itu ?!

      Kalau Dia (=Agus Mustofa) tidak waras … hehehe…

  16. HENVEL said

    Saudaraku mas Hanifa dan mas Agor juga yang nimbrung dalam blog ini, tanamkanlah dalam diri kita pesan ALLAH dalam QS 6/114-115’ jangan bergeming. Alquran itu terperinci dan sempurna, bukan secara global, dimana tuduhan itu dilakukan oleh saudara2 kita sendiri bahwa ALquran itu ayat2nya tidak rinci. Sehingga kita dengan mudahnya mencari hukum lain atau pendapat lain. Itu pesan dari guru ane. Tetapi untuk perbandingan nehi problem. Jadi kita lanjutkan istilah dalam Alquran. Tentang kemana penghuni neraka nanti ane jawab, tenangkan kang Hanifa ane tidak tidak akan hiperbolis.
    Selama ini orang mengartikan Mar’a dengan padang rumput, atau tumbuh-tumbuhan. Padahal arti yang sebenarnya adalah Neutrino. Sebelum melanjutkan lebih jauh tentunya kita harus tahu terlebih dahulu, apakah itu Neutrino? Sebelum orang menemukan proton dan elektron, atom adalah wujud padat terkecil yang tak dapat dibelah lagi, arti dari atom adalah yang tak terbelah. Perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya membuktikan bahwa atom itu dapat dipecah menjadi proton dan elektron, proton ialah inti dari pusat atom atau disebut juga dengan nucleus atau nuclear, sedangkan elektron adalah yang mengitari proton, perkiraan orang, jika elektron diperganda jadi 1,008 kali maka besarnya akan sama dengan proton, diantara elektron itu ada yang menjadi positron yang positif. Gabungan elektron dengan positron terbentuklah neutrino yang neutral, wujud ini senantiasa meninggalkan atom dan menghilang. Untuk ketiga macam istilah itu Jukawa, seorang ahli fisika Jepang menamakannya Meson yaitu bahagian atom yang mengapung dan menghilang ke angkasa bebas dan Dr Feiberg dari Amerika menamakan Tachion yaitu suatu unsur yang bergerak sangat cepat tak terbatas tanpa magnet. Sedangkan untuk ketiga istilah itu dinamakan Mar’a yaitu yang keluar dari atom, mengapung ke angkasa selaku non partikel keterangannya adalah sebagai berikut:

    a. Mar’a adalah wujud non-partikel dihasilkan oleh adanya Rawasia atau proton yang berputar selaku inti atom pada Alma’. Mar’a berarti Yang Menjaga atau Yang Melingkupi cocok dengan keadaannya yaitu membungkus atau melingkupi proton seputarnya.

    b. Mar’a senantiasa beredar mengelilingi proton sesuai dengan arah putaran proton itu sendiri, keadaannya sama dengan atmosfir yang membungkus Bumi, bukan seperti planet mengitari surya sebagai anggapan sarjana Barat selama ini. Dari itu, Mar’a atau electron bukanlah partikel malah non-partikel.

    c. Benturan gelombang sinar menyebabkan Mar’a jadi aktif dan inipun menimbulkan keaktifan Proton berputar disumbunya. Hal itu memperlihatkan warna dan benda sesuatu benda konkrit. Bila proton berputar semakin giat maka timbullah panas yang mengubah susunan molekul sembari menimbulkan gelombang sinar yang oleh pandangan mata dilihat sebagai api yang bercahaya.

    d. Sementara berlakunya panas itu, keluarlah Mar’a mengapung ke angkasa, sedangkan Proton yang ditinggalkannya terus juga membentuk Mar’a yang baru dan selanjutnya. Hal demikian tetap berlaku di dunia kini.

    e. Mar’a yang melingkupi proton, maupun yang telah meninggalkannya senantiasa memiliki sifat kohisi, berkumpul sesamanya. Sifat demikian menimbulkan lapisan ionosfir yang semakin tebal melingkupi planet, dan memang ionosfir itu terbentuk oleh Mar’a yang mengapung. Dengan kebijaksanaan ALLAH melalui rawasia simple yang dimiliki planet, maka lapisan ionosfir tersebut berada pada ketinggian yang telah ditetapkanNYA sekitar permukaan planet. Lapisan ionosfir demikian oleh Alquran dinamakan Sakfam Mahfudza terdapat pada ayat 21/32.

    f. Mar’a yang mengapung dari bintang-bintang dan satelites, dengan sifat kohisinya, berubah jadi Nebula kelihatan seperti awan susu diangkasa luas. Maka akhirnya Nebula itulah yang berkumpul jadi komet. Baik ionosfir maupun Nebula dan Comet , semuanya adalah non partikel karena wujud-wujud itu berasal dari Mar’a yang juga non-partikel.

    g. Karena Mar’a meninggalkan atom pada hidup kini, maka keadaan memperlihatkan suatu benda berubah jadi usang menurut pandangan mata. Atom dari tubuh seseorang yang mati akan mengulangi penumbuhan Mar’a yang baru bila kemudiannya atom itu menjalani proses yang baru dan selanjutnya.

    h. Dengan wujud dan fungsi Mar’a demikian, dapatlah dipahami kenapa permukaan Bumi ini jadi semakin dingin, salah satu penyebabnya ialah lapisan ionosfir yang semakin tebal dari masa ke masa. Ionosfir adalah lapisan tertinggi dari atmosfir seperti yang melingkupi Bumi ini. Dengan ionosfir itu berlakulah penapisan gelombang sinar yang berbahaya untuk kehidupan seperti sinar ultra violet dan sinar lainnya yang datang dari Surya dan bintang lain. Diperkirakan orang lapisan ionosfir itu ada setinggi 300 mil di atas Bumi dan itulah yang memantulkan gelombang radio dari stasiunnya hingga dapat didengar pada radio di rumah-rumah.
    Jika orang melihat sesuatu benda dengan matanya, maka yang dilihatnya itu adalah Mar’a yang membungkus setiap atom yang berkumpul menjadi melekul-molekul benda. Demikian pula jika orang melihat ke angkasa malam hari, secara terang dia akan melihat Venus dan Jupiter, maka yang dilihatnya itu bukanlah isi planet itu melainkan ionosfir planet tersebut seperti ionosfir yang membungkus Bumi ini. Jika Bumi kita ini dilihat dari Jupiter maka kelihatanlah sebagai titik terang sama dengan titik-titik terang dari planet lain yang mengorbit keliling Surya.
    Dalam hal ilmu pengetahuan terasa sekali apa yang dikatakan seorang Profesor dari kanada MC Gill,” apabila orang menganalisa Alquran, maka dia seperti duduk di depan komputer memasuki dunia maya melalui internet yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam, karena selalu setiap menganalisanya kita akan bertemu dengan hal-hal yang baru dan tidak akan habis-habis, tergantung dari pemahaman seseorang untuk memahami”Dikutip dari buku matematik Islam uda Fahmi Basya, memang banyak sekali yang harus diteliti pesan ALLAH melalui Alquran seperti ayat berikut.

    79/30. Dan Bumi sesudah yang demikian DIA putarkan.

    79/31. DIA keluarkan dari padanya airnya dan Mar’anya (Neutron-nya).

    87/3. Dan yang menentukan lalu menunjuki

    87/4. Dan yang mengeluarkan Mar’a (dari setiap benda ang-kasa hingga jadi Neutrino).

    87/5. Lalu DIA jadikan dia mengapung berisikan catatan.

    Dari dasar ayat inilah penganalisaan Mar,a yaitu yang melingkupi Proton bagaikan menjaga inti atom itu untuk kestabilan wujud benda. Memang kalau kita telaah ayat yang diatas Bumi bukanlah dihamparkan, karena Bumi itu bulat tetapi duputarkan dengan aktivitas Batang Magnet yang membujur dalam tubuhnya dari utara keselatan. Begitu pula planet-planet lain. Sawaktu berputar itulah keluarnya Neutrino yang dikatakan Mar’a, mengapung ke angkasa sampai pada ketinggian tertentu dimana dia membentuk lapisan terjaga dinamakan Ionosfir, sebagai lapisan tertinggi dari Atmosfir yang melingkupi globe ini.

    21/32. Dan KAMI jadikan angkasa (atmosfir) itu suatu lapisan terjaga (ionosfir), dan mereka menantang pertanda-pertandanya.

    Lapisan ionosfir itu semakin tebal sebanding dengan umur Bumi dimana berlaku fisi atom atau penguraian susunan molekul-molekul dalam pembakaran. Fisi yang demikian menyebabkan beberapa bahagian elektron dan positron terlepas dari Hidrogen, kemudian kedua unsur ini berantukan hingga menjadi neutral yang dinamakan Neutrino. Inilah yang dinamakan Mar’a dalam Alquran, mengapung ke angkasa . Hal demikian oleh sarjana atom diketahui berlaku dalam rentetan kejadian yang dinamakan Carbon Cycle dan Proton-Proton Cycle.
    Karena Neutrino tadi sudah Netral, tidak mengandung aliran listrik lagi, lalu mengapung keangkasa, maka disini terdapat ketentuan-ketentuan:
    Bahwa Hydrogen memiliki satu Proton (Rawasia) dilingkupi oleh Mar’a.
    a. Proton itu adalah Batang Magnet memiliki kutub utara dan selatan sebagai mana wujud yang berputar di sumbunya, dan itulah partikel yang tidak mungkin di pecah lagi.
    b. Kutub utara Proton memiliki magnet negatif dan selatannya bermagnet positif.
    c. Mar’a pada bahagian selatan proton diinduksi oleh magnet positif yang kini disebut dengan positron.
    d. Mar’a pada bahagian utara Proton diinduksi oleh magnet negatif dinamakan Elektron..
    e. Karenanya bukanlah Hydrogen itu terdiri dari satu Proton dan satu Elektron tetapi terdiri dari satu Proton dilingkupi oleh Mar’a non-partrikel.
    f. Karena Fissi Atom senantiasa mengeluarkan Neutrino yang mengapung maka nyatalah bahwa putaran Proton yang lebih aktif akan menimbulkan Elektron dan Positron yang baru agar dia tidak telanjang, atau sebaliknya Fissi Atom itu menyebabkan Proton semakin kekurangan Elektron dan Positron yang melingkupinya.
    g. Fissi Atom ini juga menyebabkan sesuatu benda di muka bumi ini berubah bentuk dari muda menjadi tua, dan pada makhluk hidup berjiwa menyebabkan perubahan dari gagah remaja menjadi tua yang keriput.
    h. Bahwa adanya ketentuan ALLAH untuk mengapungkan Neutrino sampai pada ketinggian tertentu, hingga kini dapat menjadi pantulan gelombang radio dari transmitter kepada radio penerima keliling permukaan bumi, tanpa Ionosfir, transmitter radio jadi percuma, tak dapat ditangkap gelombangnya.
    i. Semakin tebal lapisan Ionosfir menyebabkan sinar ultra violet dan sinar yang berbahaya lainnya dari Surya semakin terhalang memasuki permukaan Bumi, akhirnya menimbulkan kesuburan untuk kehidupan dan pendinginan yang menyebabkan molekul air semakin banyak hingga tercatat pengluasan lautan bertambah 2 cm setiap tahun..
    Maka istilah Mar’a yang tercantum pada ayat 79/31 bukanlah berarti padang rumput atau tumbuh-tumbuhan tetapi Neutrino yang keluar dari Fissi Atom di Bumi. Istilah Mar’a berasal dari kata “ra’a” berarti menjaga sebagai tercantum pada ayat 20/54. 23/8. 28/23. 57/27 dan 70/32. Jadi Mar’a itu melingkupi proton sebagai penjaga,dan setelah mengapung ke angkasa dia bertugas menjaga Bumi ini dari berbagai bahaya untuk kepentingan hidup manusia. Begitu pula di planet-planet lain. Penjagaan Mar’a inilah yang dimaksudkan dalam ayat 21/31 sebagai lapisan Ionosfir yang terjaga. Sementara itu pada 87/4 dan 87/5 menyatakan mengapungnya Mar’a dari Surya dan bintang-bintang lain sebagai akibat dari Fissi Atom yang berlaku. Maka Neutrino atau Mar’a yang dari bola-bola api itu tidak membentuk lapisan Ionosfir seperti pada planet tapi disebabkan oleh sisitem magnet yang ditetapkan ALLAH pada bintang itu berlainan dari apa yang ditentukan untuk planet-planet maka pelepasan Neutrinonya melambung terus ke angkasa luas membentuk gumpalan nebula di luar daerah Galaksi (Bimasakti) yang kelihatan ketika malam cerah tak berawan.
    Selama ini para sarjana Barat selalu berbeda pendapat dalam penganalisaan tapi aneh-nya, ilmuwan Islam sangat senang mengutip pendapat mereka yang masih kontradiksi.Tapi tanpa buruk sangka kita mengakui kegigihan orang-orang Barat mempelajari sesuatu betul-betul patut kita acungkan jempol. Mudah-mudahan harapan kita semakin banyak diantara para ilmuwan itu mengkaji dan menganalisa Alquran. Kini teranglah apa-apa yang selama ini jadi pertanyaan tak terjawab oleh sarjana Barat bahwa lapisan Ionosfir bukanlah suatu wujud tak teranalisakan tetapi dia terbentuk dari Neutrino yang mengapung dari planet-planet. Dan Nebula atau awan susu bukanlah terdiri dari pasir atau gumpalan salju yang jelas akan jatuh pada pusat gravitasi, tetapi adalah Neutrino yang mengapung dari segala bintang. Ternyata Elektron dan Positron bukanlah partikel atom dengan lambang negatif dan positif yang berputar di sumbunya, tetapi adalah wujud-wujud kosong kemudian jadi Neutrino yang neutral mengapung ke angkasa karena ketiadaan magnet yang mungkin ditarik planet-planet. Sekian dulu nanti kita sambung, yang penting nggak ribetkan bahasanya bagi yang gelar tikar, kritik saya kalau bahasanya susah dipahami, karana akan percuma post ini apa bila banyak yang tidak bisa memahami, wasalam.

    • @Mas Henvel
      Dalam bahasa Inggris, bentuk jamak dari kata benda biasanya dibentuk dengan menambahkan “-s” atau “-es” pada akhir kata contoh: car-s, box-es… . demikian juga dengan Bhs Ibrani diberi kata “im” contoh kata: Melekh (raja) tunggal maka untuk jamaknyah menjadi Melakhim (para Raja), kalau dalam bhs. Indonesia sayah kira sampean bisa cari sendiri. 😀
      Namun sayangnya bahasa Ibrani dan Aram acapkali membingungken dalam pemakaian kata jamak ini contoh untuk menuliskan kalimat “Seorang Anak dari Seorang Tua” karena bisa berubah makna menjadi “Anak-anak dari orangtua” atau “Anak dari orang-orang tua” … hehehe….
      Aram: dhimrai => Single , dhimmiyyah =>Plural

      dus…

      79/31. DIA keluarkan dari padanya airnya dan Mar’anya (Neutron-nya).
      ______________________________
      “… wa mar’aahaa. ” => neutron ( Tunggal ?!)
      >Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuhan perdu (@Haniifa) (QS 79:31)

      87/4. Dan yang mengeluarkan Mar’a (dari setiap benda ang-kasa hingga jadi Neutrino).
      _______________________________
      “… jaal mara’a ” => neutron-neutron atau neutrino ( Jamak ?! )
      >dan yang menumbuhkan rumput-rumputan(QS 87:4)

      Seburuk-buruknya suatu tata bahasa, tetap saja akan memberikan imbuhan atau pengulangan kata tunggal kalau berubah menjadi jamak.
      Ari sampean mah terbalik… jadi bijimana neeh ?!

    • @Mas Henvel
      وَمَرْعَىٰهَا = wa mar’aahaa (QS 79:31) dengan الْمَرْعَ = al mar’aa (QS 87:4) tentu sngat berbeda makna yang tersirat dan tersurat, sebagaimana kata “meter” berbeda makna dengan “meter-an” 😀

      79/30. Dan Bumi sesudah yang demikian DIA putarkan.
      ….
      …. Memang kalau kita telaah ayat yang diatas Bumi bukanlah dihamparkan, karena Bumi itu bulat tetapi duputarkan dengan aktivitas Batang Magnet

      _____________________
      Maksud sampean kata دَحَىٰهَآ = dahahaa !!!
      – Sawah ladang menghampar
      – Hampran hijau dari Kebun teh.
      dus…
      دَحَىٰهَآ = dahahaa => hamparan bumi atau bumi yang dihamparkan …

      79/30. Dan Bumi sesudah yang demikian DIA putarkan.
      ____________________
      SIlahken saja sampean artiken kata دَحَىٰهَآ = dahahaa = putaran, asal tahu saja di (QS 79:33) ada bentuk “kesenangan” bagi manusia dan binatang
      (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

      Kesimpulan:
      Untuk mengganti neutron yang hilang maka Bebek minum Mizone sedangken Kambing minum Pocari Sweat… hehehe 😀

  17. Rada bingung juga Pak Guru, enaknya komen apa soal Agus Mustofa karena aku gak ngefans-ngefans banget serta gak mempelajari mendalam buku2nya ^_^….

    Karena saya ini pemerhati ateis Indonesia ^_^ , yang justru paling saya inget dari Agus Mustofa adalah: dia pernah menulis juga sebuah buku Menjawab Ateis, judulnya Atheis vs Tasawuf Modern kalo gak salah inget. . Dia mengklaim di bukunya menang debat dengan salah satu teman ateisnya (namanya Brian kalo gak salah. ). Lha sang ateis ternyata kemudian ngedumel karena rupanya gak sreg dengan klaim sepihak yang dia lakukan. Ya cuma itu saja sih….

    • @Mas Lovepassword
      Hatur tengkiu infornya, soal buku beliau.
      Tapi kalau soal menjawab argumen Ateis cukup membaca buku sampean dah klenger kabeh selanjutnyah terserah penyajianya, sayah kutip sedikit

      Al kisah ada seorang guru yang ateis bertanya jawab dengan murid-muridnya
      Guru : Anak-anak, apakah kamu melihat apa yang ibu bawa ?
      Murid : Iya Bu.
      Guru : Saya membawa apa anak-anak ?
      Murid : Penggaris Bu.
      Guru : Penggaris ini kelihatan atau tidak ?
      Murid : Kelihatan Bu.
      Guru : Penggaris ini ada atau nggak ?
      Murid : Ada Bu.
      Guru : Sekarang penggaris ini saya masukan ke laci. Penggaris ini kelihatan atau tidak ?
      Murid : Nggak Bu.
      Guru : Karena nggak kelihatan berarti penggaris ini tidak ada. Anak-anak sekarang Tuhan itu kelihatan atau tidak ?
      Murid : Nggak Bu.
      Guru : Kalau begitu, Tuhan itu ada atau tidak ?
      Murid : Nggak ada Bu.

      Seorang murid yang paling pintar lalu mengacungkan tangannya
      “Bu Guru, boleh saya menanyakan sesuatu kepada teman-teman?”
      Guru: “Iya silahkan”

      Murid yang pintar: “Teman-teman apakah otak bu guru kelihatan ?”
      Murid-murid yang lain: “Tidaaaakkk….. ”
      Murid yang pintar: “Karena tidak kelihatan, apakah otak bu guru ada ?”
      Guru: hah ??

      Sumber: “Menjawab Atheis Indonesia oleh Eko Arryawan (Lovepassword) hal. 88

      Simpel, lucu tapi mengandung hikmah yang dalam sebab bagi seorang Agamawan bisa menjelasken tentang konsep Nyata, Abstrak (ghaib) dan Maha Abstrak (Maha Ghaib)

  18. John said

    Walau bagaimanapun penjelasan Pak Agus Mustofa tentang Hantu dan arwah penasaran di layar kaca patut kita puji karena sesuai dengan ilmu pengetahuan saat ini sebagai mana penjelasan dari Pak Yohanes Surya. http://www.yohanessurya.com

    Hantu “Penampakan” Bisa Direkam?
    Tanya: Sesuai dengan nama rubriknya “Fenomena”, saya memiliki pertanyaan untuk Bapak seputar fenomena alam gaib. Beberapa waktu lalu saya menonton tayangan sinetron di salah satu TV berjudul Di Sini Ada Setan yang ditayangkan setiap Senin malam. Satu hal yang menarik perhatian saya, roh atau hantu itu tak kasat mata dan hanya dapat terlihat melalui camcorder (handycam).

    Dalam kisah-kisah film yang lain pun diceritakan bahwa sesosok arwah bisa terlihat akibat cahaya lampu kilat dari sebuah kamera. Pada awalnya objek yang dipotret “bersih”. Namun, ketika dibuat negatifnya dan tertuang dalam bentuk foto dua dimensi baru mulai tampak sosok roh tersebut. Apakah betul camcorder dan kamera dengan cahaya lampu kilatnya dapat menangkap bentuk utuh roh (arwah)?
    Begitu pula fenomena tayangan misteri (Dunia Lain/DL, Percaya Nggak Percaya/PNP, dan Ekspedisi Alam Gaib/EAG) di beberapa stasiun TV ada sesuatu yang menarik kalau diperbandingkan. Pada acara DL dan PNP, bila dikatakan ada “makhluk” di tempat itu, “makhluk”-nya kok tidak pernah kelihatan di layar TV, melainkan hanya diberi tanda panah atau lingkaran saja. Tapi di acara EAG penampakan “makhluk” itu selalu terlihat lebih jelas di layar TV setelah diperbesar.

    Nah, benarkah kamera bisa menangkap penampakan “makhluk” tersebut seperti yang digambarkan dalam acara EAG, ataukah itu hanya sekadar ilustrasi saja? Bila benar, mengapa harus selalu diperbesar/diperjelas tampilannya di layar TV, dan apa yang membuat kamera dapat menangkap “penampakan makhluk” itu? Pada acara DL dan PNP kenapa gambaran “makhluk” tidak pernah terlihat di layar TV? (Mario Bernandus Tonapa, di Bali, dan Uni Rabiatul A., di Bandung)

    Jawab: Makhluk gaib itu, kalaupun ada, berasal dari dimensi lain. Ingat itu! Dengan begitu, tentu sifat-sifatnya berbeda dengan sifat makhluk yang ada pada dimensi kita. Sangat sulit manusia mengerti makhluk dari dimensi lain. Kesulitan ini sama seperti kesulitan makhluk dua dimensi mengerti makhluk tiga dimensi.
    Kita bayangkan suatu dunia dua dimensi. Dalam dunia ini orang tidak tahu tinggi, yang ada hanya bidang datar tempat makhluk-makhluk pipih ini bergerak wara-wiri. Jika ada suatu bola jatuh ke dunia ini, bola akan terlihat seperti sebuah titik yang makin lama makin besar setelah itu hilang. Untuk makhluk dua dimensi, fenomena ini sangat aneh. Mana mungkin suatu benda muncul lalu lenyap tak berbekas. Di sini logika fisika dan matematika kita tidak bisa diterapkan.

    Hal yang sama terjadi ketika kita mencoba mengamati makhluk dari dimensi lain. Kita tidak bisa menggunakan logika fisika dan matematika yang ada sekarang, tetapi harus memakai logika dari dimensi lain itu. Maka, mengambil gambar makhluk dimensi lain tentu sangat sulit, harus ada kemauan dan kemampuan dari makhluk tersebut untuk menjelma menjadi makhluk dalam dimensi kita agar logika-logika fisika kita dapat diterapkan (termasuk logika fisika optik untuk pengambilan gambar).

    (Yohanes Surya)

    • @Mas John
      Walau bagaimanapun penjelasan Pak Agus Mustofa tentang Hantu dan arwah penasaran di layar kaca patut kita puji karena sesuai dengan ilmu pengetahuan saat ini sebagai mana penjelasan dari Pak Yohanes Surya
      _______________________
      Maksud sampean @Oom Agus Mustofa Rujak sama dengan @Oom Yohanes Surya kencono… hehehe…..mari kita lihat !!!

      Jawab: Makhluk gaib itu, kalaupun ada, berasal dari dimensi lain. Ingat itu!
      ___________________________
      Apaan neeh maksudnyah:
      “kalaupun ada” = antara percaya dan tidak.
      “berasal dari dimensi lain” = condong tidak percaya
      “ingat itu !” = 100% tidak percaya karena tidak terbukti menurut @Oom Yohanes Surya .

      bla..bla…Kita tidak bisa menggunakan logika fisika dan matematika yang ada sekarang, tetapi harus memakai logika dari dimensi lain itu. ..bla..bla…
      _________________
      Agama Islam percaya Nabi Sulaeman a.s bisa berkomukasi dengan Jin
      Agama Kristen percaya Yesus bisa berkomukasi dengan Iblis
      Agama Hindu n Budha percaya tolak bala “makhluq halus”
      Lha @Oom Yohanes agamanya apaan seeh ?! 😦
      bus on the way….
      Jangan karena tidak bisa merumuskan dengan logika matematika dan fisika perihal “SUARA DALAM DADA / HATI” (baca: Qalb) lantas jadi tidak percaya adanya yang ghaib yang nota bene ada dalam diri manusia sendiri dan sekitarnya.

    • agorsiloku said

      Kalau penampakan bisa direkam (dengan teknologi masa kini), saya percaya 100%. Buktinya jelas sekali kok. Ada rekamannya. Teman saya yang punya kenalan di fenomena malah cerita bagaimana penampakan dari asap rokok dan pencahayaan disajikan untuk pemirsanya. Jadi bagaimana mungkin kita tidak mempercayainya asap rokok bisa jadi penampakan….

  19. What’s up friends, its enormous piece of writing regarding educationand completely defined, keep it up all the time.

    @
    😀
  20. […] Ahlul Al-Kitabiyah ini serupa tapi tak sama dengan para Ateis, karena para kaum ateis sudah memposisikan dirinya dan sudah memberikan sinyalemen benang merah yang jelas. Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu saya mendapat kiriman sebuah buku plus CD yang berisi aneka dialog, video debat tentang ateis, artikel-artikel dan software pendukung. […]

  21. sang pencari tau said

    waaaaah,telat ane nimbrung ne….
    ternyata ada diskusi super wow
    tp ane cuma ikut nimbrug aja ya
    ga brani koment yg laen2
    LANJUTKAN !!! lho kok mirip ama iklannya SBY ya (sory, becanda saudara2 ku)

    • @Sang Pencari Tau
      Insya Alloh, disini mah bebas komeng…..

      Hatur tengkiu dah, sedia mampir diblog butut ini.
      Salam hangat selalu, Haniifa.

      • sang pencari tau said

        saya yg mkasih mas,byk nambah ilmu
        tp terus terang mas,saya seringkali ga mudeng cara penjabaran mas hanifa.
        misalnya ama si ayo momod itu.
        atau saking bodonya saya kali ya mas

      • @Sang Pencari Tau
        Tidak apa-apa nda mudeng, lha memang tujuan sayah hanya @Oom Ayo Momod sahaja yang mudeng kok…. tapi tidak menutup kemungkinan orang lain mudeng dengan mudah… hehehe…
        Yang jelas beliau skak-mat by ayat-ayat Al Qur’an:

        Surah Al ‘Alaq dengan nomor surah ke-96.
        Judul = ال عَلَقٍ diambil dari no ayat 2 خَلَقَ الإِنسَـنَ مِنْ عَلَقٍ
        Tafsir Dr. Maurice Bucaille => Clot (sesuatu yang melekat)
        Lalu apakah yang melekat itu ?!
        Tafsir Depag er-i => Segumpal Darah.
        Nomor Surah per Nomor Ayat => 96 / 2 = 48
        Dalam dunia kedokteran dikenal “GUMPALAN DARAH” adanya “Rhesus” demikian hingga Code 48 pada Rh+ dan Rh-
        Yang pada kelanjutannya akan lebih menarik lagi karena dalam 48 Rh ada 24 code Kromosom (48/2) 😀

        Note:
        Basic ilmu pengetahun @Oom Ayo Momod berhubungan dengan analisis bio-kimia termasuk analisis sel-sel darah
        dhus…
        Tidak ada yang bodo, tetapi yang ada belum terbaca atau belum tahu…

  22. sang pencari tau said

    hehehe…btul btul btul
    tp yg jelas saya akan brusaha mudeng biarpun musti baca berkaliber hihihi.
    tp al qur’an saya,diartikan menggantung mas…
    kepompong ?? WALLOHUA’LAM

    yg jelas saya akan trus mengikuti diskusi2 spt ini.

    LANJUTKAN !!! tuh kan iklan lagi

  23. sang pencari tau said

    hehehe…btul btul btul
    tp yg jelas saya akan brusaha mudeng biarpun musti baca berkaliber hihihi.
    tp al qur’an saya,diartikan menggantung mas…
    kepompong ?? WALLOHUA’LAM

    yg jelas saya akan trus mengikuti diskusi2 spt ini.

    LANJUTKAN !!! tuh kan iklan lagi
    hmm

  24. […] Haniifa Rubi walaikum salaam, mohon maaf saya tidak ada urusan sama ingkar sunah atau ingkar hadis, yang saya urusi jika mereka mencoba menggoyang iman islam … sebelum sampean menyodorken yang aneh bin ajaibun, silahken baca dulu ini https://haniifa.wordpress.com/2012/06/17/debat-terbuka-dengan-agus-musthofa-plus-plus/ […]

Leave a reply to حَنِيفًا Cancel reply